Chapter Nine

167 25 0
                                    

_____(🐍)_____

Isabella
---

Setelah kejadian dimana Professor Dumbledore memberitahukan tentang Hogwarts yang akan dilindungi oleh banyak Dementor, banyak suara-suara bisikkan disetiap koridor membahas tentang Sirius Black.

Aku dan teman-teman ku tak sengaja berpisah saat keluar dari Great Hall.

Aku di setiap koridor memikirkan apa lagu yang menenangkan dimalam hari. Yup bisa dibilang aku berencana untuk memainkan biola di Astronomi, sedikit terdengar gila jika Mr. Filch tahu.

Tapi aku tak peduli, senandung biola yang kumainkan adalah untuk pengantar tidur, akhir-akhir ini aku kekurangan tidur dan itulah yang membuat ku niat sekali untuk memainkan biola di Astronomi.

"Hai Ella" sapa Luna, adik kelasku. Dia berasal dari asrama Ravenclaw dan dia terkadang juga membantuku untuk memikirkan lagu.

"Hai Luna, sedang apa?" Kataku bertanya padanya. Luna adalah orang yang sabar, padahal dia sering kali diejek dengan sebutan 'Loony'.

"Hanya mencari sepatuku yang hilang" Jawabnya, aku tersenyum manis, kasian sekali dia. "Luna, coba kau cari di langit-langit dekat Great Hall" usulku, kemarin aku melihat sepatu tergantung diatas.

"Thanks" Luna berterimakasih padaku.

Sebelum ia pergi aku menahannya. "Luna, biar aku bantu". "Tapi bukankah k-" ucap Luna terpotong olehku. "Ada pelajaran Ramalan, tapi it's okay Luna aku sudah biasa telat pelajaran, lebih baik aku membantumu menacri sepatu" Ucapku menyela.

Dia tersenyum. "Kau orang yang baik Ella" Katanya, padahal jelas-jelas didunia Muggle aku orang yang aneh dan terkadang sedikit sombong dengan orang yang tak sepintar diriku.

Kami berdua berjalan melewati Great Hall, aku melihat-lihat dinding langit-langit sapa tau ada sepatu yang tergantung. "Luna!! Disana, apa itu sepatumu?" Tanyaku berteriak padanya, dia mengangguk menatap tempat dimana sepatu tergantung yang aku tunjuk.

"Aku akan membantumu, Accio broomstick" Aku mengarahkan tongkatku mengucapkan satu mantra untuk mengambil sapuku.

Aku perlahan menaiki sapuku lalu terbang mengambil sepatu yang tersangkut, sedikit susah untuk melepaskan ikatannya tapi aku berhasil melakukan nya.

"Ini Luna, aku harap kau menjaga sepatumu dari anak-anak nakal itu" Ucapku, dia dengan wajah yang polos nya mengangguk begitu saja.

...

Aku telat 20 menit, aku pasti akan kena hukuman dari Profesor Trelawney.

BRUK...

Aku membuka pintu keras, seluruh pandangan kini beralih kepadaku. "Huhuhu telat 20 menit, Mudblood" Ejek anak Slytherin, siapa lagi kalo bukan Malfoy. Mereka tertawa bersamaan dengan aku yang melempar buku catatan ku.

"Mengapa telat Mrs. Stewart?" Tanya Professor Trelawney padaku, aku keringat dingin, tidak mungkin kan aku memberitahu bahwa aku membantu Luna untuk mencari sepatunya.

"Aku yakin dia sedang bergurau dengan mimpi nya dan dia bertemu seorang pangeran dengan cincin yang sama" Celetuk Pansy yang membuat satu kelas menertawai ku.

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang