Chapter Three

246 31 0
                                    

_____(🐍)_____

Diagon Alley dipenuhi beberapa orang tua yang sedang membelikan anaknya barang-barang untuk keperluan sekolah mereka. Namun, kebanyakan dari mereka adalah murid tahun pertama.

Mereka seumuran dengan Ella.

"Ibu kita membeli apa dulu?" Ucapnya mengawali pembicaraan yang terhenti semenjak mereka turun dari mobil. "Mungkin seragam terlebih dahulu, tapi bisakah kau membelinya sendiri? Ayah dan ibu ingin menukarkan uang" Ayahnya memberikan 100 Galleon ke Ella.

Ella mengangguk saja, ia tak begitu suka ketika berbelanja ditemani oleh orang tua. Terlihat seperti anak manja, apalagi jika kau terus mengadu pada orang tuamu.

Ella memutari Diagon Alley, jujur saja ia tidak tau dimana toko seragam berada----ini adalah pengalaman pertamanya menginjakkan kakinya di dunia sihir dan berjalan disana.

GEDUBRAK...

Ella menabrak seseorang----anak itu merintih kesakitan dibagian pantatnya. Sikutnya terluka, Ella bisa melihatnya dari jauh---bajunya juga robek.

"Apa kau baik-baik saja? Ahh maafkan aku, aku keliru seharusnya aku melihat jalan sedari tadi" Ella menatap lelaki itu khawatir, dia sangat-sangat panik sekarang. Bagaimana jika orang itu akan membencinya? Masa ia baru pertama kali masuk Hogwarts sudah mendapatkan satu musuh dibandingkan teman.

"Ya aku tidak apa-apa kau tak usah khawatir" Ujarnya membantah, padahal jelas-jelas ditangannya tertampang luka yang cukup besar. "Tapi itu ta-" perkataan Ella di potong oleh lelaki itu.

"Sumpah, aku tidak apa-apa---kau jangan khawatir, hanya sebuah luka ringan"ucapnya menyela, Ella menundukkan wajahnya. "Tapi aku merasa bersalah"

"It's okay Girl, aku saja tidak apa-apa, lihatlah bahkan aku masih bisa berlari dan tersenyum" Lelaki tampan itu tersenyum meyakinkan Ella bahwa dirinya memang baik-baik saja. "Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya---sekali lagi aku minta maaf tentang kejadian yang membuatmu terluka" Sahut Ella yang nampak raut khawatir diwajahnya. Ella melambaikan tangannya sesaat lalu kemudia pergi menghilang dari mata sang korban yang ditabrak Ella.

...

Kring...

Toko Madam Malkin's, sebuah toko yang ditemui oleh Ella saya ia kembali berkeliling. Banyak manekin manekin bertebaran didepan pintunya, disebelah kiri ada seorang lelaki berambut pirang yang sedang bergurau ria bersama lelaki berkacamata bulat itu.

"Hogwarts nak?" Tanya Madam Malkin's melihat kehadiran Ella dihadapannya.

Ella mengangguk sebelum menjawab. "yes madam" Jawab Ella, Madam Malkin's sesaat menghilang seperti mencari sebuah alat untuk mengukur tubuhnya...Ella. "aku rasa ukuran mu sangat mudah untuk ditebak nak" Komentar Madam Malkin's secara tiba-tiba.

Ella meneguk kasar Salivanya bersamaan dengan tepukan di bahunya. "Hey gadis aneh, bisakah kau tidak menghalangi jalanku" Sarkas gadis berambut seperti mangkok dan warnanya yang hitam pekat.

Ella menunjuk dirinya sendiri? Dia dibilang aneh. "Lalu? Apakah kau tidak melihat seberapa luas jalan yang berada disini.... Kau bisa menyalip ku kalo kau mau, aku juga tidak masalah" Bantahnya melawan.

Sungguh gadis yang bodoh menurutnya. "Kau!!"

"Mari berduel" cepat-cepat ia menambahkan ucapnya sebelum Ella menyela. "Buat apa? Membuang waktu ku saja, setelah aku lihat aku sudah mengetahui pemenang nya" Tuturnya, Gadis yang tak dikenal itu mulai merasa geram.

"Memangnya siapa!!! Hah!!" Bentaknya sedikit lebih beremosi dari sebelumnya. Ella menggelengkan kepalanya menaruh kedua tangan tepat dikepala.

(A/N: saya berikan sedikit contoh)

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang