"Gak mau!"
"Ayo lah, de.."
"Gua bilang engga ya engga bang."
"Biasanya juga iya-iya aja lo"
"Tapi sekarang enggak."
"Deee..."
"Berisik."
Tidak ada balasan lagi dari orang di sampingnya membuat Rhea menoleh, abangnya tengah memasang wajah melas. Tapi Rhea tidak peduli.
Okay. Pasti kalian bingungkan Liam tuh ngapain? Jadi, dia mau ngajak Rhea keluar, tapi Rhea gak mau.
Kata dia : "Masa gua ganteng gini sendirian? Gak enak dong." sabodo teuing. Dikira pas dia ngomong gitu Rhea bakal peduli gitu? Ya jelas engga lah.
"Deee, ayo lah.. Gini deh, kalo lo mau ikut gua bakal beliin apapun yang lo mau" seakan mendapat penawaran yang menarik membuat mata Rhea langsung berbinar. "Seriuosly?"
Liam menarik napas dalam. Lalu menganggukkan kepalanya. Say goodbye to your money, Liam.
Kenapa Liam gak ngajak orang lain aja? Kalo kata Liam, 'Mending uangnya gua abisin buat adek gua, daripada orang laen.' Ya jadi jangan salahin Rhea kalo uangnya Liamnya abis sama dia, toh, Liamnya sendiri yang bilang gitu.
"Okay, deal. Tapi gua ijin dulu, kalo gak diijinin berarti gua gak jadi ikut."
"Meskipun gua beliin apapun yang lo mau?" Rhea menganggukkan kepalanya,
"Sial, si Rhea gak gila kan?" batin Liam berkata.
Tapi dengan seksama Liam melihat gerak gerik Rhea, sedangkan Rhea sudah meraih ponselnya, lalu membuka Whatsapp untuk mengabari kekasih virtualnya, kenapa harus ijin? entahlah. Hatinya yang menyuruh.
Untung saja Joshua sedang online, tapi daritadi juga online sih. Orang lagi chatan berdua.
Joshuaa buluq♡
ck_-
Hehe
By, aku pergi keluar ya?kmn?
Keluar
kluar mn syg?
Gatau
srius.
Aku juga serius, aku gatau
yda, gausa prgi
Mau nemenin orang gilaa
y kmn?
Nongkrong maybe
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRTUAL
Teen Fiction"Yang namanya virtual ya virtual, Rhe. Meskipun lo berdua jatuh cinta di real life, kalo belum pernah ketemu buat apa?" Hanya kisah pertemanan sekaligus percintaan Rhea di dunia virtual-nya. VIRTUAL ©ppeachiii