4. Nightmare

85 20 4
                                    


~HAPPY READING~

Sunwoo tersenyum remeh pada teman temannya. "Oh, udah ngerasa paling suci sekarang?? Bisa bisanya lo semua ngomong berasa gue yang paling jahat disini" ucap Sunwoo kesal. "Gak inget, lo semua sama aja jahatnya kayak gue waktu Yiren masih ada. Bangsat lo semua, munafik!!" ucap Sunwo dengan nada tinggi, ia langsung melangkah pergi dari kelas sembari membanting pintu.

Renjun menghela napas melihat Sunwoo yang keluar dengan emosi, ia sudah hapal sekali dengan sikap Sunwoo yang seperti itu. "Udah lo semua duduk!" tegas Renjun setelah melihat kekacauan yang terjadi di kelas.

Tanpa berkata apapun mereka semua langsung duduk di kursinya masing masing.

"Gue gak mau lagi ada yang asal tuduh kayak tadi. Liat kan sekarang? Sunwoo pergi gak tau kemana" ucap Renjun. "Anggep ini semua cuman kelakuan orang iseng doang, kalo kalian panik kayak tadi orang yang ngelakuin ini bakal seneng. Jadi gue mohon jangan ada yang bahas soal ini lagi!" jelas Renjun panjang lebar.

"Jangan bahas gimana? Kita tuh di terror, kalo nyawa kita beneran terancem lo mau tanggung jawab?" ucap Yeji memandang Renjun sinis.

"Cih! Yeji Yeji, jadi lo beneran mikir dia bakal bunuh kita? Pengecut lo!" ucap Eric santai.

"Ric! Jaga mulut lo" ucap Hyunjin.

"Apa bener omongan Sunwoo kalo salah satu dari kita pelakunya?" ucap Eunbin.

"Gak mungkin! Jelas jelas kita semua ada di lapangan, dan Shuhua orang pertama yang masuk kelas, kalo pun emang salah satu dari kita pelakunya, ya udah pasti Shuhua" tuduh Nancy.

"Kok lo jadi nuduh gue?" ucap Shuhua tak suka di tuduh.

"Ya mungkin aja kan buat narik perhatian Eric. Upss..." sindir Nancy dengan sinis.

Shuhua langsung berdiri dari duduknya dan hendak menghampiri Nancy. Rasanya ingin sekali ia jambak rambut gadis itu.

"Gak usah mulai lagi deh lo bedua! Muak gue liat drama cewe cewe yang ujungnya cuma jambak jambakan doang" ucap Felix saat melihat Shuhua ingin menghampiri Nancy, Shuhua pun langsung mengurungkan niatnya.

"Udah, gue mohon jangan ada yang berantem lagi!" ucap Renjun mulai frustasi.

Seseorang di pojok kelas sedari tadi hanya memperhatikan perdebatan yang terjadi di kelasnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Tinggal akuin dosa dosa kalian, selesai masalah!" ucap Chani dengan nada dingin, bahkan membuat seluruh kelas berhasil menatapnya aneh, Chani langsung berdiri dari duduknya dan keluar dari kelas.

"Anjir! Chani sekalinya ngomong serem amat" ucap Haechan kaget mendengar ucapan Chani, pasalnya temannya yang satu itu sangat pendiam, bahkan jarang sekali bicara.

"Aneh tuh anak, sampe merinding gue" ucap Jisung sembari melihat bulu kuduknya yang tengah berdiri.

Hyunjin menatap Chani yang pergi. "Ck, kebiasaan!" ucap Hyunjin pelan sehingga teman temannya tak mendengar.

Berbeda dengan Bomin, saat yang lain sedang asik berdebat tentang siapa yang mengirim pesan misterius itu. Bomin justru tak hentinya menatap Hwall yang duduk tak jauh darinya, sikap Hwall membuat ia curiga sejak tadi, pasalnya Hwall terus terlihat gugup dengan tatapan yang sulit di artikan.

Bomin mengernyitkan dahinya selagi terus memperhatikan sikap aneh temannya itu. "Curiga gue" gumam Bomin pelan.

Pandangan Bomin lalu dialihkan pada ponselnya yang masih ia genggam sejak tadi. Ia kembali membaca pesan dari orang yang tidak ia kenal itu sembari mencerna apa maksud pesan tersebut.

Class of Bullshit | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang