Guys, saya ada sebuah pemikiran kalo buat cerita ini menjadi sad ending 😈 . . . . .
Ella menengok ke kanan kirinya mencari-cari Ron dan Hermione yang menghilang sedari tadi. Ia menghela deru nafas panjang, dimana kedua orang itu? Apakah mereka berdua berkencan Hingga melupakan sahabatnya ditengah keramaian.
"Sedang apa Mrs. Stewart" Celetuk seseorang dibelakangnya, Ella menengok mendapati laki-laki bersurai pirang yang sering membuat nya kesal setiap detik tiap jam. "Bukan urusanmu Malfoy" Sarkas Ella padanya.
Ella berjalan meninggalkan Malfoy dan menduduki salah satu bangku disana. "Kehilangan sahabatmu, hm?" Rupanya Malfoy masih mengikuti.
Elle geram, ia merasa ingin memutar bibirnya dan di lem Pake lem Korea biar tidak bisa terbuka lagi. "Malfoy, bisakah kau diam sebentar? Aku muak melihat wajahmu tiap jam"
"Tapi jam tadi kau tidak melihatku, sedang apa di ruangan Professor Lupin?" Tanya nya ngelantur, Ella menatap tajam Malfoy yang duduk disebelahnya. "Apakah ini terlihat seperti urusanmu, Blonde boy?" Ella berdesis, ia membenci lelaki itu tapi ia juga menyukai nya, aneh? Tapi itu memang kenyataannya, Ella menyukai Draco Malfoy.
" Ya tentu ini urusanku" Jawabnya tanpa keberatan, Ella tercengang, manusia seperti apa dia? "Memangnya kau siapa aku hah?"
"Calon pacarmu"
Ella mengagguk sesaat, dia menjawab dengan 'oh' ria. Belum sadar.
1
2
3
"HAH!!" Pekik Ella menyadari apa yang barusan dikatakan Malfoy, matanya mulai melihat sekeliling takut ada yang melihat mereka saling berduaan disatu tempat duduk. "Kecilkan suaramu nona, bukankah kau tak ingin ada yang memperhatikan kita"
"Oh tidak bisa, ini Masalah serius, barusan aku dengar seorang Malfoy membicarakan tentang calon, calon apa tadi?" Tanya Ella Seperti orang bodoh. "Calon pacar"
"Ya itu, nah sejak kapan seorang Malfoy menyukai seorang Muggle biasa dan musuh bebuyutan nya"
"Aku tidak bermusuhan denganmu" Malfoy menyela.
"Terserah, gini, ini masalah serius sangat serius, Malfoy menyukai seorang Muggle da-"
"Cinta tidak memandang kasta" Malfoy menyela lagi, Ella ternganga, apakah dia benar-benar tidak bercanda dengan ucapannya? Oh astaga dia sudah gila pasti. "Kau serius?" Tanya Ella membelalakkan matanya. "Apakah aku terlihat bohong, Ella?" Katanya meyakinkan.
Ella melamun sebentar mencerna beberapa kata yang pernah diucapkan Malfoy kepada dirinya tadi, 'cinta tidak memandang kasta', 'aku tidak bermusuhan', 'Ella'. "Kau terlalu banyak melamun"
Cupp..
"Sampai jumpa nona manis, aku harus kembali nanti teman-teman ku tau, aku harap kau tidak merindukan ku" Draco berpamitan padanya. "Oh ya panggil aku dengan sebutan Draco atau Drake, jangan Malfoy" perintahnya tepat ditelinga Ella.
Ella mengagguk pelan, rasanya gugup merasakan deru nafas Seseorang di kulitnya, merinding.
..
Ella tidak tau mau kemana, dia seperti anak hilang dibelakang barisan yang ingin pulang ke Hogwarts. Dirinya belum bertemu dengan Ron dan Hermione, bahkan batang hidung mereka saja tidak pernah terlihat di waktu ini.
Didepannya ada Pansy dan Draco yang sedang bergandengan tangan. 'apakah tidak cukup satu cewek yang ia dekati? Atau jangan-jangan aku Korban Truth or Dare? It's okay lah, setidaknya aku tidak mencintai nya, secara Kak Ced lebih sempurna' pikirnya dalam hati, melihat tangan kedua orang yang sedang berpegangan tangan.
Ella merasa bosan ia melihat kesekeliling, namun matanya terfokuskan ke suatu yang bergerak didekat pohon, ia terpisah dari barisan sekarang. Rasa penasaran miliknya sangat menggebu-gebu, Ella mendatangi tempat yang bergerak itu secara perlahan.
"Apakah ada kucing? Atau jangan-jangan tikusnya Ron?!" Ucapnya masih mendekati tempat yang bergerak itu.
Ia buka semak-semak disana,
Boom
Seekor ular berada didepannya sekarang, Ular hijau itu sepertinya masih cukup muda, ia sedang memakan seekor burung Hantu yang Ella tidak ketahui siapa pemiliknya.
Ella mencoba mendekati nya sekaligus mengetes kemampuan nya itu. "Hei it's okay, it's okay! Kita teman" Lembut pada ular itu, ular itu seperti menurut dengannya, ia malah mendekati Ella dan melingkarkan dirinya dileher.
"Aku tidak tau jika ular selucu ini, jika aku bawa ke Hogwarts pasti mereka akan ketakutan" Ella mengelus ular itu, "bisakah kau berada didalam bajuku? Aku takut jika kau ketahuan para Professor maka aku akan dihukum" kata Ella menggunakan kemampuan Parseltongue nya.
Ular itu malah tidak menuruti nya. . "Aku bisa bersembunyi didalam tubuh mu dan kau merasa tidak ada yang terjadi apa-apa, tapi proses ini akan sakit. Kalo kau ingin aku keluar dari tubuhmu tinggal ucapkan namaku" ular itu berbicara.
Ella terkejut, karena ini pengalaman pertama kalinya ia berbicara dengan ular. "MMM siapa namamu? Aku seperti nya mengikuti mu saja" katanya ringan.
"Namaku Clement nona, aku sudah lama mencari keberadaan mu bertahun-tahun, aku berasal dari peliharaan Keluarga Riddle, yaitu keluargamu." Ucap Ular itu, "oke sekarang cepat lah masuk kedalam tubuhku sebelum orang melihat kita berdua" ular itu mengangguk lalu memasuki tangan Ella yang tertempel tatto disana.
Jika kalian menanyakan rasanya, rasanya itu seperti kau merasa terbakar diseluruh tubuhmu dan seperti terbelah menjadi dua. Rasanya sangat sakit.
CLEMENT
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Clement" panggil nya
Ular itu tiba-tiba Langsung berada ditangan mulusnya, Sontak saja Ella terkejut bukan main, "sekarang kau tidak akan merasaky sakit lagi ketika aku memasuki tubuhmu" Ujarnya, Ella mengangguk. "Clement cepat lah masuk" Ella memerintah, ia lantas saja Langsung menghilang sekejap mata seperti hantu.
..
Ella berlari melihat para siswa yang terlihat khawatir dengan menghilang nya Ella dari barisan. "Maafkan aku Professor, a-aku-"
"Apakah pantas Seseorang untuk meninggalkan barisannya dan membuat teman-teman nya khawatir?" Tanya Professor McGonagall yang masih terlihat anggun walaupun dari cara bicaranya sangat tegas. "I'm sorry prof, aku tadi sedang mengejar hewan peliharaan ku yang kabur"Bohong nya.
Professor McGonagall menghela nafasnya kasar. "Baiklah silahkan balik ke asrama Ms. Stewart"