BAB 5

6.6K 940 51
                                    

Dalam satu hari hidup Keyla yang baik-baik saja mendadak menjadi berantakan karena kabar dan kejadian yang di alaminya dan semuanya berhubungan dengan Igas.
Pertama yang di ketahui Keyla adalah dia terhitung mulai hari ini bertugas di kantor pusat sebagai manajer pemasaran, bukan lagi di kantor cabang di Bandung. Kedua besok dia di tunggu di kantor pengacara Igas untuk membahas wanprestasi yang sudah di lakukannya terkait perjanjian pernikahan mereka, untuk permasalahan ini Keyla langsung menelepon Aries untuk meminta bantuan hukum. Aries yang dulu mengurus permasalahan ini kan, jadi dia pasti tau apa yang di permasalahkan Igas.

"Baru pulang kenapa lemes banget Key? Laper?" Tantenya yang sedang menggoreng ikan di dapur khawatir melihat wajah keponakannya.

Om nya datang menyusul dari ruang TV, sama seperti istrinya dia juga khawatir melihat keadaan keponakannya.

"Minum dulu" di sodorkannya gelas berisi air putih untuk keponakannya.

Keyla dengan cepat menenggak habis minumannya dan langsung menelungkupkan kepalanya di atas meja. Kekanakan sekali tingkahnya untuk gadis berusia 27 tahun sepertinya.

Melihat keadaan Keyla yang mengkhawatirkan, tantenya mematikan kompor dan ikut duduk bersama suaminya menunggui keponakan mereka.

"Cerita Key sama om, ada apa?" .

Keyla membuka matanya, tanpa mengangkat kepalanya dia memandang om nya dan mulai menceritakan semua permasalahannya.

"Wanprestasi gimana? Mamanya Igas sendirin yang menjanjikan gak akan menuntut ganti rugi secara meteri sama kamu kan kalau kamu menggugat cerai Igas." Tantenya lebih emosi dari yang Keyla duga "Kamu di jebak sama perempuan itu, emang dasar mak lampir!"

"Tenang dulu Ma. Kok kamu yang jadi emosi"

Keyla bangkit dari posisinya dan membenarkan rambutnya yang menutupi wajahnya

"Tante tenang aja, aku udah telpon Mas Aries, dia bakalan bantuin besok. Kalian berdua jangan khawatir, gak akan terjadi apa apa" Keyla meyakinkan om dan tantenya dengan menggenggam kedua tangan mereka.

Dia tidak boleh mengeluh dan berputus asa, karena dua orang ini akan merasa khawatir, bingung dan bisa kembali merasa bersalah mengingat kejadian dulu, karena itu dia harus lebih kuat dari mereka. 

Apa pun yang terjadi nanti, dia tidak ingin membawa keluarganya dalam kesulitan. 

* * *

Aries dan pengacaranya sudah di kantor pengacara Igas, sementara Keyla masih membalas chat Aries dari atas motor ojek online yang di tumpanginya. Aries berkali kali menanyakan dia dimana, kenapa belum sampai sudah telat 1 jam dari janji temu yang di atur.

Keyla tidak akan telat seandainya dia tidak tidur lagi setelah subuh, dan semua orang di rumah pergi dengan kegiatan masing-masing tanpa membangunkannya.

"Pak trimakasih ya" Keyla buru-buru melepas helmnya dan masuk ke dalam kantor yang lngsung di sambut oleh pegawai perempuan yang dengan ramahnya mengantar Keyla ke ruang pertemuan.

"Trimakasih mbak" ucapnya sebelum mengambil posisi duduk di samping Aries dan beberapa orang lainnya yang tidak dia kenali, di hadapannya Igas masih memandangnya dengan wajah tanpa ekspresi miliknya. Kenapa Igas sekarang seperti itu, semakin parah. Dulu masih ada senyum dan raut wajahnya masih enak di pandang, sekarang kenapa menakutkan, wajah jutek.

"Ini nyonya muda Hadiwijaya" bapak dengan kumis tipis dan jas abu itu langsung saja melontarkan kalimat itu saat melihat Keyla.

Refleks Keyla mengibaskan kedua tangannya "Bukan bukan bukan!" Ucapnya cepat-cepat.

RepairedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang