Pagi yang cerah. Matahari pagi yang masuk melalui celah celah jendela kamar yang bernuansa monokrom menerpa wajahnya tapi tidak membuat gadis itu terbangun.
Drttt...Drtt... Drttt
Sejak tadi ponsel Aurora yang berada diatas meja terus berbunyi. Adrian yang juga sangat terganggu karena suara ponsel Aurora yang begitu besar. Adrian masuk kedalam kamar Aurora tanpa permisi lalu membangunkan adiknya yang masih terlelap.
"Woi dek. Hp kamu daritadi bunyi" ucap Adrian menggoyangkan kaki Aurora agar terbangun dari tidurnya. Adrian kesal adiknya tak kunjung bangun, lalu dia beralih mengambilkan Aurora dan mengangkat telepon itu.
'Levia'
"Halo" kata Adrian kepada Levia yang berada disebrang sana.
"Eh? Kok cowok yang angkat?" Disebrang sana Levia bingung apakah dia salah menelpon orang? Dan Levia langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Dih gaje" gumam Adrian meletakkan ponsel Aurora ditempat sebelumnya. Belum 1 menit Adrian meletakkan ponsel adiknya itu tiba-tiba dia kembali mendengar getaran dari ponsel Aurora. Banyak pesan yang masuk di ponsel Aurora. Adrian tidak menghiraukan itu dan memilih membangunkan adiknya.
"Kebo bangun" teriak Adrian dan akhirnya Aurora terbangun dari tidurnya.
"Eunghh" Aurora mengucek matanya lalu melirik kearah kanan dan mendapati Adrian tengah menatapnya dengan tatapan kesal. Aurora mengambil ponselnya dan melotot setelah melihat begitu banyak notif dari Levia.
"Bang, kok bangunin gak aku sih? Tadi abang angkat telpon dari Levia gak?" tanya Aurora melihat Adrian yang berjalan keluar kamar. Aurora kembali menelpon Levia.
"Udah abang bangunin daritadi kamunya aja yang kebo. Terus udah abang angkat telfon dari temen kamu, pas abang jawab malah dimatiin sama dia" jawab Adrian yang sudah berada diambang pintu kamar Aurora lalu pergi kembali kekamarnya.
Aurora mengedus kesal dan akhirnya Levia mengangkat teleponnya.
"Halo Lev" kata Aurora seraya turun dari tempat tidurnya dan menuju balkon kamarnya.
"Loh tadi bukannya cowok yang angkat? Sekarang ini cewek, ini beneran Aurora kan?" tanya Levia yang berada diseberang sana dengan nada terkejut.
"Iya ini gue Aurora tadi abang gue yang jawab. Kenapa tadi ngespam nelpon sama chat?" tanya Aurora langsung to the point.
"Enggak apa -apa sih, gue cuman mau ngajak lo kerumah gue. Kebetulan nyokap gue lagi ngadain arisan di--"
"Terus maksud lo, gue harus ikut arisan gitu sama emak-emak dan nyokap lo gitu? Gak ah" sela Aurora melototkan matanya mendengar perkataan Levia tadi.
"Bukan gitu konsep nya goblok. Lo datang kesini kerumah gue. Nyokap gue lagi masak banyak ini enak-enak lagi. Gue ngajak lo biar gue gak bosen nunggu nyokap sampai selesai arisan. Mau gak?" tanya Levia membuat Aurora berpikir dengan jempol dan telunjuk yang menjepit dagunya.
"Lo cuman ngajak gue? Atau--"
"Ada Kim kok. Kalau lo emang mau datang nanti gue sharelock rumah gue oke?" potong Levia.
"Nah kalau ada Kim kan seru. Yaudah gue nanti datang kira-kira jam 10 deh gue kesana, jangan lupa sharelock" balas Aurora masuk kedalam kamarnya dan berjalan kearah lemari untuk mencari pakaian yang cocok untuk nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARIEL [ ON GOING ]
Teen FictionPacaran hanya karena tantangan tanpa ada rasa cinta? Apakah itu sangat menyakitkan bukan? Walaupun pada akhirnya mereka jatuh cinta tapi apakah mungkin kisah mereka akan selalu berjalan mulus atau tidak? Ini kisah seorang lelaki bernama Gevariel Jef...