3. The Message

95 21 4
                                    


~HAPPY READING~

BUUGGHHH....!

"Bangsat! Siapa nih yang ngelempar bola"ucap Haechan meringis sembari mengusap usap kepalanya yang terkena bola.

Dari tengah lapangan Eric menghampiri mereka bertiga. "Ehh sorry gak keliatan soalnya" ucap Eric sembari mengambil bola basketnya.

"Maksud lo apa gak keliatan? Gue segede ini masih lo bilang ga keliatan. Buta mata lo?" ucap Haechan nyolot.

"Lagian lo kalo mau ngemil di kantin ngapain di pinggir lapangan!" balas Eric.

"Wahh! Nyolot nih anak, jangan mentang mentang lo ganteng ya Ric bisa seenaknya" ucap Haechan. "Lo yang salah anjeng!" dumelnya.

Tak lama Jeno menghampiri Eric. "Ngapain si Ric lama banget" ucap Jeno yang menunggu Eric mengambil bola.

"Tuh si Haechan ribet, orang gue gak sengaja juga" ucap Eric langsung pergi di susul Jeno, karena di tengah lapangan sudah ada Hyunjin yang menunggu mereka berdua.

"Emang bangsat si Eric, dikira gua tembus pandangan kali ga keliatan. Anjing." ucap Haechan sebal.

"HAHAHA, mangkanya Chan, glow in the dark" ejek Sunwoo sembari tertawa melihat temannya masih mengelus elus kepalanya.

"Lo liat! Terang menderang begini!" ucap Haechan kesal

Jaemin pun ikut tertawa. "Udah gua bilang kan Chan, kena azab lo ngomongin orang yang udah gak ada" ucap Jaemin.

"Ih anjir, si Jaemin sialan bikin gue merinding aja" ucap Haechan sedikit takut.

"Mampus lo di hantuin Yiren" ucap Sunwoo makin menakuti.

"Gila Sunwoo mulutnya sampah banget!" ucap Haechan makin kesal.

***

Seseorang keluar dari kamar mandinya, segera ia mengeringkan rambutnya dengan handuk yang melingkar di lehernya. Waktu masih menunjukkan pukul 4 sore, tapi ia harus segera mengerjakan tugas tugas sekolahnya yang menumpuk, ia tak ingin begadang lagi mengerjakan tugas tugas untuk besok.

DRRTTT...

Ia melirik handphonenya yang bergetar di atas meja, ntah siapa yang mengirimnya pesan, langsung ia mengambil handphonenya dan membuka pesan dari seseorang yang tidak ia ketahui siapa. Ia mengerutkan keningnya aneh ketika melihat nama pengirim tersebut.

Private Number

Yiren gak bunuh diri.

Ia semakin bingung saat membaca pesan tersebut, jaman sekarang masih ada saja orang iseng begini pikirnya. Ia mencoba tak menghiraukan pesan itu mengingat ia sangat lelah dan tak ingin termakan dengan pesan tanpa pengirim yang jelas seperti itu. Namun, saat mencoba naik ke kasur, ponselnya kembali bergetar, bahkan tak sekali tapi berkali kali.

Private Number

Yiren gak bunuh diri.

Ada yang bunuh dia.

Mungkin lo gak akan percaya sama gue.

Tapi gue gak bohong, gue tau siapa yang bunuh.

Lo siapa?

Gue siapa itu ga penting.

Lo harus bongkar kebusukan dia, cuman lo yang bisa.

Kenapa harus gue?

Class of Bullshit | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang