VIRTUAL ; O35

1.1K 95 30
                                    

"Pacaran mulu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pacaran mulu"

Dua kata yang menyambut kehadiran Revan dan Rhea sesaat sampai dirumah. Sambutan yang terlontar dari mulut kurang ajar Liam.

"Yang ditolak gebetan emang irian sih." Celetuk Revan dengan wajah tanpa rasa bersalah, Rhea yang disampingnya mengerutkan alisnya, "Lah, abang abis ditolak? Kasian amat"

"Tai, gua usir lu"

"Lu gua usir" Ujar Rhea, perempuan itu lalu melangkah ke depan, berniat untuk ke kamarnya, "Kamu sama abang dulu, Re. Kalo mau ganti baju di kamar abang aja, tuh disitu," ia menunjuk salah satu pintu kamar, "Aku mau mandi duluuu, ya" Lalu Rhea kembali berjalan, dan masuk ke salah satu pintu.

Sepeninggalan Rhea, Revan berjalan ke arah sofa yang diduduki Liam dan duduk di space yang kosong.

"Nauval temen lo?"

Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Revan pertama kali.

"Buset, baru juga duduk lu. Istirahat dulu lah." ucap Liam lalu memasukkan satu keripik kentang ke mulutnya, ia menawarkan keripik itu kepada kekasih sang adik yang dibalas gelengan, "Kenyang. Temen lu, Yam?"

"Daritadi yam yam aja, lu kira gua ayam?"

"Lu ngalihin pembicaraan mulu."

"SANTAI KEK. Galak amat, kenapa coba adek gua mau"

Revan reflek melempar bantal yang ada di dekatnya pada Liam, "Tai"

Liam tertawa, "Iya, temen gua. Mantannya Rhea. Pacaran dua bulan, gak tau kenapa putus." ucapannya tergantung,

"Tapi?"

"Nauval selingkuh. Tapi kayanya bukan itu alasan utama mereka putus, soalnya setau gua Rhea gak tau. Tapi au dah, urusan mereka. Udah pegat juga."

Tidak ada sahutan dari seberangnya, Liam melirik lelaki itu, "Wkwkwk, udah gua tonjok pas pertama kali tau."

Mendengar penuturan dari kakak sang kekasih, Revan berdeham, "Ya, masih suka nongkrong?"

"Masih. Besok malem pada nongkrong, kayanya dia ikut." Revan hanya mengangguk mendengarnya, "Oh."

"Mau ikut lu besok?"

"Liat nanti, gua mau pacaran."

"Tai tai."

Suara tawa berseru, mereka tertawa entah karena apa.

"Kenapa pada ketawa?" Rhea mengintrupsi, ia berjalan mendekat dan duduk disebelah Liam, jangan lupa tangannya yang dengan cepat merambat cemilan Liam.

Liam mencibir, "Dasar maling." Rhea mengidikkan bahunya tidak peduli.

"Gapapa. Kamu siniiiii" Revan menjawab pertanyaan Rhea tadi sambil menepuk sela kosong disebelahnya, "Ngapain disitu" lanjutnya,

"Gak mau, abang aja yang disana." ucapnya diselingi dorongan pelan pada Liam,

"Lah bocah peok. Mau gua gantiin posisi lu?"

"Najis."

"Yaaaa, sini lah" panggilnya kembali,

"Najis banget najis"

Rhea berdiri, berjalan menyeberangi meja yang memang menjadi penghalang mereka, tidak lupa melempar satu keripik singkong ke Liam, "Sirik." setelahnya Rhea duduk disebelah Revan.

Revan? Hanya melihat kakak beradik itu sambil tertawa, dan menaruh tangannya di pundak sang kekasih kala Rhea sudah duduk disampingnya,

"Modus lu anying"

"Sirik." ucap Revan seperti Rhea tadi.

.
.

"Udah jam setengah delapan." Sahutan terdengar dari seseorang yang baru saja keluar dari salah satu bilik pintu,

Revan dengan handuk ditangannya yang sesekali digunakan untuk mengusak rambut lelaki itu, ia berjalan menghampiri kakak beradik yang tengah menonton film di televisi.

Mendengar sahutan tersebut, keduanya menoleh bersamaan, lalu sang Adik menyauti,

"Iya. Terus kenapaa??" Bertanya.

Ia duduk di samping kakak beradik itu, dengan posisi Rhea yang berada di tengah.

Tatapannya jatuh pada sang kekasih, "Beneran gak mau keluar? Gak bosen nonton film daritadi?"

Rhea menggeleng, menoleh ke arah Revan, "Nooo, aku mau kamu istirahat dulu hari ini. Masih ada dua hari kan? Cukup kok."

"Gue masih ada di sini btw."

"Padahal aku juga udah istirahat." dumel pelan yang membuat Rhea terkekeh, pacarnya lucu ya.

"Jangan ngambeekkk, besok seharian kita jalan jalan."

Revan berdeham membuat Rhea yang hanya mendapat respon dehaman dari pacarnya itu kembali berbicara,

"Reeeeeee"

"Yes, Hun?"

Pacar monyet.

Dengan gerakkan yang cepat Rhea mencubit tangan Revan,

AW

Gelak tawa terdengar, Revan tau pacarnya itu salting.

"HAHAHAHA iya iya, hari ini kita istirahat dulu baru besok jalan jalan. Gitu?" ucapnya di akhiri dengan pertanyaan, Rhea mengangguk, membenarkan ucapan Revan.

Perdebatan selesai,

Revan memandangi Rhea sampai sang empunya melirik dan berkata, "NONTON FILMNYA" tanpa suara, Revan terkekeh,

Namun tetap mengiyakan kekasih kecilnya itu, mengalihkan pandangannya pada layar besar yang sedang menayangkan film action,

ia menyenderkan kepalanya pada pundak sang kekasih, mencari titik ternyaman lalu fokus dengan film di depan.

Rhea rasanya mau berteriak.

sedangkan lelaki yang sedaritadi hanya fokus menonton dan melirik pasangan kekasih itu lagi lagi merotasikan kedua matanya,

" Gue transparan kah?"

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang