BAB 21

5K 784 80
                                    

Anita memperlambat langkah kakinya saat melihat Keyla yang tertidur di kursinya, ibu bos tertidur di tengah jam kerja. Baru pertama ini di lihatnya, apakah bu bos sakit? Dengan dugaan itu Anita memberanikan diri untuk membangunkan Keyla.

"Mbak" Anita memanggil nama Keyla pelan awalnya, karena tidak ada respon kembali di ulangnya dengan suara yang sedikit keras dan berhasil membangunkan Keyla.

"Mbak sakit?" tanya Anita

Keyla merenggangkan otot bahunya "Gak, aku cuma ngantuk aja, capek" jawab Keyla

Anita mengangguk mengerti, segera dia mengeluarkan bungkus makan siang yang di bawanya "Kiraman makanan dari Pak Bos" jelas Anita.

Keyla mengerti dan membiarkan Anita menyiapkan makan siangnya, sementara dia mengecek beberapa pesan yang masuk di hapenya.

Kehidupan rumah tangga mereka berjalan sebagaimana mestinya, pertengkaran kecil masih sering terjadi tapi permasalahan mertuanya sudah beberapa waktu ini tenggelam, hilang di telan rutinitas mereka. Kalau oarang lain yang melihat mereka berdua di rumah mereka pasangan suami istri tanpa masalah. Perhatian Igas juga lebih banyak, setiap hari Igas akan memilihkan menu makan siang untuk Keyla, sesekali Igas sendiri yang mengantrakan makanan dan makan siang bersama Keyla. Karena frekuensi kehadiran Igas yang terlalu sering, ruang kantor Keyla sudah mengalami perombakan demi kenyamanan Igas, tambahan satu meja kerja lagi untuk Igas.

"Mbak rencana untuk camping sudah di atur"

"Bagus, kapan kita berangkat?"

"Mereka berangkat sesuai rencana akhir pekan ini. Tapi mbak gak bisa ikut" Jelas Anita

"Kenapa" Keyla menghentikan suapan makanannya. Pasti Igas berulah lagi, semena mena mengatur jadwalnya.

"Mbak sudah ada jadwal untuk menghadiri acara untuk mendampingi Pak Igas"

"bilang Igas, Saya gak mau" jawab Keyla

"Saya gak mau memberi tahu Pak Igas" balas Anita tanpa rasa takut

Keyla menatap sinis Anita, tapi percuma. Anita cuma takut dengan Igas. Asistennya ini, pegawai sejati Igas.

"Kamu ikut acara camping di Bandung?"

Anita menggeleng sedih "Pak Igas meminta saya untuk standby mendampingi mbak"

Keyla tertawa bahagia melihat penderitaan Anita, dia tidak sendirian.

****

Malam ini mereka ada undangan perjamuan makan malam, sudah sejak dua hari yang lalu Igas mengingatkan Keyla untuk acara malam ini jadi Keyla sudah mempersiapkan pakaian yang akan di kenakannya. Igas membantu Keyla memasangkan resliting gaun yang ada di bagian punggung Keyla. Malam ini istrinya itu terlihat cantik menggunakan gaun hitam model off shoulder dengan tatanan rambut di sanggul keatas. Karena hubungan mereka yang sudah dalam fase "aman" baik Keyla maupun Igas sudah tidak canggung lagi untuk saling membantu. Keyla setiap pagi membantu Igas untuk memasang dasi, sementara Igas tidak canggung lagi untuk membantu istrinya itu berpakaian.

"Ini acara apa?" Tanya Keyla.

Igas kembali menghampiri Keyla dan memasangkan kalung yang baru di belinya untuk Keyla. Setiap kali ada acara Keyla akan mempunyai perhiasan baru dari Igas.

"Ulang tahun perusahaan teman papa" jawab Igas

"Kita wajib datang?" Tanya Keyla "Aku ngantuk banget" imbuhnya

"Iya, kita tidak menghormati tuan rumah kalau kita tidak datang" jawab Igas.

Igas menyodorkan clutch bag Keyla dan menggandeng istrinya itu untuk pergi. Di perjalanan Keyla sempat tertidur dengan bersandar di bahu Igas. Mendekati lokasi acara, Igas membangunkan Keyla.

RepairedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang