25.

2.1K 166 3
                                    

Derap langkah kaki menggema di penjuru lorong rumah sakit. Mata nya memperhatikan sekeliling nya dengan hati-hati.

Aman

Langkah terhenti di depan ruang rawat inap nomor 108. Sepi, tangannya terulur membuka pintu kaca dan menampilkan pria terbaring di ranjang rumah sakit dengan banyak perban.

"Kau seharusnya tidak menyelamatkan mereka Jay, kau harusnya tau apa akibat dari tindakan mu"

Dia membuka tudung Hoodie yang dipakainya. Menatap wajah adik tirinya itu dengan tatapan kesal.

"Seharusnya kau menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan. Jika saja kau mendengarkan ku! Kau tidak akan masuk rumah sakit"

Mencengkeram tepi ranjang dengan kencang, dia melayangkan sebuah tonjokan ke arah pria yang terbaring di ranjang. Tapi tidak, tangannya terhenti tepat di depan wajah adik tirinya.

"Aku masih membutuhkan mu, belum saatnya untuk membunuh mu"

***

Jisoo menggenggam tangan Taehyung, menatap wajah tenang suaminya yang sedang tertidur. Hari ini dia tidak pergi sekolah karena ingin menjaga Taehyung dirumah sakit.

"Eunghh"

"Kau bangun" Jisoo dengan segera memanggil dokter saat Taehyung mencoba membuka matanya.

Mata Taehyung terbuka, dan yang dia lihat adalah ruangan serba putih. Belum lagi bau obat-obatan yang menyengat. Jisoo membantu Taehyung agar bisa duduk dengan posisi yang nyaman.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Taehyung, "Tuan Kim hanya butuh istirahat sampai lukanya sembuh" Jisoo mengangguk dan membiarkan dokter keluar.

"Air" Jisoo dengan segera mengambil, membantu suaminya itu agar bisa minum dengan baik.

"Bagaimana keadaan mu?" Jisoo mengkerutkan keningnya, "kenapa kau yang bertanya seperti itu pada ku, harusnya aku yang bertanya padamu"

Taehyung terkekeh, "aku baik-baik saja" tangan kekarnya mengelus Surai panjang gadis didepannya.

"Kau yakin tidak ada yang sakit, atau ingin aku ambil kan sesuatu?" Jisoo menurunkan telapak tangan Taehyung lalu menggenggamnya erat.

"Kepala ku sedikit pusing, tapi tak apa" ujarnya.

"Mata mu bengkak, apa kau habis menangis?" Taehyung mengusap pipi Jisoo. "Kau, menangisi ku?" Lanjutnya

"Ya, ta-tapi hanya sebentar" sial, Jisoo terlalu gengsi untuk mengakui kalau dirinya menangis keras tadi.

Taehyung tertawa, "kau pikir aku bisa kau bohongi. Mengaku saja"

"Bukan kah aku bilang hanya sebentar!" Bentak Jisoo.

"Baiklah baiklah hanya sebentar" ejek Taehyung.

Taehyung menjulurkan tangannya untuk merengkuh tubuh istrinya itu. Ia tau kalau sebenarnya istri kecilnya itu sangat mengkhawatirkannya walaupun dia enggan mengungkapkannya. Bagaimana pun dia dia tetap harus memenangkan nya dan memberitahu kalau dia tidak apa-apa.

Tangan kekarnya mengusap punggung Jisoo, sesekali mengecup pucuk kepala istrinya itu. Jisoo tau dia terlalu munafik jika dia tidak merasakan nyaman dengan perlakuan yang Taehyung berikan. Jujur ada rasa takut saat melihat Taehyung terbaring di ranjang rumah sakit tadi. Dia takut kalau suami menyebalknya itu tidak bisa selamat.

Secret Mr. And Mrs KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang