VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉
Deby keluar dari mobil Erlangga dengan kesal, ia menyusul Erlangga yang sudah jauh didepannya. Beberapa mobil juga terparkir disini.
Deby menyusuri jalanan setapak itu dan menatap sekeliling. Ia merasa takjub dengan pemandangan yang menyambutnya dikedua sisi. Banyak persawahan disini, dan udaranya sangat segar. Deby tidak menyangka kalau ada tempat seindah ini di kota.
Erlangga menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia tersenyum melihat Deby tampak menyukai tempat ini.
Deby yang masih mengagumi pemandangan, tak sengaja bersitatap dengan Erlangga. Seketika raut wajahnya langsung berubah datar, ia mempercepat langkahnya.
"Suka?" tanya Erlangga tersenyum.
"Nggak!" ketus Deby sinis.
Senyum Erlangga semakin lebar, ia meraih tangan Deby dan menggenggam jemari itu lembut.
Deby terkejut, ia menatap tangannya yang digenggam Erlangga.
"Ini belum seberapa" ucap Erlangga tersenyum hangat, ia kembali melanjutkan langkahnya.
Deby mengikuti Erlangga, tatapannya tak lepas dari tangannya yang digenggam cowok itu. Sampai ia tidak sadar kalau Erlangga menghentikan langkahnya.
Erlangga menghentikan langkahnya dan menatap Deby. Ia mengikuti arah pandang Deby yang terus menatap tangan mereka.
"Deby?" panggil Erlangga.
Deby tersentak, ia menatap Erlangga kaget.
"Lihatlah"
Deby mengikuti arah pandang Erlangga, seketika ia terpukau untuk kedua kalinya. Bagaimana tidak, sekarang mereka ada di perkebunan stoberi yang begitu luas dan tertata rapi dibawah sana.
"Lo suka stroberi kan?" tanya Erlangga tersenyum, tanpa sadar Deby mengangguk, masih memandang takjub sekeliling kebun.
"Ayo kita turun!" ajak Erlangga membawa Deby melewati jembatan yang tergantung indah itu.
Deby terus mengikuti Erlangga, mereka masuk kedalam sebuah perumahan yang cukup besar di sana.
Perumahan disini seperti rumah makan sederhana yang menyajikan berbagai makanan khas Indonesia.
Erlangga memilih meja yang menghadap langsung ke kebun stroberi. Kebetulan hari ini pengunjung tidak terlalu ramai, jadi mereka bisa bebas memilih tempat duduk. Erlangga sengaja memesan lebih cepat tempat duduk untuk mereka saat dalam perjalanan kesini.
"Kita makan siang dulu, baru kesana" ucap Erlangga saat Deby terus memandang hamparan kebun stroberi dihadapan mereka takjub.
Deby menoleh saat beberapa pelayan menyajikan beberapa hidangan di meja mereka. Deby menatap bingung semua makanan didepannya. Jujur saja, sejak kecil ia sangat jarang makan masakan rumahan indonesia. Dulu mamanya tidak pernah memasak, karena sibuk bekerja. Jadi mereka sering makan makanan siap saji. Dan selama Deby tinggal di Prancis, ia sudah terbiasa hidup seperti orang-orang di sana.
Semenjak ia kembali ke Indonesia, Hanna selalu masak masakan seperti ini. Deby tidak pernah mencobanya, ia hanya memakan roti saja. Tapi ia pernah makan makanan seperti ini di panti asuhan beberapa kali, dan Deby menyukai rasanya.
Erlangga mengambil piring untuk Deby dan menghidangkannya.
Deby hanya memandang bingung makanan dihadapannya. Ia beralih menatap Erlangga yang mencuci tangannya.
Melihat Deby yang hanya menatapnya, Erlangga meraih tangan kanan gadis itu dan mencucinya.
Deby tidak menolak, ia seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KNOW? I'M BAD GIRL
Teen Fiction(REVISI SETELAH TAMAT) ⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! 🚫🚫Warning!! Terdapat Kata-kata kasar! Pembaca harus bijak ya😉 Dylan Erlangga, Ketua Geng Motor, memiliki wajah yang tampan, mata hitam legam, Pintar, sekaligus Mantan KETOS, Most wanted dan idola...