Chapter two

265 30 0
                                    

_____(🐍)_____

"Ella!! Hermione!! Bangun!" Seru ibunya keras, nadanya sedikit meninggi karena Ella sangat susah untuk dibangunkan.

"Ya sebentar" kata Hermione sepupuku.

Ella yang masih bergurau dengan mimpinya belum sadar apa yang terjadi sekarang. Ibunya membawa satu ember air ke dalam kamar Ella. Kalian pasti sudah tau lah apa kegunaan nya.

Ella bermimpi tentang sebuah kastil, didalamnya ada pangeran yang menunggu dirinya di taman dekat sungai. Kemudian disana mereka melakukan hal yang tidak boleh dilihat anak kecil, ya mereka berciuman tapi anehnya wajah pangeran itu blur yang ia tahu pangeran itu mempunyai cincin yang sama dengan nya, maybe mereka sudah menikah.

Byurr....

Ibunya menyirami Ella dengan air itu. Itu air cucian pasti sangat bau jika kau mencium baunya----Ella terkejut setengah mati, ia memekik keras. "ASTAGA TSUNAMI" Ella berlari bersembunyi dibalik kain yang menutupi jendela.

Hermione yang juga menyaksikan kejadian itu tertawa kencang-----sepupunya sangatlah lucu. Ella menyadari apa yang terjadi sekarang, ia disirami air cucian oleh ibunya. "Mom, badanku bau karenamu" kesal Ella menciumi bau bajunya yang seperti air selokan.

Ella keluar dari persembunyiannya. Ia melihat ibunya yang sudah hendak melempari dirinya menggunakan ember itu. "Mom?"

BUGH....

Ella dilempari ember itu-----sangat sakit rasanya----pukulan ibu memang selalu sakit dan juga terdapat rasa malu dihati. "Makanya tidur jangan tengah malam, kesiangan kan!!" Celoteh Ibunya mengomeli Ella.

Hermione hanya menggelengkan kepalanya sambil membersihkan kasurnya yang sangat berantakan.

...

"Mengapa kau tak membangunkan ku, Mione" kesalnya pada Hermione. Setelah tadi ia membersihkan badannya, Ella disuruh oleh ibunya mencuci sprei miliknya yang terkena air cucian tadi.

Hermione terkikik geli. "Itu salah mu sendiri" Ujarnya.

"Kau sangat susah untuk dibangunkan" Sambung, Ella memutarkan bola matanya. "Whatever, Hermione bisa ambilkan aku air, aku haus"perintahnya pada Hermione yang membaca buku sejarah tentang Hogwarts. "Kau punya kaki dan tangan? Ambil sendiri, jangan seolah-olah kau putri dirumahku ya" Sahut Hermione menjawab dengan pedas.

"Ya aku memang bukan putri, tapi setidaknya kau membantuku mengambil kan minum sebagai hukuman karena tak membangunkanku, lagipula kau paling dekat dengan dispenser" Ella berjalan mengambil minuman nya.

"Air putihmu sangat berbeda dengan di rumahku" Ucapnya ketika air itu menyentuh lidah. "Seperti besi" ia cepat-cepat menyambung. Hermione menatapnya tajam, "apa-apaan kau ini, air putih kita sama hanya saja lidah kau yang sakit, aku rasa air putih ini enak-enak saja" Sarkas Hermione.

Belum sempat Ella hendak melanjutkan ucapannya, tiba-tiba saja ibu Hermione memanggil mereka, "anak-anak kemari sini" panggil mereka, Ella menatap Hermione penuh tanya.

Seperti melakukan telepati, Hermione mengedikkan bahunya tidak tahu----mereka berjalan menghampiri orang tua mereka yang berada diruang tamu.

"Ada apa mom?"

"Kita akan ke Diagon Alley sekarang" Jawab Ayahnya Ella, Ella dan Hermione saling berpandangan satu sama lain. "Kenapa?" Tanya Hermione pada ayah Ella. "Karena tanggal 1 September hanya 4 hari lagi, jadi kita harus cepat-cepat membeli peralatan kalian" Jelas ayah Hermione.

Mereka berdua menganggukkan kepalanya, benar juga apa yang dikatakan oleh orang tua mereka----mereka harus ke Diagon Alley hari ini.

_____(🐍)_____

SPEECH FROM AURORA

Huaaaaaa
Maaf yaa, Chapter ini pendek banget.

Aku cuman pengen ngebuat chapter ini ke pisah sama mereka di Diagon Alley.
Gapapa aja gitu, kek kurang ngeb kalo adegannya ga dipisah.

Udah sih gitu aja, ga bisa basa basi aku tuh. Sekali lagi maaf ya kalo chapter ini pendek, muehehehe.

Sampai jumpa di Chapter three

Love you❤️

Love you❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bye🧘

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang