hallo readers..
selamat membaca ya ;)
vote dan comment biar author semangat !!
kalo gak semangat, author jadi lama update soalnya hihi >,<
***
"Anak Mamiiiii."
Cilla menatap tidak percaya wanita yang saat ini memanggil Guntur dengan sebutan menggelikan itu, namun bukan panggilan itu yang menjadi penyebab dirinya sedikit kaget. Pasalnya wanita yang sekarang memeluk erat Guntur itu tidak terlihat seperti ibu beranak satu, tepatnya lebih cocok disebut sebagai teman seumuran dirinya.
Cilla menggeleng masih dengan wajah takjub, dia mendadak merasa insecure karena kalah cantik dengan mami Guntur yang bahkan membuat Cilla penasaran apa rahasia awet muda wanita paruh baya tersebut. Bahkan untuk menyebut beliau dengan wanita paruh baya saja Cilla merasa aneh.
"Kenapa terlambat sih, kebiasaan!" Mami Guntur mencubit gemas pinggang anaknya membuat Guntur meringis pelan.
Mata Mami menyipit, mengarah pada gadis yang bersembunyi dibalik punggung Guntur. Tanpa ba bi bu, mami Guntur mendorong tubuh anaknya tanpa perasaan agar bergeser. "Minggir kamu."
"Kemari, Sayang."
Cilla jadi gugup ditatap dengan senyuman lebar penuh arti oleh mami Guntur, dia menatap Guntur mengisyaratkan agar lelaki itu dapat berbuat sesuatu, apa saja asal membantunya dalam situasi ini. Namun seolah sengaja menjahili Cilla, Guntur malah melenggang pergi menuju sofa dan mengistirahatkan diri di sana.
Mau tidak mau Cilla balas tersenyum nyengir seperti orang bodoh, membuat mami Guntur tertawa geli lalu langsung membawa Cilla ke pelukannya. "Kamu cantik sekali, selamat datang ya sayang di keluarga Cakrawala,"
Entah perasaan Cilla saja atau memang kalimat yang mami Guntur ucapkan seperti mengandung makna lain. Mami Guntur melepas pelukannya, kemudian mengulurkan tangan ke hadapan Cilla.
"Amelia, maminya Guntur."
Cilla buru-buru menyambut tangan Amelia, entahlah mengapa dia jadi agak takut dengan kepribadian mami Guntur tersebut. "Cilla, Tante." sahut Cilla gugup.
Mami Guntur menyengir lebar, dia merasa langsung jatuh cinta melihat keluguan gadis di hadapannya. Amelia merangkul akrab bahu Cilla, membawanya ke sofa di mana Guntur berada. "Panggil Mami aja sayang, jangan tante-tante, Mami masih muda begini kok."
"I-iya, Mami." Cilla bingung harus menjawab apa selain mengiyakan saja, dia merasa risih sekaligus nyaman berada di dekat mami Guntur, entahlah.
Sementara Guntur di seberang sofa mendengus sebal melihat kelakuan maminya. "Bukannya panggilan Mami lebih kedengeran tua ya?"
Mami mendelik tidak suka. "Diam kamu, Gun. Mami gak ngomong sama kamu."
Cilla terkekeh melihat wajah masam Guntur, sedikit merasa terhibur dengan interaksi antara ibu dan anak itu.
"Cilla, kita ke dapur yuk bantuin Mami nyiapin makan malam ya, mau?"
Cilla menatap Mami lalu Guntur secara bergantian, dalam hati dia berdoa agar tidak terjebak lebih lama dengan Mami namun sepertinya semesta tidak berpihak kepadanya.
"Cil bantuin Mami, ya? Gue mau lanjut tidur dulu di kamar." Sebelah mata Guntur mengedip dengan tampang menyebalkan, rasanya mau Cilla timpuk wajah ganteng itu dengan bantal sofa yang dipeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa Si Buruk Rupa / Beautiful Ending (END)
General FictionHarap bijak dalam membaca! Start 15 Juli 2021, end 16 Oktober 2021 #1 guntur 7 Oktober 2021 #1 pricilla 7 Oktober 2021 #1 perusahaan 7 Oktober 2021 #1 umum 10 Oktober 2021 #1 baper 14 Oktober 2021 #1 romantis 14 Oktober 2021 #1 fiksiumum 14 Oktober...