[14] - Misi Untuk Hari ini

82 7 1
                                    

"Terkadang dunia itu lucu. Aku membutuhkanmu, dan kamu merasa paling di butuhkan, haha."

Sheila Melviana

*****

"Sheila. Kalo Lo bisa buat El ngisi formulir ini, kita bakal kasih hadiah spesial buat Lo! Warung Seblak ter-hits bakal jadi milik Lo, Duit lima gepok gue kasih buat Lo!"

"Gue juga bakal ngasih uang saku selama satu tahun! Berapapun duit yang Lo mau, gue bakal kasih."

Sheila tersenyum cerah ketika kata-kata Chika dan Hans terputar kembali di otaknya. Ini adalah kesempatan yang bagus bagi sheila. Hanya modal membujuk El saja Sheila bisa mendapatkan warung Seblak yang sejak dulu Ia idam-idamkan. Dan lebih beruntungnya lagi Chika akan memberinya uang yang banyak. Jadi Sheila tidak harus minta uang lagi kepada si kikir El. Intinya Sheila hanya harus membuat cowok itu mau mengisi formulir olimpiade matematika dan juga formulir clib basket sekolah.

Sheila melirik ke arah El yang masih berkutat dengan buku komiknya, cowok itu terlihat sangat fokus.

"Eum, El?" Panggil Sheila pelan.

Tidak ada balasan dari cowok itu.

Sheila membuang napasnya dengan gusar. Takut jika El akan merasa terganggu. Tapi Sheila tidak akan menyerah, Ia harus menyelesaikan misinya!

Sheila berdeham. "Ekhem, El?"

Masih belum ada balasan dari cowok itu membuat Sheila dongkol.

"Ekhem! El? Conge gak lu?" Deham Sheila sedikit keras.

El menghentikan aktivitasnya, cowok itu melirik Sheila dengan alis tertaut. Namun sayang detik berikutnya El kembali tidak peduli. Cowok itu memalingkan wajahnya untuk kembali membaca komiknya. Sheila pasti sedang bermain-main dengan emosinya.

Sheila mendengus. "Elziland! Nyahut kek kalo di panggil! Gue sumpahin Lo beneran gagu!" Geram Sheila menatap El dengan dongkol. Sheila sudah kehabisan kesabaran.

Untuk kali kedua, El menoleh dengan raut wajah kesal. El kembali di buat bingung dengan sikap gadis itu ketika Sheila tiba-tiba nyengir seperti orang kerasukan. Sebenarnya apa yang sedang Sheila lakukan?

"Apa?" Ujar El dingin. Ia hanya ingin membaca dengan tenang namun gadis itu sepertinya enggan melihat El tenang.

"Lo mau lakuin sesuatu buat gue?" Tanya Sheila langsung.

El mengernyit bingung. "Sesuatu apa?"

Sheila mengeluarkan dua carik kertas formulir di dalam ranselnya. Sheila segera menyodorkan dua kertas itu ke arah El yang memasang tampang datar.

"Lo mau kan isi formulir ini?" Tanya Sheila dengan wajah was-was. Takut jika El menolaknya.

El melirik formulir itu dengan malas. Pasti ini semua akal-akalan Hans dan Chika agar El mau mengisi formulir itu. Dasar kutu!

"Bego. Mau-maunya aja Lo di peralat sama Hans dan Chika." Ejek El dengan sindiran pedas.

"Siapa yang di peralat? Gue gak di suruh siapa-siapa kok! Ini gue di suruh sama guru." Alibi Sheila beralasan.

"Bohong." Balas El tak percaya.

"Gue gak suka bohong ya! Ini beneran gue di suruh guru buat kasih formulirnya ke Lo."

"Sejak kapan Lo di kasih kepercayaan sama guru?"

Sheila melotot. "Wah! Lunjak banget lu! Maksud Lo gue gak pantes di kasih kepercayaan sama guru?" Geram Sheila dongkol.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang