09. DIA LAGI

64.3K 5.1K 56
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Deby menuruni tangga dengan malas, ia haus dan terpaksa turun untuk mengambil minum.

Deby berhenti melangkah saat Papanya berdiri di bawah tangga.

"Kamu mau ikut Papa? jenguk neneknya Clarissa yang sedang sakit" ajak Arsen saat putrinya itu sudah ada didepannya.

Arsen mengeryit saat putrinya yang terlihat pucat.

"Kamu sakit?" tanya Arsen menyentuh kening putrinya, tapi langsung ditepis oleh Deby.

Deby melewati Arsen saja dan pergi ke dapur. Ia meminum segelas air putih, lalu kembali ke kamarnya.

"Kamu nggak makan lagi?" tanya Arsen menahan lengan Deby.

Deby hanya diam, ia malas berdebat dengan Papanya sekarang.

"Papa tau akhir-akhir ini kamu jarang makan. Kenapa? Papa sayang sama kamu, tapi kamu gini sikapnya. Papa khawatir kamu kenapa-kenapa? Tolong hargai Papa sebagai orang tua kamu!-" ucapannya terhenti saat Hanna datang.

"Mas, ada apa?" tanya Hanna khawatir.

"Ya ampun Nak, kenapa kamu pucat gini? Kamu sakit?" tanya Hanna cemas, meraba dahi Deby.

Deby kembali menepis tangan Hanna kasar dan kembali ke kamar.

"Mas, mending kita perginya besok aja. Deby lagi sakit, nggak mungkin dia sendirian dirumah" ucap Hanna khawatir.

"Tidak Han, kita tetap pergi. Secepatnya kita balik. Sekarang juga kita berangkat, Clarissa mana?" tanya Arsen.

"Dia ada di kamarnya mas" jawab Hanna pasrah.

"Panggil dia, aku tunggu didepan" ucap Arsen dan berlalu pergi.

💞💞

Deby turun dari tempat tidurnya setelah mendengar mobil Arsen pergi.
Ia memasang sneaker nya dan bergegas pergi.


Deby membuka pintu bertepatan dengan seorang kurir berdiri didepannya.

"Maaf Mbak, apa ini kediaman Bapak Arsenio Kendrick?" tanya kurir itu sopan.

"Mm" dehem Deby.

"Ini ada kiriman" ucap kurir itu memberikan kantong kecil itu pada Deby.

Deby menerimanya, menutup pintu setelah kurir tadi pergi.

Deby membuka dan melihat isi kantong itu, setelahnya ia menatap datar obat-obatan yang tak asing baginya. Ternyata Arsen tau kalau ia membuang obat-obatnya. Mungkin Arsen yang membersihkan kamarnya malam itu saat dirinya tertidur. Dia tidak membutuhkan obat-obat ini lagi! Pikirnya.

Deby kembali masuk kedalam rumah, ia melempar obat itu asal di atas meja ruangan tamu. Deby kembali keluar, ia akan pergi ke panti.

"Non Deby mau kemana?" tanya Pak Amir.

"Kunci motor" ucap Deby.

"Maaf Non, tadi tuan berpesan ka--"


"Mana!" minta Deby kesal.

"Tapi Non--Non Deby mau kemana? Biar saya antar" ucap Pak Amir saat Deby mengambil kunci motor di laci.

Deby mendekati motornya tanpa mendengar ucapan Pak Amir. Ia melajukan motor keluar dari pekarangan rumah.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang