[1] - Sheila Melviana

426 19 6
                                    

"Ketika takdir datang tanpa di undang."

• Sheila Melviana •

*****

Sheila Melviana. Cewek berusia tujuh belas tahun yang lugu dan ceria, Ia memiliki sifat pelupa yang sangat akut sehingga Ia harus selalu di ingatkan jika ada keperluan apapun. Sheila memiliki rambut sebahu dengan poni tipis menambah kesan imut yang membuatnya seperti anak kecil. Sheila memiliki kulit putih yang khas sedangkan Tingginya hanya 155 cm saja.

Namun kecantikannya tertutupi dengan tingkah konyol dan menyebalkan sehingga orang-orang di dekatnya pasti tidak menyangka bahwa Sheila se-tengil itu.

Sheila sangat suka Seblak dan juga uang. Julukan-nya adalah si mata duitan. Bagaimana tidak? Gadis rubah itu sangat suka meminta uang kepada Mama dan Papanya. Sehari ada sekitar tujuh belas kali Sheila meminta uang dengan jumlah beragam, mulai dari sepuluh ribu hingga seratus ribu berhasil Ia angkut ke dalam kantongnya.

Bagi Sheila, Mamanya adalah orang yang paling pelit jika menyangkut keuangan. Tapi Sheila bersyukur bahwa Papanya adalah pria yang sangat royal, terlebih kepada putri satu-satunya yang sangat Ia sayangi.

"Mama! Minta duit! Shei, mau nyeblak!" Teriak Sheila nyaring.

Cewek mungil itu menuruni tangga dengan tergesa-gesa seakan sudah tidak ada waktu lagi untuknya. Fariel-- sang Mama mendengus ketika mendengar deru langkah Sheila yang terdengar di telinganya.

Fariel melotot. "Ini anak, Kerjaannya minta duit terus! Sekali-sekali puasa nyeblak supaya uang Mama utuh." Ujarnya mendelik.

Sheila memanyunkan bibirnya.

"Emak-emak pelit! Bagi duit ceban aja meditnya minta ampun! Gue pecat jadi Emak tau rasa!" Ejek Sheila yang di hadiahi pelototan tajam dari Mamanya.

"Gak sopan banget jadi anak!"

Sheila memang sangat berani kepada Mamanya. Walaupun umurnya sudah tua tapi Fariel memiliki sifat yang sangat agresif dan kekanak-kanakan layaknya remaja. Sheila seperti mempunyai kakak perempuan ketika bertengkar dengan Mamanya.

Tidak ingin berdebat dengan putrinya lagi, Fariel segera merogoh kantong dan mengambil uang sepuluh ribuan disana. Dengan sangat terpaksa Ia memberikannya kepada Sheila.

"Awas aja kalo minta duit lagi! Gue kutuk Lo jadi embrio!"

*****

Niat Sheila mau nyeblak pupus karena hujan tiba-tiba mengguyur di tengah jalan. Padahal sedikit lagi Sheila sampai ke kedai Seblak yang sedang viral di media sosial. Alhasil kini Sheila terbujur kaku di sebuah halte yang sepi dengan atap bolong bolong! Sepertinya halte ini sudah tua dan tidak terpakai.

Sheila melihat ke arah bahunya yang sudah rembes akibat atap halte yang bocor. Sheila menggeser duduknya untuk menghindari tetesan air yang terus mengucur.

"Sampe segininya gue mau Seblak!"

Selang beberapa menit sebuah motor sport berwarna putih muncul. Seseorang menurunkan standar motornya lalu berlari kecil ke arah halte yang di singgahi Sheila. Cowok itu duduk di samping Sheila dan membuka helmnya dengan gaya slowmotion membuat Sheila kicep ketika melihat wajahnya.

Ganteng! Pekiknya menjerit di dalam hati. Hidung mancung, bibir tipis, alis tebal, mata hazel, kulit mulus serta jakun sebesar kelereng menambah kesan macho pada cowok itu.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang