Bab 20

596 69 6
                                    

"cio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cio...apa lu kencan dengan jihoon?"













"ah....aku tak yakin hubungan kita bisa disebut kencan atau tidak. apa ada masalah?"





"lu tahu kan kalo gue dan jihoon sudah tu-"









"tentu saja aku tahu. bukankah semua orang juga mengetahuinya. tapi......kenapa kau malah mengintrogasiku? bukankah jihoon yang menghianatimu?"





"gue gak mengintrogasimu cio, gue hanya ingin memastikan."







"memastikan bahwa aku selingkuhan tunanganmu? ayolah hyunsuk-ah. jangan naif. bukankah alasanmu mendesakku karena kau tak punya keberanian untuk menanyakannya pada jihoon? apa kau sangat takut dia akan meninggalkanmu?"









"ya. anggap saja gue terlalu mencintainya. jadi bisakah lu melepaskannya?"









"kenapa tidak kau saja yang melepaskannya? kau dan dia tak akan pernah cocok. kenapa tak cari orang yang selevel denganmu? kau bisa dengan mudah menemukan pria pengertian dan tak pemarah jika kau cuekin"





"gue  melewati banyak hal untuk bisa bersama dengan jihoon. gue mohon padamu cio. tolong lepaskan jihoon"









"aku akan melepaskannya jika dia yang memintanya. bagaimana? kau sanggup mengatakannya pada jihoon?" mashiho tersenyum sinis melihat wajah ragu hyunsuk.



"apa jihoon mengatakan bahwa dia ingin bersama lu?" ujar hyunsuk lirih setelah terdiam cukup lama.















"tentu. kau harus tahu aku menyukai jihoon sudah sangat lama. dan kini jihoon mendekatiku. bukankah itu sudah jelas untukmu hyunsuk-ah? kami satu frekuensi. aku tak akan pernah malu bersikap jaim untuk gila-gilaan dengannya. tidak sepertimu yang selalu tampak tenang tapi psikopat. ah...maaf jika aku mengungkitnya, tetapi aku masih sangat ilfeel dengan sikapmu malam itu. kau seperti iblis bertopeng malaikat"











"jihoon-ah"

"hm" jihoon masih berfokus pada game dihpnya dengan berbaring dikasur hyunsuk tanpa melihat kearah hyunsuk yang sedari tadi menatapnya. 



sepulang dari sekolah, yoonbin dan junkyu mendatangi kelas mereka. mengajak mereka untuk nobar dirumah yoonbin. jihoon tak punya alasan untuk menolaknya, sehingga dengan terpaksa mengikuti mereka. setibanya dirumah, jihoon segera memasuki kamar hyunsuk, mengatakan pada yoonbin dan junkyu  bahwa dia ingin naena dengan hyunsuk. padahal keadaan yang sebenarnya, jihoon hanya tak ingin teman-temannya itu tahu bahwa hubungannya dengan hyunsuk sedang renggang, karena entah mengapa kini sangat sulit bersikap mesrah dengan hyunsuk. meskipun itu hanya pura-pura.





"kemarin gue menemui mashiho" hyunsuk memulai pembicaraan meskipun jihoon tak ada minta sedikitpun untuk mendegarkannya.







"lalu? kau melabraknya?"





"gue pikir cio pasti sudah memberitahumu sehingga lu berkata seperti itu. sejujurnya gue tanpa sengaja melihat notifikasi chat lu dengan shiho. kalian...tampak romantis."





"lalu bagaimana pendapatmu? ingin putus?"







"apa lu berniat kencan dengannya?"







"aku belum memikirkannya. tapi itu bukan sesuatu yang tak mungkin. aku pikir kami cocok satu sama lain."







"lalu bagaimana denganku?" hyunsuk meramat celananya menahan air mata yang ingin mengalir.







"kita tak boleh putus. aku tak mau menanggung malu pada keluargaku dan teman-teman. kita jalani seperti biasa saja." jihoon menghentikan acara main gamenya. menatap sekilas hyunsuk lalu mendesah.





"apa kamu tak lagi menyukaiku jiun-ah?" hyunsuk tak bisa lagi menahan air matanya yang mengalir deras. tak berani menatap wajah seseorang yang dia percaya selama ini mencintainya. 





"aku...berusaha menghentikan perasaanku padamu saat ini." jihoon memejamkan matanya, tak sanggup melihat hyunsuk yang semakin terisak dihadapannya.









"wae? apa salahku jihoon-ah. katakan padaku apa salahku, aku akan berubah"







"aku tak tahu apa salahmu. hanya saja, aku merasa mencintaimu adalah hal yang sia-sia"













































"apa kau merasa bosan karena aku selalu menghindar saat kau memintanya? aku bisa melakukannya untukmu sekarang juga. mari bermain" hyunsuk dengan tangan gemetar memulai membuka kancing kemejanya. namun, dengan cepat tangan hyunsuk dipegang oleh jihoon. dengan menghela nafas panjang. jihoon bangkit dari kasur. berdiri menghadap hyunsuk yang masih menunduk, dengan tangan yang gemetar.



















"kau hanya perlu ingat hyunsuk-ah, aku seperti ini karenamu. jadi aku harap kau tak mengatakan apapun pada siapapun" jihoon mengusak rambut hyunsuk pelan. lalu beranjak keluar kamar hyunsuk dan bergabung dengan junkyu dan yoonbin setelah memberi alasan bahwa kesayangannya tertidur saat mereka bermain game.




see you next time



jangan lupa vote dan komen

ZONA NYAMAN (hyunsuk&jihoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang