~HAPPY READING~"Lo ngapain ada di sekolah waktu malem Yiren meninggal?" ucap Felix.
DEEGG...
Ucapan Felix berhasil membuat jantung Eric berdebar. Bahkan tak hanya itu, tatapan Felix sangat dingin sampai Eric tak sanggup menatapnya. Cukup lama Eric terdiam hingga akhirnya sebuah kalimat keluar dari mulutnya. "L-lo kenapa nanya gitu?" ucap Eric gugup.
"Udah gue duga! Lo ngapain di sekolah malem itu Ric? Jawab gue!" tegas Felix.
Eric tak menyangka Felix bisa se-seram dan se-serius ini. "Lo kenapa sih Lix? Jelas jelas malem itu gue lagi sama lo, ada Jeno juga kan" sangkal Eric.
"Tapi abis itu lo pergi Ric! Lo pergi buru buru gak tau kemana, gue inget jelas lo langsung pergi setelah dapet pesan ntah dari siapa!".
"G-gue kan udah bilang itu nyokap gue Lix" ucap Eric, jujur ia tak dapat menyembunyikan rasa gugupnya.
"Gue mohon lo jujur sama gue! Kasih gue alasan yang jelas supaya gue yakin kalo lo ga ada hubungannya sama kematian Yiren!" ucap Felix mulai emosi.
Eric mengernyitkan dahinya tak menyangka. "Jadi lo pikir gue ada hubungan sama kematian Yiren, Lix?" ucap Eric kecewa. "HAHAHA! Sahabat gue sendiri mikir kayak gini? Atau bahkan lo mikir kalo gue yang udah bikin Yiren meninggal?? Wah! Salut gue sama lo Lix" ucap Eric diiringi dengan tawa palsunya. Entah kenapa, sakit sekali rasanya saat dipojokkan oleh sahabat sendiri, itu yang Eric rasakan sekarang.
Felix diam sejenak, apa ia salah? Atau Eric memang tidak ada hubungannya dengan kematian Yiren. Dasar bodoh. Tak seharusnya ia bicara seperti ini pada Eric. "G-gak gitu maksud gue Ric" ucap Felix tertunduk.
"Oh iya lupa gue, lo sama Jeno kan lagi sibuk ngelindungin diri kalian sendiri. Wajar kok kalo lo curiga sama gue!" ucap Eric melangkah pergi. Tapi ia teringat satu hal, dan kembali menghampiri Felix. "Satu yang harus lo tau, gue emang ada di sekolah malem itu tapi gua sama sekali ga ada hubungan sama kematian Yiren. Kalo lo tanya alesannya apa, sorry gua gak bisa kasih tau karena ga semua hal harus lo tau!" ucap Eric dingin dan langsung pergi meninggalkan Felix.
Felix menatap Eric yang pergi dengan bingung. "Apa maksudnya Eric?" tanyanya curiga.
***
Chaewon berjalan sepanjang koridor sekolah dengan tatapan kosong, ia ingin pergi kemanapun asal jauh dari kerumunan. Di kelas ada Sunwoo dan Haechan yang asik main game dan membuat keadaan kelas jadi rusuh, belum lagi Yeji, Lia, dan Nancy yang sibuk bergosip tentang hal tak penting. Ntah kenapa semua hal itu membuat pikiran dan perasaannya jadi kacau. Sama seperti sekarang, ntah kenapa ia merasa sangat cemas, badannya terus mengeluarkan keringat dingin, tangannya terus gemetar. Ia merasa semua orang memperhatikannya dan itu membuatnya sangat tidak nyaman. Chaewon benci itu. Sampai akhirnya ia merasa tubuhnya menabrak sesuatu.
BRUUKK!
Tubuhnya jatuh ke lantai.
"Aduhh, lu gimana sih jalannya Chae" ringis Hyunjin saat sesuatu tiba tiba menabrak tubuhnya. Hyunjin langsung mengulurkan tangannya hendak membantu Chaewon berdiri. "Sini gua bantu".
Chaewon menatap Hyunjin sinis dan langsung menepis tangan itu.
Jeno yang ada di samping Hyunjin langsung menatap Chaewon heran, tapi karena tak tega melihat Chaewon yang masih terduduk di lantai ia langsung membantu gadis itu berdiri. "Lo kalo jalan jangan bengong gitu dong Chae! Lagian kan lo yang nabrak kenapa malah lo yang marah" ucap Jeno.
Chaewon masih saja diam, kini ia terlihat seperti orang ketakutan. Ia mengepalkan tangannya diiring dengan deruan napasnya yang tak teratur belum lagi tubuhnya yang bergetar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class of Bullshit | 00L
Mystery / Thriller[ON GOING] Berawal dari kasus kematian siswi di sebuah SMA elite perlahan membongkar kebusukan teman kelasnya. Kelas yang di anggap paling sempurna justru menyembunyikan beragam kebohongan. Pada akhirnya, nyawa mereka satu per satu dipertaruhkan. Ha...