kalau sudah nyaman mau gimana lagi?
√ toel-toel pipi silahkan
√ cium-cium manja silahkan
√ pegang-pegang tangan atau yang lainnya juga silahkan.
namanya juga udah nyaman. situ keenakan sini kesenangan. sama-sama doyanlah intinya.
cuma ya gitu namany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hyunsuk mendudukkan diri di perpustakaan sendirian. sebenarnya hyunsuk ingin manggil jinny, cuma dia urungin karena hyunsuk gak mau jihoonnya cemburu.
hyunsuk kembali mengingat hari dimana jihoon mendatangi membawa sebuah cincin untuk mengikat cinta mereka. malam sepulang jihoon sekeluarga, hyunsuk tak bisa tidur karena rasa bahagia. hyunsuk tak menyangka bahwa akhirnya jihoon bisa menjadi miliknya tanpa harus sembunyi-sembunyi.
namun, dibalik kebahagiaannya, terbesit pula rasa bersalah. ya,,, hyunsuk masih mengira bahwa perjodohannya dengan jinny memanglah wasiat orangtuanya. ditinggal saat hyunsuk masih kecil dan merasa belum bisa membahagiakan orangtuanya, hyunsuk diselimuti rasa cemas kena tak bisa memenuhi permintaan terakhir orang tuanya.
rasa bersalah yang tinggi dan ucapan mommy Ha yang juga menyayangkan keputusannya membuat hyunsuk harus mengalami mimpi buruk setiap malamnya. hyunsuk bahkan beberapa kali memilih begadang agar bayang-bayang kedua orangtuanya yang murka tak menghampiri tidurnya.
hyunsuk tak mungkin menceritakan masalahnya pada siapapun. tidak pada yoonbin, tidak pada jinny, tidak pula pada jihoon. hyunsuk tak mau jika orang-orang kembali menyalahkannya jika dia bercerita tentang masalah ini. bagaimanapun hyunsuklah yang memilih jihoon.
hyunsuk tak menyangka bahwa rasa takutnya bertumbuh setiap detiknya, membuatnya kini merasakan perasaan campur aduk setiap kali bertemu dengan jihoon. hyunsuk tak bisa menceritakannya pada jihoon, karena dia tak ingin jihoonnya juga ikut merasa bersalah. hyunsuk hanya berdoa bahwa jihoon bisa sedikit peka menanyakan ada apa dengannya, sehingga mungkin saja jika jihoon mendesaknya, hyunsuk akan memulai cerita. mempercayai jihoon untuk berbagi kegalauannya.
bagai jatuh, tertimpa tangga pula. itulah yang dialami hyunsuk. akhir-akhir ini jihoon sepertinya mulai merasa jengah dengan sikap murung hyunsuk. bahkan hyunsuk sadar betul bahwa jihoon seringkali menahan amarah karena hyunsuk menolak untuk melakukan skinship yang berlebihan. hyunsuk pikir, jihoon akan menanyai keadaanya, atau paling tidak memarahinya karena hyunsuk tampak berbeda. sayangnya alih-alih peduli seperti biasanya saat mereka masih sahabatan, jihoonnya malah memilih cuek dan acuh tak acuh. hingga akhirnya, hyunsuk sadar.cinta jihoon tak lagi murni untuknya. ada hati yang juga sedang dijaga oleh jihoon.
mungkin ucapan orang mengenai seseorang yang mengejar mati-matian kamu terkadang akan bosan saat sudah mendapatkanmu benar adanya. meskipun jihoon selalu membanggakan status peetunangan mereka pada semua orang, tapi hyunsuk merasa kasih sayang jihoon padanya berbeda saat mereka masih bersahabat.
"sayang diluar hujan deres lo" jihoon yang baru saja tiba dirumah yoonbin langsung menghampiri hyunsuk yang masih setia bermalas-malasan diatas kasur.
"kamu kehujanaan?" hyunsuk mendudukan diri. menaruh seluruh atensinya pada jihoon.
"iya bajuku sedikit basah. aku kedinginan tau" jihoonnya mendudukkan diri disamping hyunsuk.
"gue ambilin handuk sama baju ganti ya?"
"gak usah. aku mau yang hangat-hangat aja."
"oke" hyunsuk hendak beranjak saat jihoon tiba-tiba menarik tubuhnya. hingga hyunsuk terduduk dipangkuannya.
"gak peka banget sih kamu sayang. aku mau ena-ena aja." jihoon mulai mnciumi leher hyunsuk.
hyusuk sedikit panik dengan perbuatan jihoon. hyunsuk sebenarnya sangat ingin menuruti keinginan jihoon, namun disisi lain. rasa cemas tiba-tiba menggelayutinya. sembari menggigit-gigit jarinya, tiba-tiba hyunsuk meneteskan air matanya.
"hoon......" hyunsuk kenekan rasa bersalahnya lalu menatao jihoonnya yang tampak marah.
"apa? lu kenapa sih? malesin tau gak lihat lu kayak gini! gue bela-belain kehujanan buat romantisan sama elu. eh elunya malah kayak korban pemekosaan aja"
"hoon a..aku mau cerita" hyunsuk sakit hati dengan setiap apa yang diucapkan jihoon, tapi dia tahu betul jihoon melakukan itu karena dia memang sangat pengecut.
"cerita apa?" jihoon memdorong tubuh hyunsuk yang masih dipangkuannya. kini jihoon beranjak menuju meja belajar hyunsuk. menunggu ucapan apa yang akan keluar dari tunangannya itu.
"ini tentang pertunangan kita, aku merasa-"
"kenapa, lu nyesel sama pertunangan kita?"belum selesai hyunsuk mengutarakan isi hatinya. jihoon udah lebih dulu memotong pembicaraan.
"bukan..bukan itu. aku..aku takut" ucap hyunsuk lirih. hanya itu yang bisa hyunsuk katakan, pikirannya benar-benar kalut, apalagi wajah jihoon yang menatapnya seolah malas untuk mendengar keluh kesahnya.
"ck...aneh lu. gue kekamar yoonbin aja" jihoon dengan sikap masa bodohnya meninggalkan hyunsuk yang masih mematung dikasurnya.
dreettt...drettt
bayi gemes
makasih udah nemenin nonton. besok kita jadikan camping bareng🤗
hyunsuk termangu melihat notifikasi pesan masuk dari ponsel jihoon yang tertinggal dikasurnya.
dengan tangan bergetar, hyunsuk memberanikan diri menghubungi nomor "bayi gemes" melalui ponselnya.
"halo...halo...hyunsuk?" seseorang disebrang sana menjawab.
"ha..halo. ini siapa?"
"aku cio hyunsuk. ih gimana sih kamu yang telpon kok malah gak tahu"
"hehe..aku lagi daftar nomer ponsel temen-temen dikelas jadi aku telpon satu-satu."
"oh gitu..save ya nomorku. kalau perlu bantuan atau mau curhat chat aku aja."
"hehe..iya cio. mkaasih ya. aku tutup dulu."
"oke bye...bye"
hyunsuk menghela nafas gusar. hyunsuk akui mashiho adalah pribadi yang sangat baik. tapi haruskah dia memilih jihoon?kenapa harus jihoon?kenapa harus mashiho?