"IHHH , IHHH ! NYEBELINNNNN!" teriak Levia sambil menggebrak mejanya kesal. Untung kelas belum begitu ramai dan masih diisi beberapa murid saja.
"Lu kenapa Lep?" tanya Azka bingung sedari tadi mendengar Levia marah-marah sendiri menatap kearah ponselnya.
Raut wajah Levia seketika berubah, seperti ingin menangis "Itu, kemarin masa Rezvan ngechat gue minta putusss" Dia menahan air matanya agar tidak lolos. Sakit rasanya saat mendapat pesan yang diberikan oleh Rezvan tadi malam.
Beneran?" tanya Kimberly tiba-tiba.
Levia mengangguk "Liat nih chatnya" dia memberikan ponselnya kepada Kimberly "Pasti dia chat gitu karena pesta si Valerong tadi malam, siap tau dia ketemu sama temen-temen jablaynya si Valerong terus dia terpengaruh deh. Ish, coba kemarin gue ikut pestanya"
"Mungkin aja itu cuman prank" seru Azka sekilas menatap Levia.
Levia menghela napas pelan. "Semoga!"
"Sabar... Nanti lo tanya aja langsung sama Rezvan" ucap Kimberly.
Tiba-tiba, Aurora pun datang "Heyo, ma friends!" sapanya.
"Tumben masih sepi ni kelas" sambungan Aurora meletakkan ranselnya lalu melirik kearah jam tangannya. "Biasanya jam segini udah ramai"
"Gatau" balas Levia cemberut.
"Ngapa tuh cemberut?" tanya Aurora menatap Levia.
"Biasalah! Lagi marahan sama Rezvan" jawab Azka terkekeh.
Aurora memutar bola malas. "Masih pacaran aja udah marahan, gimana nanti kalau udah sah" sahutnya.
"Bisa-bisa seisi rumah macam kapal pecah! Kalau marahan sama berantem mulu" sambung Aurora membuat Levia berdecak kesal.
Disisi lain kelima lelaki sedang bersembunyi disamping kelas 11 IPA 2.
"Aurora udah datang noh!" ujar Rezvan pada Gevariel.
Gevariel berdecak kesal. "Ck, besok-besok aja lah!"
"Kaga ada nego-nego hari, harus sekarang!" paksa Satria.
"Kalau gue ditolak gimana bangsat!?" bentak Gevariel menendang tulang kering Satria. Kesal? Pasti.
"Coba dulu atuh" balas Satria.
Gevariel menghela napas kasar. "Terus gimana cara gue nembaknya?" tanyanya.
Keempat lelaki itu menatap heran kearah Gevariel. What?! Cowo macam Riel kaga tau cara nembak cewe? Rezvan membatin.
"Kau beneran Bos? Masih nanya cara nembaknya?" tanya Alzendra balik.
"Iye" Gevariel mengangguk. "Gue kaga tau caranya begimana!" lanjutnya.
"Ngakak" Kevlar terkekeh.
"Gokil hahaha! Gini-gini caranya" Akhirnya Satria turun tangan mengajar sahabatnya cara bagaimana menembak seorang perempuan.
"Nah gitu Bos. Paham?" tanya Satria memastikan.
"Oh, paham" jawab Gevariel.
Rezvan tersenyum. "Yaudah sono, cepetan sebelum bel!" suruhnya mendorong Gevariel masuk kedalam kelas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARIEL [ ON GOING ]
Teen FictionPacaran hanya karena tantangan tanpa ada rasa cinta? Apakah itu sangat menyakitkan bukan? Walaupun pada akhirnya mereka jatuh cinta tapi apakah mungkin kisah mereka akan selalu berjalan mulus atau tidak? Ini kisah seorang lelaki bernama Gevariel Jef...