26.

1.6K 113 19
                                    

"Sudah tidak ada yang tertinggal?"

Jisoo meletakan baju terakhir ke dalam tas besar yang dia bawa dari rumah. Taehyung menggeleng sambil melirik ke arah sekitar kamar rawatnya.

Setelah hampir seminggu dirawat, keadaan Taehyung mulai membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Sebenarnya Taehyung masih ingin berada di rumah sakit. Alasannya? Tentu saja sudah jelas, jika dia sakit dia tidak perlu sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Bagaimana jika seminggu lagi" Jisoo berdecak menatap Taehyung.

"Kita sudah membicarakan soal hal ini dari kemarin, jangan memancing keributan Taehyung"

"Tapi aku tidak mau pulang" rengek nya

"Alasannya?"

"Terlalu banyak kenangan di kamar ini" Jisoo menepuk jidatnya melihat kelakuan pria aneh itu.

"Lagi pula bukan kah menyenangkan berada di sini, kau dan aku tidak perlu pergi ke sekolah untuk belajar" ucap Taehyung

"Ya kau boleh tetap disini" Taehyung tersenyum lebar, "setelah aku mendorong mu dari lantai teratas rumah sakit ini hingga kau mungkin tidak akan pernah keluar dari rumah sakit ini" Taehyung menggaruk kepalanya

"Ayo cepat pergi dari sini"

Dengan langkah yang lambat Taehyung terpaksa meninggalkan kamar rawatnya.

"Selamat tinggal kamar, walaupun kita hanya sebentar tapi kenangan kita tetap tersimpan di dalam hati ini" ujar dramatis Taehyung sebelum menutup pintu kamar.

Dia segera menyusul Jisoo dan berjalan beriringan. Jisoo dan Taehyung menuju ke arah loby rumah sakit. Jisoo meminta resep obat untuk Taehyung dan segara pergi keluar untuk mencari taksi online pesanannya.

"Oh ya, bagaimana dengan anak laki-laki itu. Apa sudah ditemukan?" Taehyung bertanya setelah keduanya berada didalam mobil

"Entah lah, Seokjin Oppa sudah mencarinya tapi anak itu tidak ditemukan"

Setelah menyelamatkan Jisoo dan Taehyung dari tabrakan dua hari setelah dirawat anak laki-laki itu menghilang entah kemana. Padahal sangat tidak mungkin untuk anak itu pergi setelah tertabrak mobil cukup kencang. Mereka juga sudah melihat CCTV rumah sakit, tapi tidak ada yang bisa tertangkap oleh kamera CCTV. Sangat aneh dan janggal.

"Aku harap bisa bertemu dengannya lagi" ujar Jisoo.

"Kenapa?"

"Apalagi, dia sudah menolong kita dari tabrakan maut itu. Jika tidak ada dia kita mungkin tidak selamat"

Taehyung menyengitkan matanya menatap Jisoo, "kenapa mata mu seperti itu?"

"Kau yakin hanya itu"

"Tentu saja"

"Aku bukannya tidak percaya pada mu, hanya saja Seokjin Hyung bilang kau selalu menatap anak itu saat kau pergi ke kamarnya. Hyung juga bilang kalau kau menyebut anak itu tampan. Kau yakin hanya karena rasa terima kasih ingin bertemu dengannya?" Taehyung menatap Jisoo intens

Jisoo berdecih, sifat pencemburu pria itu sangat menyebalkan. "Kau cemburu jika aku bilang anak itu tampan"

"Tentu saja" jawab Taehyung spontan, Jisoo tertawa kecil. "Aku tidak bercanda Kim Jisoo, aku tidak suka kau menyebut pria lain tampan. Kau bahkan jarang menyebut aku tampan, tapi kenapa dengan orang lain sangat mudah untuk mengatakan bahwa mereka itu tampan"

"Bukan kah aku lebih tampan dari siapapun yang ada di dunia ini. Bahkan artis tertampan pun akan kalah dengan ku, apalagi dengan anak kecil itu. Ketampanan ku jauh melebihi kapasitas" Cerocos Taehyung

"Ya, ya, ya, kau memang tampan melebihi apapun" ejek Jisoo.

"Jisoo aku benar-benar tidak—"

Dan masih banyak lagi, sepanjang perjalanan menuju rumah Taehyung berbicara terus-menerus tanpa henti. Jisoo bahkan memergoki supir taxi itu tersenyum mendengar ucapan ucapan Taehyung. Entah dimana Jisoo akan menaruh wajahnya lagi. Hingga saat mereka sampai rumah pun Taehyung masih berbicara dengan nada cemburunya itu. Coba bayangkan betapa lelahnya telingan Jisoo mendengarkan cerocosan Taehyung.

"Aku akan memukul siapapun yang membawa mu pergi, dan aku tidak akan—"

"Taehyung hentikan" Jisoo bertolak pinggang menatap Taehyung

"Semua ucapan mu itu sangat berlebihan"

Taehyung menatap tidak setuju dengan ucapan Jisoo, jadi gadis itu menganggap ucapannya hanya main main.

"Aku tidak akan mungkin semudah itu pergi dari mu, kau dan aku sudah menikah. Lagi pula memangnya jika aku menganggap laki-laki tampan, bukan kah itu hal wajar. Bukan karena aku menyebut mereka tampan aku menyukai mereka"

"Lalu apa aku tampan?" Tanya Taehyung, "katakan sejujur-jujurnya"

"Ya kau tampan, sangat tampan. Bahkan tidak ada yang lebih tampan dari mu" ucap Jisoo

"Kau terlihat tidak suka mengatakannya"

"Kim Taehyung, kau itu benar-benar laki-laki paling tampan dan menyebalkan yang ada di dunia ini. Dan hanya kau suami ku yang paling aku sayangi dan aku cintai" ujar Jisoo.

Taehyung tersenyum lebar mendengar penuturan terakhir gadis itu.

"Kau benar-benar mencintai ku? Apa itu sungguhan?"

Jisoo melangkah masuk ke dalam rumah mengabaikan pertanyaa Taehyung.

"KALAU BEGITU AKU JUGA MENCINTAI MU, BAHKAN LEBIH DARI KAU MENCINTAI KU"

"Dasar pria gila"

***

AWOKWOKWOK SEGINI DULU, KOMEN YANG BANYAK BIAR UP LAGI

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Mr. And Mrs KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang