40. TEROR DAN KEBERSAMAAN

42.7K 3.4K 347
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

"Deby, kamu mau kemana?" tanya Hanna saat melihat Deby turun dari lantai 2.

"Keluar" jawab Deby datar duduk sebentar di sofa merapikan rambut dan tali sepatunya.

"Kemana?"

Hanna memberikan segelas jus mangga buat Deby.

Deby menerimanya dan meminumnya sampai habis.
Arsen ikut bergabung di sana, ia tidak kekantor hari ini. Ia ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya. Berhubung tanggal merah kedua putrinya juga tidak sekolah.

"Panti" jawab Deby singkat.

Hanna mengangguk mengerti, Clarissa pernah bilang kalau Deby sering pergi ke panti.

Sedangkan Arsen mengira Deby sudah lupa dengan tempat itu. Ini masih jam 8 pagi dan Deby sudah mau kesana.

"Bunda lihat kamu sering berkunjung ke sana" ucap Hanna.

"Aku tumbuh disana" jawab Deby singkat, ia fokus menatap layar ponselnya.

Deby tidak menyadari Arsen yang tertegun mendengar jawabannya.

Terjadi keheningan diantara mereka, Hanna menatap raut wajah sedih dari suaminya. Pria itu berusaha untuk menyembunyikannya.

"Hai semua!" sapa Clarissa keluar dari kamarnya membawa kertas kado dan 1 kotak yang cukup besar.

"Itu apa nak?" tanya Hanna tersenyum.

"Ini kado buat Adelia mah" jawab Clarissa duduk disebelah Deby.

Deby tetap fokus sama ponselnya.

"Kamu mau kemana By?" tanya Clarissa saat Deby berdiri dan memasang jaketn nya.

"Keluar" jawab Deby singkat mencium tangan Arsen dan Hanna sekilas.

"Kamu hati-hati" ucap Arsen yang dibalas anggukan kecil dari Deby.

"By, jam 5 nanti kamu udah pulang ya?" pinta Clarissa membuat Deby mengeryit.

"Kan nanti malam pesta ulang tahun Adelia" lanjut Clarissa tersenyum senang.

Deby memutar bola matanya malas "Kan nanti malam, ngapain jam 5?" tanya Deby malas.

"Pokoknya kamu harus sampai di rumah jam 5 sore" ucap Clarissa seolah memerintah Deby.

"Terserah" jawab Deby pergi begitu saja, membuat Clarissa tersenyum. Pasti Deby akan akan pulang tepat waktu.

Deby mengendarai mobilnya dengan santai, ia menyusuri jalanan yang dipenuhi pepohonan dikedua sisi.

Brak..

Deby terkejut saat ada motor yang melaju kencang dan memukul kaca mobilnya. Tidak sampai disitu, mereka juga melempar kaca mobil bagian depan dengan kantong berisi cairan berwarna merah pekat.

"Apa lagi ini!" geram Deby menambah kecepatan mobilnya mengejar motor itu.

Deby tidak akan membiarkan mereka lolos kali ini. Ia ingin tau siapa sudah menerornya selama ini. Deby sedikit kesulitan dalam mengendarai mobilnya, kaca depan mobilnya sudah berlumuran cairan merah seperti darah.

"Sial!" maki Deby saat motor itu menghilang di persimpangan didepannya.

Deby memilih keluar dari mobilnya. Ia memejamkan matanya saat mencium bau amis darah yang membuatnya seketika pusing. Ternyata itu benar-benar darah.

Deby mengalihkan tatapan kearah lain. Sedangkan kedua matanya sudah berkaca-kaca menahan rasa mual dan pusing.

Deby mengambil kertas yang ditempel di jendela mobilnya. Ia kembali masuk kedalam mobil dan membuka lipatan kertas itu.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang