"Rhe, Rhe, Rhea." Gwen dan Leisya sedaritadi membangunkan Rhea. Rhea kalo tidur tuh kaya simulasi ke alam barzah.
"Tinggal aja ayo." ajak Leisya pada Gwen. "Saudara gak ada adab emang ya lo. Ya kali di tinggal anjenk"
"Ya, Rhea, Rhea." Leisya berdecak kesal, dia langsung mendekatkan mulutnya ke arah kuping Rhea. Gwen yang melihat itu langsung menutup telinganya. Waswas.
Ayo kita hitung.
Satu...
Dua...
Tiga..."RHEAAAA, BANGUN GOBLOK." Leisya berteriak tepat di telinga Rhea. Inget.tepat.ditelinga.Rhea.
"Gue gak ikut-ikutan ya, Ca." ujar Gwen yang sudah menjauhkan tangannya dari telinga.
Rhea mengerjapkan matanya, kupingnya terasa pengang. Rhea melirik sekitar dengan mata yang masih sayu, tidak ada siapa-siapa. Hanya ada Gwen dan Leisya.
"Kok sepi?"
"Istirahat bego." Leisya berkecak pinggang. Rhea mengangguk-anggukkan kepalanya, "Ohhh istira— HAH? ISTIRAHAT??? KOK GAK BANGUNIN GUE ANJIR??"
"Lo tidurnya kaya simulasi ke alam barzah anjing. Dibangunin gak bangun-bangun." Leisya berdumel
kesal.Gwen yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Lalu dia membuka suara. "Jamkos, Rhe. Santai aja."
"Lagian lo tidurnya pules banget tadi. Semalem gak tidur ya lo?" Gwen memang tau kebiasaan sahabatnya yangg satu ini. Melihat Rhea yang menyengir bodoh membuat Gwen sudah tau jawabannya. "Kebiasaan."
"Iya, udah. Ayo ah ke kantin."
"Keburu emang?"
"Santai."
Rhea langsung berdiri dari tempat duduknya, melirik Leisya sekilas, "Gak usah ngambek-ngambek segala lo. Gak bakal gue bukain pintu lagi kalo lo maen ke rumah."
"SI ANJING"
.
.Di perjalanan menuju kantin, Gwen dan Leisya terus saja mengoceh. Berbeda dengan Rhea, dia hanya berdiam diri, masih mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRTUAL
أدب المراهقين"Yang namanya virtual ya virtual, Rhe. Meskipun lo berdua jatuh cinta di real life, kalo belum pernah ketemu buat apa?" Hanya kisah pertemanan sekaligus percintaan Rhea di dunia virtual-nya. VIRTUAL ©ppeachiii