Part 12

781 92 17
                                    

Setelah memesankankan mashiho taksi dan mengantarnya ke lobi, jihoon segera bergegas kembali ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memesankankan mashiho taksi dan mengantarnya ke lobi, jihoon segera bergegas kembali ke apartemennya. sebelum memasuki kamarnya, jihoon menenangkan pikirannya dan menghembuskan nafas panjang. jihoon punya feeling bahwa malam ini akan penuh drama.





jihoon sudah bersahabat sangat sangat lama dengan hyunsuk. meskipun dilingkungan sekitar hyunsuk dikenal dengan sosok yang kalem dan cuek, namun hyunsuk sebenarnya adalah sosok yang sangat posesif. ya..jika dipikir-pikir sebelas dua belaslah dengan jihoon.



apartemen yang saat ini jihoon tempati adalah pilihan hyunsuk langsung. bahkan hyunsuklah yang membantu mengurus segala berkas kepemilikan bahkan perawatan rutinnya. orang tua jihoon yang sangat mempercayai hyunsuk, membuat hyunsuk mengatur semua isi apartemennya sesuka hatinya, tanpa perlu menanyakan kesetujuan jihoon. jihoon sebagai pemilik asli apartemen tak pernah repot-repot protes dengan semua keterlibatan hyunsuk. maklum sudah bucin hyunsuk sejak di kandungan.




meskipun hyunsuk tak pernah mengatur siapa saja yang boleh ke apartemennya, jihoon dengan segala kebucinnya dan berdalih atad nama kesetiaan, tak pernah satu kalipun mengajak teman-temannya kemari. hanya hyunsuk dan kedua keluarga jihoon yang tahu tempat ini. bahkan setiap kali teman-teman jihoon meminta untuk mengunjungi apartemennya, jihoon selalu punya jutaan alasan untuk menolaknya.



Jadi tahu kan kenapa hyunsuk sangat marah saat melihat pria mungil yang sempat ngedate dengan jihoon dengan santai berada di sofa yang dia beli KHUSUS untuk jihoon??











intinya mah cembukor

^



^


^



^


"hei kenapa belum ganti baju?" jihoon membelas lembut rambut hyunsuk pelan. pikirannya sedikit kacau. bagaimana tidak kacau, saat dia membuka pintu apartemennya jihoon melihat hyunsuk MASIH berdiam ditempat semula.

"...."



"please sukk, jangan bikin gue khawatir. bibir lu udah unggu. kenapa masih diam aja?"



hyunsuk merogoh posel disaku celananya. menekan beberapa nomor. saat panggilan tersambung, hyunsuk langsung memberikan ponselnya pada jihoon. meskipun jihoon tak tahu siapa yang sedang hyunsuk telpon, jihoon tetap menerimanya,













BRAAAKKK!!























ponsel hyunsuk yang berada di tangan jihoon menluncur bebas menghantam dinding samping hyunsuk. sangking dekatnya, pipi hyunsuk menjadi korban pecahan chase ponselnya. sedikit goresan membuat ukirab di wajah hyunsuk.











"LU APA-APAAN SIH SUKK?" wajah jihoon merah padam menatap tajam ke arah hyunsuk. hyunsuk yang awalnya menunduk kini menatap wajah jihoon sembali tersenyum kecil.












"wae?" hyunsuk tersenyum remeh, saat melihat jihoon sudah mengepalkan tangannya.







"hanya karena masalah sepeleh kayak gini, lu dengan seenak jidat mutusin kontak kepemilikan apartemen ini?" jihoon melangkah mendekati hyunsuk. memojokkan hyunsuk ketembok lalu menggenggam erat kerah hyunsuk. hyunsuk tersenyum melihat setaip detail emosi yang dikeluarkan jihoon.






"gue yang nemuin tempat ini. gue juga yang tiap minggu ngontrol kebersihan di sini jadi GUE. SANGAT. BERHAK. MUTUSIN. KEPEMILIKAN. APARTEMEN. INI. JUGA!!"







cukup! jihoon sangat emsoi saat ini. jihoon benar-benar tak tahu apa yang dipikirkan hyunsuk saat ini. jihoon baru saja mendapat kabar bahwa hyunsuk memutus kontak kepemilikan apartemen dan berniat segera menjual apartemennya.







"BAJINGAN LU!" jihoon menghempas tubuh hyunsuk hingga tersunggur ke lantai. dorongan jihoon jelas bukan main-main. suara dentuman yang keras diiringin rintihan hyunsuk menunjukkan seberapa kuat dorongan jihoon. jihoon bahkan tak bergemih saat hyunsuk masih merintih kesakitan.





hyunsuk bangun setelah jihoon mendorongnya dengan tidak ekstetik. lalu kembali mendekati jihoon yang masih menatapnya tajam. tangan mungil hyunsuk kini bertengger indah di pipi jihoon. mengusapnya sejenak.






"kenapa marah jiun-ah. bukankah tinggal diapartemen besar sendirian sangat membosankan? gue denger mashiho juga  tinggal di apartemen seorang diri. bukankah bagus jika kalian tinggal bersama? kalian bisa bercinta setiap ha-"










PLAKK!!

































jihoon menampar pipi gembul hyunsuk. pipi yang selama ini menjadi favoritnya karena sangat tembem dan kenyal. pipi yang selalu disentuhnya setiap bertemu hyunsuk, kini merah dan lecet. jihoon terlalu gelap mata untuk melihat seberapa parah efek yang terjadi akibat tamparannya itu.









hyunsuk tertawa terbahak-bahak. menutupi hatinya yang sakit kini semakin menimbulkan bekas luka yang menganga.





"gue pulang. oh.. gue juga sudah nyewa mobil puck up untuk mindahin barang-barang lu" sebelum jihoon kembali dengan kemarahannya hyunsuk sudah melenggangkan kakinya keluar apartemen.








jihoon membanting semua benda yang ada di sekitanya.

"HYUNSUK BAJINGAN, BANGSAT DKSJIUES&#*%" sumpah serapah keluar dengan indah dari mulut jihoon. jihoon tak menyangka sosok manis kesayangannya menjadi seperti seorang psikopat didepan matanya.
























"ah, park jihoon bodoh! kau seharusnya gak cari gara-gara!" gumam jihoon sembali mendudukkan dirinya diatas lantai. lelah membanting-banting benda.



















jihoon tak tahu saja, bahwa kesayangannya itu. masih berada di hadapan pintu masuk apartemennya dengan tangis sesenggukan membanjiri wajah tampan sekaligus imut.







see you next time

sumpah, kenapa story receh aing berubah jadi genre horor gini

semoga kalian gak boring sama alur cerita yang semakin membagongkan ini🤣



MUACH😘 MUACH😘 Buat kalian semua

jangan lupa vote dan komen ya

ZONA NYAMAN (hyunsuk&jihoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang