kalau sudah nyaman mau gimana lagi?
√ toel-toel pipi silahkan
√ cium-cium manja silahkan
√ pegang-pegang tangan atau yang lainnya juga silahkan.
namanya juga udah nyaman. situ keenakan sini kesenangan. sama-sama doyanlah intinya.
cuma ya gitu namany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sshhh...hoon" desah Hyunsuk
"Yes babe"
"Berhentilah merangsangku bodoh!"
"Kalo mau berhenti tinggal tangkis tanganku beb"
"Fak...gue gak mau nangkis tanggan lo ya monyet" Hyunsuk menatap mata Jihoon sebal. Kejantanannya sudah mulai ereksi sekarang, tapi Hyunsuk tak bisa menolak perbuatan Jihoon. Jika kalian mikir Hyunsuk gak bisa nolak Jihoon karena takut, kalian salah. Hyunsuk gak bisa nolak Jihoon karena dia juga menikmatinya. Aneh memang, ngomong suruh berhenti tapi juga tak mau berhenti. Hyunsuk benar-benar gila jika berhadapan dengan Jihoon.
"Y...ya saem?" Hyunsuk gelagapan, sama seperti Jihoon yang langgung menghentikan kegiatannya, mengusap manja sesuatu dibalik celana Hyunsuk.
"Kau ini di panggil dari tadi gak ngerespon. Kalo gak suka dengan saya keluar dari kelas!" Saem dongyuk yang terkenal killer kini mendekati bangku Hyunsuk dan Jihoon. Semua mata menuju kearah Hyunsuk dan Jihoon.
"Saem, Hyunsuk itu sukanya sama jinny bukan sama saem" celetuk Jihoon membela Hyunsuk.
"Kau ini banyak omong ya Jihoon. Kau mau saya hukum bersihkan toilet?"
"Maaf saem. Saya salah. Saya memang tak berguna. Saya..saya..." Jihoon kembali mendramatisir suasana. Omaigat buntelan kapuk satu ini,alay sekali dirimu nak!
"Sudah...sudah. kau maju ke depan, Hyunsuk. Kerjakan soal di depan!" Saem dongyuk meninggalkan bangku Hyunsuk dan Jihoon. Sepertinya saem dongyuk sudah tidak kuat melawan murid terabstaknya yang bernama Jihoon. Beberapa teman kelas Jihoon dan Hyunsuk terdengar cekikikan.
"Yang lain diam,atau saya hukum kalian semua!" Semua murid seketika langsung diam. Hyunsuk pun bergegas maju kedepan dan langsung memgerjakan soal pemberian saem dongyuk. Soal di papan tulis memang tidak akan jadi beban untuk murid penyandang rangking satu di sekolah.
"Untung kau pintar suk. Kalau saja Jihoon yang maju, saya rasa kalian akan menetap di kelas ini bertahun-tahun!" Setelah saem dengan sayangnya menyindir Jihoon, saem pergi meninggalkan kelas.
Sontak semua teman kelas Jihoon tertawa terbahak-bahak. Jihoon memang jadi murid yang paling dihindari oleh semu guru. selain karena keabstrakannya, jihoon juga terkenal siswa paling pintar nomor terakhir di satu angkatan. ck..ck.. jika saja jihoon tak mahir dibidang olahraga, mungkin jihoon sudah sudah dikeluarkan dari dulu.
"Cih...sakit hati aku ini... tak tahanlah aku hidup seperti ini. Maafin jiun ya tuhan. jiun tak kuat lagi!" Teriak Jihoon sambil berlagak sedih. Membuat teman-temannya kembali ketawa kecuali Hyunsuk. Hyunsuk hanya menatap Jihoon lalu memukul kepala Jihoon dan pergi meninggalkan kelas.
"Aku rasa Hyunsuk benar-benar muak denganmu!" yoshi yang duduk didepan bangku jihoon dan hyunsuk menimpali ucapan jihoon
"Ckck...aku heran kenapa Hyunsuk mau dekat-dekat dengan kau hoon. pake pelet berapa lapis lu?" jaehyuk yang sedang menghapus papan tulispun ikut-ikut mengompori teman sekelasnya itu.
Beberapa teman Jihoon mengoda Jihoon dengan membawa-bawa persahabatannya dengan Hyunsuk. Jihoon tak pernah marah, karena dia yakin mereka hanya bercanda. Lagipula yang dibicarakan mereka selalu benar.
Tak ada yang percaya bahwa Jihoon adalah sahabat dan teman satu-satunya Hyunsuk. Sang penguasa nilai dengan tingkat kebekuan tinggi. hyunsuk terkenal sangat cool dan cuek sedangkan teman sebijinya malah sangat random, lebih ke gila malahan.
"Kalian ini harusnya sadar, Hyunsuk tak bisa hidup tanpaku. Aku adalah segala-galanya bagi Hyunsuk!" Balas Jihoon sambil jalan bak model meninggalkan kelas (jalan pelan, menunjukkan cengiran terlebar, dan dadah-dadah bak topeng monyet *ups..gak maksud apa2
Hai para readers jangan lupa voment ya Sampai ketemu dilain waktu