hallo selamat membaca ya ;)
vote dan comment biar author tambah semangat <3
***
Hembusan nafas di leher Cilla membuat si empunya merasa sangat nyaman. Apalagi kehangatan yang menjalar di setiap tubuhnya mampu memberi efek ngantuk kembali. Namun begitu sadar akan sesuatu, spontan mata bermanik coklat terang itu membulat sempurna. Cilla menoleh cepat ke belakang dan langsung menemui wajah pulas seorang pria ganteng.
Guntur.
Hembusan kecil nafas Cilla keluar. Dia memang pindah ke atas kasur tadi malam karena tidak sanggup lagi kalau harus berada di lantai. Lagipula Guntur amat nyenyak, jadi Cilla tidak begitu khawatir lagi. Menatap kembali pada wajah lelaki itu, Cilla pun memandangnya lekat.
Dibandingkan dengan yang dulu, Guntur yang sekarang terlihat jauh lebih tampan berkali-kali lipat. Pria itu tumbuh menjadi sosok yang amat gagah dan berkharisma. Mata tajam, hidung mancung, rahang tegas dan bibir kemerahan. Semuanya tampak tersusun pas sesuai porsinya.
Senyum kecil tersungging di bibir merah muda Cilla, namun hanya sebentar sebelum wajah cantiknya berubah sendu ketika kilas masa lalu mampir di kepala, masa lalu tentang perlakuan Guntur kepadanya.
Kaki gadis itu terus saja berlari kecil berusaha menyusul sosok yang beberapa meter berada di depannya.
Sambil menenteng kotak bekal yang dia olah dari tanganya sendiri, Pricil menambah kecepatan hingga mampu menyusul pria yang dia sukai.
"Kak Gun!"
Suara yang sangat Guntur kenal itu berhasil menghentikan langkah pria tersebut. Tanpa membalikan badan, Guntur sudah bisa menebak siapa yang memanggil.
"Hai, Kak," sapanya hangat setelah sampai di depan Guntur.
Guntur membuang muka, dia mengedarkan mata menatap situasi lorong sekolah SMA Sentosa yang terbilang ramai.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua saat ini, apalagi ada salah satu kacung dari Veronica yang dengan sinisnya mencibir kepada gadis lugu di depan Guntur sekarang.
"Gue udah bilang jangan muncul di hadapan gue kan?"
Pricil menunduk dalam sembari membenarkan kacamata tebal yang bertengger manis di wajah bulatnya.
"Wah wah wah, ada si cantik nih." Agra, salah satu sahabat Guntur tiba-tiba muncul. Cowok itu merangkul akrab pundak sahabatnya.
Semua orang yang mendengar panggilan Agra terhadap Pricil sontak saja tertawa mengejek, bahkan tak sedikit yang membeo panggilan 'si cantik' tersebut.
Si cantik yang notaben adalah sebuah pujian, di telinga semua orang hanyalah sebuah ejekan bagi Pricil, nyatanya kata cantik sangat jauh dari dirinya.
Dia hanyalah gadis dengan rambut kepang dua, berkacamata tebal dan agak gendut. Jangan lewatkan wajahnya yang penuh dengan jerawat, membuat dirinya lebih cocok di panggil dengan sebutan 'si buruk rupa'.
Pricil menyodorkan kotak bekal ke hadapan dua pria bersahabat tersebut. "Buat Kak Gun, aku bikin sendiri loh."
"Pfftt.." Suara tawa tertahan dari Agra berhasil membuat Pricil tambah malu. Sementara siswa yang lain sudah mengejek habis-habisan Pricil.
"Banyak bakteri nya tuh pasti makanan."
"Ew, gue buang langsung deh kalo gue jadi Kak Gun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa Si Buruk Rupa / Beautiful Ending (END)
General FictionHarap bijak dalam membaca! Start 15 Juli 2021, end 16 Oktober 2021 #1 guntur 7 Oktober 2021 #1 pricilla 7 Oktober 2021 #1 perusahaan 7 Oktober 2021 #1 umum 10 Oktober 2021 #1 baper 14 Oktober 2021 #1 romantis 14 Oktober 2021 #1 fiksiumum 14 Oktober...