Bab 21

620 71 11
                                    




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"bisakah aku pindah sekolah?"


"ada apa hyunsuk? apa ada masalah?"



"tidak ada mom. aku hanya ingin kembali kerumah eomma dan appa. aku sudah banyak merepotkan kalian, jadi sekarang aku ingin belajar mandiri." ucap hyunsuk pada keluarga Ha yang kebetulan sedang berkumpuk diruang keluarga.

"eiyy...ada apa dengan lu? kita bahkan sangat bahagia bisa tinggal bersamamu. bukankah begitu mom?"

"iya sukk. kamu ada masalah apa sih. kenapa tiba-tiba ingin pindah sekolah segala, kamu kan udah kelas 12. kalau ada masalah cerita sama kita" mommy Ha mengusap lembut punggung hyunsuk. hyunsuk yang digituin rasanya pingin nangis sejadi-jadinya. hyunsuk tahu kok keluarga yoonbin gak pernah pilih kasih antara dia sama yoonbin. tapi keputusan hyunsuk sudah bulat. dia mau pindah. bukan untuk menghindari keluarga yoonbin ataupun jihoon. anggap saja dia ingin menghindari dirinya sendiri.






setelah perdebatan dan drama yang cukup panjang. hyunsuk akhirnya bisa kembali ke rumah orangtuanya. sebenarnya rumah yoonbin dan orangtuanya tidak terlalu jauh. hanya butuh 3 jam. meskipun hanya butuh waktu 3 jam, wilayah tempat tinggal hyunsuk adalah wilayah padat penduduk. sehingga biasanya hyunsuk dan keluarga yoonbin sangat jarang datang kesini karena macet.



sudah lebih dari setengah jam hyunsuk didepan pintu gerbang rumahnya. namun, entah mengapa dia tak punya keberanian untuk memasukinya. hingga seorang satpam dan orang yang ditugasi keluarga Ha untuk merawat rumahnya berpapasan dengannya.



"loh tuan muda ngapain diam disini aja. mari masuk" hyunsuk tersenyum kikuk lalu dengan terpaksa memasuki rumahnya.

"kopernya nggak dibawa juga?"


"ah...tidak perlu. saya hanya mau mampir"

"oh begitu. ya sudah. mari masuk saya buatkan minum dulu."



hyunsuk menatap lukisan dengan gambar  keluarganya cukup lama. lalu beralih menuju kamarnya. mengambil buku tabungan yang dia kumpulkan dari uang sakunya selama ini.



"tuan ini minu-......lo kok foto keluarga dilepas tuan?" hyunsuk terkejut saat sebuah suara memecah kesunyian. setelah mengambil beberapa barang dari kamarnya, hyunsuk kembali menatap foto keluarganya. lalu dengan tiba-tiba menurunkan lukisan yang menampakkan wajah bahagia eomma, appa dan dirinya sendiri.  hyunsuk membalikkan badan dengan senyum yang dipaksakan, menatap penjaga rumahnya.



"lukisannya sudah mulai usang. tolong dipindahkan ke kamar eomma dan appa ya."


"ah..baiklah. ini minumannya tuan, silahkan dinikmati."


"terima kasih" seperginya penjaga rumah, hyunsuk juga mengangkat kakinya keluar rumah. meninggalkan rumah yang penuh kenangan bersama orang tuanya.






setelah keputusan kepindahannya dari sekolah lamanya, hyunsuk juga diberi wewenang untuk memilih sekolahnya sendiri. Mommy Ha pikir dengan hyunsuk memilih sekolahnya sendiri, hyunsuk bisa mendapatkan sekolah yang sesuai dengannya. beberapa waktu lalu mommy Ha sudah memberikan formulir beberapa sekolah ternama disekitar rumahnya. sayangnya, hyunsuk memilih sekolah lain. sekolah yang dikelolah oleh pemerintah dengan biaya yang relatif murah.



