Bab 24

572 68 2
                                    

Jihoon menatap ponselnya dengan tatapan sendu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihoon menatap ponselnya dengan tatapan sendu. sudah berpuluhan kali dia menghubungi hyunsuk, namun panggilan jihoon selalu selalu dialihkan oleh operator. matanya menatap sekilas tubuh mashiho yang sudah tertidur pulas dikasurnya. helaan nafas berat keluar tak henti-henti dari mulut jihoon. sejak kepulangannya dari acara keluarga hyunsuk tadi, jihoon serasa sesaak. entah mengapa dia merasa ada sesuatu yang mengganjal didalam hatinya.

jihoon sudah bersahabat dengan hyunsuk sangat lama. selama ini dia selalu yakin dengan sifat dan keinginan hyunsuk, namun kini dia meragukan keyakinannya itu. jihoon tak pernah menyangka, bahwa hyunsuk pergi tanpa kabar. bahkan mampu meninggalkan banyak luka pada orang-orang tersayangnya. jihoon pikir, rengangnya hubungan mereka tak akan berakibat fatal seperti ini. memikirkan dimana hyunsuk sekarang dan bagaimana keadaannya sekarang kembali membuat dada jihoon sesak. beberapa kali dia menepul pelan dadanya berhadap rasa sesak itu akan sedikit menguar. sayangnya, semakin dia mencoba mengabaikan apa yang ada dipikirannya, semakin sakit pula hatinya.

dreett...dreettt..dreett





jihoon menatap ponselnya dengan tatapan tekejut, lalu segera menggeser tombol angkat dengan sedikit keraguan.

"...."



"halo... hyunsuk?"

"..."

jihoon kembali melihat nama yang tertera pada panggilannya. nama hyunsuk terpampang nyata, namun sejak jihoon mengangkat ponselnya. tak ada seucappun suara dari hyunsuk. entah mengapa hal ini tiba-tiba menghancurkan pertahannya selama ini. jihoon menangis sesenggukan tanpa mengucapkan satu katapun. panggilan itu masih tersambung, tak ada suara dari hyunsuk, hanya ada suara isakan jihoon yang tertahan agar mashiho yang tidur didekatnya tak terganggu.

"miss you boo"ucap jihoon disela-sela linangan air matanya.

TttuuuuuuTtT...

sambungan terputus sepihak dari hyunsuk. jihoon membenamkan kepalanya pada tekukan lututnya. "salahkah dia jika menyesal?" batin jihoon dalam hati. seseorang yang sedang membelakangi jihoon meremat kuat selimut didekatnya saat mendengar isak tangis jihoon. dengan mata yang masih terus terpejam, gurat emosi terlihat jelas diwajah manisnya.

#

#

#

"hyung, berhentilah menangis. kau akan sakit!" 

"ak..ku-"

Prang....

"berhentilah menangis untuk bajingan itu hyung. apa kau akan kembali padanya hanya karena mendengarnya menangis? sadarlah hyung, dia bisa saja memanipulasi keadaan agar bisa mempermainkanmu lagi!!" doyoung yang berada di meja kasir membanting vas bunga didekatnya. doyoung tak bermaksud memaki hyunsuk, hanya saja, dia tak tega jika terus-terusan melihat pegawai keluarganya tersiksa seperti ini.



ZONA NYAMAN (hyunsuk&jihoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang