Mau ngingetin aja nih, kalau kalian jangan lupa untuk masukkin cerita "Gevariel" ke perpustakaan kalian ya dan follow akun wattpad aku.
I LOVE YOU GUYS BUAT YANG UDAH MASUKKIN CERITA "GEVARIEL" KE PERPUSTAKAAN KALIAN DAN FOLLOW AKU WATTPAD AKU! THANK YOU SOO MUCH ❤️❤️
***
"Ra, lo pulang naik apa hari ini?" tanya Levia sambil memasukkan buku kedalam tasnya karena jam pulang sudah tiba. Tinggal mereka saja yang masih ada berada didalam kelas, sedangkan murid yang lain? Sudah berhamburan keluar kelas 5 menit yang lalu.
Aurora menggeleng "Naik taksi" jawabnya.
"Mending bareng kita Ra...., nanti gue nebeng pulang sama Levia sekalian gitu. Gimana?" tawar Kimberly.
"Enggak usah deh, kapan-kapan aja. Takut rumah kita gak sejalur rumah gue dari sekolah agak jauh Lev, Kim" tolak Aurora dengan halus memberi senyuman manis. Dia bukannya tidak mau, hanya saja tidak ingin merepotkan kedua temannya ini. Apalagi rumahnya itu sangat jauh dari sekolahnya.
"Yakin Ra?" tanya Levia mencoba meyakinkan dan Aurora hanya menggangguk.
"Yaudah deh, kita berdua anter sampai halte sekolah ya plus nungguin taksi buat nganterin pulang" lanjut Levia tapi dengan cepat ditolak oleh Aurora "Enggak usah sayangkuu, gue bisa sendiri kok" balas Aurora sambil mencubit gemas hidung Levia.
Levia menepis tangan Aurora "IHHH, AURORA MAHHH" kesalnya mengusap hidungnya. Kimberly dan Aurora hanya tertawa setelah itu mereka keluar dari kelas. Kimberly dan Levia berjalan menuju parkiran mobil sedangkan Aurora berjalan menuju halte sekolah.
Aurora duduk dibangku halte tersebut sambil memangkukkan tasnya diatas pahanya. Dia melihat mobil Levia yang melewatinya dan berhenti.
Levia membuka kaca mobilnya "Ra, beneran lu gak mau bareng?" tanyanya membuat Aurora bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah mereka.
"Iya yakinn, udah sana lo pada balik duluan" balas Aurora.
Levia menghela napas pelan "Yaudah deh, kita duluan ya Ra" Aurora hanya mengangguk dan tersenyum lalu melambaikan tangannya.
"Kalau udah sampai rumah, don't forget text me ya Ra" Kimberly membalas lambaian Aurora, Levia juga ikut membalas lalu membelokkan setirnya kekiri dan menancap gasnya meninggalkan Aurora. Dia kembali duduk dibangkut halte itu.
Saat Aurora mencari taksi, dari kejauhan dia melihat banyak motor yang berjalan kearahnya atau kesekolahnya. Tapi Aurora mengabaikan itu dan kembali mencari taksi. Semakin kesini, motor-motor mendekat kearah sekolahnya, dia sedikit ketakutan karena wilayah sekolahnya juga sudah cukup sepi hanya tertinggal beberapa murid saja dan guru-guru yang masih berada didalam sekolah.
Sedikit lagi, motor itu akan sampai didekatnya. Dengan jelas Aurora melihat orang-orang itu membawa senjata, batu dan segala macam benda tajam.
Beberapa orang mulai memberhentikan motornya ditepi jalan. Aurora bingung harus berlari kemana. Dia melihat sudah begitu banyak motor terpakir didekatnya lalu turun melempari batu kearah sekolahnya. Aurora kalah cepat untuk kabur dari tempat ini
Pak Jono selaku satpam sekolah mulai ketakutan saat melihat mereka mulai melempari batu. Aurora menelan salivanya, dia tidak tau harus menyelamatkan diri bagaiman dan harus kabur lewat mana, karena akses jalannya telah ditutupi oleh kerumunan para anak-anak motor itu dan motor-motor mereka.
Dia menyesal tidak pergi sejak tadi, jadinya dia terperangkap disini. Tapi dia sedikit tidak asing dengan jaket-jaket yang dipakai anak-anak pemotor ini. Dia mencoba mengingat dan tidak sengaja melirik kearah label jaket itu "BLACK DEVIL"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARIEL [ ON GOING ]
Teen FictionPacaran hanya karena tantangan tanpa ada rasa cinta? Apakah itu sangat menyakitkan bukan? Walaupun pada akhirnya mereka jatuh cinta tapi apakah mungkin kisah mereka akan selalu berjalan mulus atau tidak? Ini kisah seorang lelaki bernama Gevariel Jef...