"halo, selamat sore"


"sore. ada yang bisa saya bantu?"


"hm..bisakah saya mendapatkan rekomendasi apartemen dengan harga murah disekitar sekolah ini?" selesai mendaftar sekolah, hyunsuk segera mendatangi agen properti untuk penyewaan apartemen. 


"apa kau anak rantau?"

"iya"




"ah..sebenarnya sangat sulit mendapatkan apartemen murah. akhir-akhir ini harga sewa melambung tinggi"


"saya tak mempunyai cukup uang pak. saya mohon bantuannya" hyunsuk menatap tuan properti dengan tatapan ibah.




"apa kau mau tinggal di loteng? bangunan tempat kerjaku ini memiliki sebuah kamar diatap rumah. sebenarnya itu adalah sebuah gudang. tapi jika kau mau kau bisa menempatinya. kau hanya perlu membayar uang listtik dan air saja."





"benarkah?baiklah saya mau"


"mari saya lihatkan dulu tempatnya."






hyunsuk memejamkan mata dengan nafas tertahan saat melihat kondisi gudang yang akan menjadi tempatnya. tinggal di tempat mewah sejak kecil, membuat hyunsuk sedikit gusar menatap sebuah ruangan yang sangat berantakan, hyunsuk bahkan ragu apakah ruang itu bisa untuk tempat tinggal .


"seperti inilah keadaanya. memang sedikit kumuh dan berantakan. tapi ini lebih baik daripada tak memiliki tempat tinggal bukan? ku beruntung ada sebuah kamar mandi juga didalamnya."


"terima kasih" hyunsuk tersenyum paksa.




"tapi ngomong-ngomong, kenapa kau pindah? apa kau kabur dari rumah?"






"orangtuaku meninggal"




"ah...maaf jika itu menyinggungmu. aku hanya tak ingin ada masalah dikemudian hari"




"anda tak perlu khawatir. saya sebatang kara"






"lalu bagaimana kamu bisa memenuhi kebutuhanmu sehari-hari?"




"saya masih memiliki sedikit tabungan, saya akan menjadi pekerjaan paruh waktu. jika anda memiliki informasi lowongan perkerjaan, anda bisa menghubungi saja."


"tentu tentu. aku akan carikan pekerjaan untukmu. sekarang kau bereskan saja kamar ini"




"terima kasih"






hari ini hari yang meelahkan bagi hyunsuk, seharian penuh dia membersihkan kamarnya dan baru selesai tengah malam. kini dia sedang diluar loteng untuk mendapatkan udara segar.








"appa, eomma, maafin hyunsuk." ujar lirih hyunsuk sembari menatap langit malam dihadapannya.



"hyunsuk tahu kalian pasti kecewa denganku, tapi bisakah hyunsuk memohon..........tolong jangan mendatangiku lagi?. ini terlalu melelahkan" hyunsuk merogoh kalung pemberian orangtuanya dari kantong celananya. kalung itu adalah kalung yang didesign khusus untuk keluarga choi. hyunsuk sangat menyukai kalung itu. kalung dengan lambang namanya yang dihiasi permata emerald.

























"maaf sudah mengecewakan kalian, tapi aku tak bisa menuruti permintaan kalian,






tolong anggap aku tak ada"ujar lirih hyunsuk dengan air mata mengalir dipipinya. kalung itu kini berpindah tempat pada sebuah pot bunga didekatnya. sebelum beranjak memasuki kamarnya, hyunsuk menyempatkan diri membuka ponselnya. ada belasan pesan dari yoonbin yang mengatakan bahwa dia sudah merindukannya. hyunsuk tersenyum.







"sorry"


pesan dengan kata yang sama kini terkirim kepada orang yang berbeda, yoonbin.jinny. jihoon.






see you next time

jangan lupa vote dan komen😍😘




ZONA NYAMAN (hyunsuk&jihoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang