BE - 09. Pengakuan Cinta

7.5K 719 8
                                    

hallo readers!!!

semoga suka yaaa
selamat membaca kalian ;)

vote dan komen jangan lupa

***

Suasana ramai disalah satu pusat perbelanjaan seketika menaikan mood Cilla.

Setelah seharian pusing dengan tumpukan pesanan karena banyak pengunjung yang berdatangan,

Cilla akhirnya dapat melepas jenuh sejenak dengan berjalan menyusuri kawasan mall dengan ditemani satu cone eskrim stroberi di tangan kanan.

Sementara tangan yang lain dibungkus oleh tangan besar nan hangat milik Guntur Cakrawala.

"Gue kira lo bakal sama Tera,"

Cilla mengedikan bahu lalu ia tarik Guntur menuju salah satu restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia.

"Tera udah beli duluan, kampret banget emang,"

Membaca menu makanan, Cilla jadi ingin menyantap ayam penyet sambal bawang.

Guntur membersihkan sudut bibir Cilla yang belepotan eskrim dengan tisu, gadis itu makan seperti anak kecil.

"Terus rencana lo mau ngasih apa?"

Seketika sinar mata Cilla berubah berkilat penuh godaan. Dia pun tersenyum lebar, sebelah mata dia juga mengedip nakal.

"Lo bakal jantungan,"

Guntur mencebik, memangnya kado pernikahan apa yang membuat orang jantungan?

Mereka pun akhirnya memilih makan lebih dulu, sebelum berpetualang mencari kado pernikahan untuk Agatha.

Setelah selesai mengisi perut, mereka berkeliling mencari beberapa keperluan untuk Cilla.

Guntur merasa aneh dengan Cilla, seharusnya gadis itu mencari kado pernikahan terlebih dahulu, namun Cilla tetap ngotot bahwa barang itu adalah hal terakhir yang akan mereka beli.

Kata Cilla, dia sudah menemukan kado yang cocok untuk Agatha dan tahu kemana harus mencarinya.

Alhasil Guntur pun mengalah, dia menemani Cilla beli beberapa barang lain, dirinya pun sekalian juga.

"Gue bingung deh pilih shade warna apa, sama-sama cakep warnanya,"

Guntur kini berwajah masam, pasalnya Cilla membawa dia ke toko kosmetik, tempat dimana para wanita berkumpul dan berebut diskon gede mengingat harga skincare yang tidak ada akhlak.

"Ngapain pake itu sih, ilang juga kalo dibawa cipokan,"

"Mau gue pakein? mulut lo sembarangan lagi ditempat umum juga,"

Bibir Guntur mengerucut, dirinya bertanya-tanya kapan Cilla akan selesai, pasalnya gadis itu sudah sejak 15 menit yang lalu hanya mendumel tidak jelas hanya karena perkara bingung pilih warna lipstik.

Iya kalau yang diajak Cilla adalah teman perempuan, mungkin mereka akan lupa waktu untuk membahas masalah remeh seperti ini.

Melirik jam tangan mahal yang bertengger manis di pergelangan tangan, lelaki itu berdecak sebal, "Cepetan Cilla nanti gak sempet nyari kado,"

"Lo pasti nanti lama juga deh pilihin kadonya karna kebingungan," sambung Guntur tidak sabar.

"Masalah kado gue percayakan sama lo deh nanti biar cepet, lagian pilihan lo pasti oke,"

Guntur mendengus, dia tidak akan mempercayai ucapan Cilla yang satu itu, buktinya saat Cilla sering bertanya pilihan diantara dua barang kepada Guntur, Cilla selalu berakhir dengan membayar barang pilihannya sendiri.

Metamorfosa Si Buruk Rupa / Beautiful Ending (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang