"WOI!" Levia menggebrak meja cukup kencang karena melihat Aurora yang masih tidur. Gebrakkan meja itu bukannya membuat Aurora terbangun tapi malah membuat satu kelas terkejut melihat kearah Levia.
"AURORA!! BANGUN WOY!!" pekik Levia di telinga Aurora. Langsung saja Aurora terbangun menggeram kesal seraya menutup kedua kupingnya.
"Kurang asem lo Lev. Ganggu tidur aja lo bangke" ucap Aurora mengucek matanya.
"Abisnya lo udah dua kali gue panggil kaga denger sih" jawab Levia.
Aurora menatap kearah bangku Kimberly yang masih kosong "Si Kim belum datang atau gimana?" tanyanya pada Levia yang duduk disebelahnya.
"Terlamabat mungkin" jawab Levia sambil mengikat rambutnya yang belum sempat dia ikat dari rumah. Aurora mengangguk mengerti lalu beralih bermain ponselnya, dan dia membuka aplikasi Instagram saat dia menggulir beranda Instagram. Dia tertegun saat melihat postingan yang diunggah oleh mamanya satu jam yang lalu.
Dia membaca caption dari postingan itu "Selamat ulang tahun sayang, Airin". Dia baru teringat kalau hari ini adalah ulang tahun kakaknya. Dan dia berpikir, nanti sepulang sekolah dia harus pergi merayakan ulang tahun kakaknya.
***
"Emmm, bakso disini enak juga ya" gumam Aurora sambil menikmati rasa bakso yang begitu enak. Aurora sangat lahap memakan bakso tersebut, sampai-sampai sudah 4 mangkok yang dia pesan. Levia dan Kimberly tidak percaya begitu rakusnya Aurora saat memakan bakso yang memang terkenal enak disekolahannya.
"Ngeri juga ya Aurora, kecil-kecil tapi makannya buset dah" Levia menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat sudah ada 4 mangkok berada diatas meja mereka.
"Iya nih, macam gak dikasih makan setahun lo Ra" sahut Kimberly yang terkekeh.
"Ywa, twerswerahmmm gwuaa lhwaaaammm" balas Aurora dengan mulut penuh dengan bakso, tiba-tiba dia tersedak hingga ia terbatuk-batuk. Dengan cepat kedua temannya memberikan air putih yang berada disamping tangan Aurora. Dia menerima minuman itu dan menghabiskannya dengan cepat.
"Lain kali, kalau makan itu jangan sambil bicara Ra" tegur Kimberly.
"Kan lo pada juga yang ngajak gue bicara. Ah, udahlah gue mau lanjut abisin" balas Aurora kembali melanjutkan memakan baksonya.
Disisi lain, ada yang sejak tadi memerhatikan Aurora dari awal hingga Aurora tersedak baksonya. Siapa lagi kalau bukan? Gevariel. Dia tersenyum simpul melihat kelakuan Aurora saat mulutnya penuh dengan bakso itu menurutnya lucu dan menggemaskan.
"Woi, si bos nape tuh senyum-senyum? Liatin sape lagi?" bisik Rezvan yang terheran mengapa sedari tadi Gevariel senyum-senyum sendiri. Rezvan bertanya kepada teman-temannya tapi satupun tidak ada yang tahu.
"Liatin cewek yang lagi duduk bareng cewek lo" jawab Kevlar tiba-tiba dan jawabannya benar. Lalu Rezvan dimana keberadaan Levia yang merupakan kekasihnya itu, sekarang matanya sedang melihat sekeliling kantin dan akhirnya dapat! Ada dua wanita yang sedang duduk bersama kekasihnya itu. Kimberly atau . . . . .
Tidak hanya Rezvan yang ikut melihat kearah tempat Levia dan kedua temannya tapi Alzendra dan Satria juga ikut melihat kearah tempat itu.
"Dia ngeliatan si Kim, Kev?" tanya Satria membisik tapi itu membuat Gevariel menoleh cepat kearah Satria.
"Bisik-bisik apa lo pada?" tanya Gevariel spontan membuat mereka bertiga kecuali Kevlar terkejut. Mereka bertiga kembali melakukan kegiatan mereka, pura-pura tidak mendengar Gevariel.
"Woi, gu-"
"SAYANGGGGG" teriak manja seorang perempuan yang datang dari arah belakang lalu duduk disamping Gevariel. Perempuan itu sangat membuat Gevariel risih apalagi dia sudah meminta putus pada perempuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARIEL [ ON GOING ]
Teen FictionPacaran hanya karena tantangan tanpa ada rasa cinta? Apakah itu sangat menyakitkan bukan? Walaupun pada akhirnya mereka jatuh cinta tapi apakah mungkin kisah mereka akan selalu berjalan mulus atau tidak? Ini kisah seorang lelaki bernama Gevariel Jef...