[7] - Satu Rumah

167 15 2
                                    

"Jangan terlalu benci kepada seseorang. Nanti kalo tiba-tiba suka kan gak lucu!"

Sheila Melviana

*****

Sheila membanting pintu dengan keras karena sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam rumah dan segera merebahkan tubuhnya, Sheila sangat lelah dengan aktifitas di sekolah barunya yang lebih padat dari sekola asalnya. Mungkin memang karena Fantagio highschool tergolong sekolah elit jadi muridnya pun harus disiplin dan sibuk.


"MAMA! SHEI PULANG!"

"YUHUU!! SPADA! SHEI PULANG."

Sheila melemparkan tasnya ke sembarang arah lalu Ia dengan santainya duduk di sofa. Sheila meraih remot tv yang kebetulan berada di sampingnya.

"Upin Ipin kayaknya udah tayang." Gumam Sheila yang menyalakan tv, namun ternyata masih iklan.

Sheila merengut, Padahal dia sangat ingin menonton dua anak botak yang menggemaskan itu. Sheila tidak terlalu menyukai sinetron yang kebanyakan menceritakan tentang rumah tangga seseorang. Hellow! Sheila belum menikah jadi untuk apa Ia menontonnya?

"Baru pulang Lo?" Tanya seseorang yang baru saja muncul dari arah dapur.

Sheila melotot ketika mendapati El yang berdiri dengan tangan terlipat yang baru saja keluar dari dapurnya. Sejak kapan cowok itu ada di sana? Dan sedang apa dia di rumah Sheila?

"Lo ngapain disini?" Heran Sheila.

Sheila celingak-celinguk. Memastikan bahwa dia tidak nyasar ke rumah orang lain. Tapi, Sheila yakin betul bahwa ini adalah rumahnya. Sheila tidak mungkin salah masuk rumah bukan? Sheila mematikan Tv dan menaruh remotnya di sofa. Cewek itu menghampiri El yang masih mematung di tempatnya.

Sheila menatap El lekat. "El? Gue tanya sama Lo. Kenapa Lo disini?" Tanya Sheila gereget sendiri karena El hanya diam tanpa membuka mulutnya sedikitpun.

El mendelik. "Disuruh." Balasnya singkat.

Sheila mengernyit. "Disuruh siapa? Kalo ngomong yang bener dong! Jangan setengah-setengah. Jelasin sama gue, buruan." Geram Sheila.

El tidak peduli dengan ocehan Sheila, cowok itu memilih duduk di sofa dengan tenang sambil menyalakan tv. El mengalihkan Chanel ke acara berita. Sheila berdecak melihat kelakuan El yang sangat tidak sopan. Apa cowok itu melantur? Sehingga nyasar sampai ke rumahnya.

Sheila ikut duduk di sofa dan menatap El dengan geram. "Elziland! Gue tanya sama Lo. Ngapain Lo di sini? Ini bukan rumah Lo. Ngapain Lo maen masuk-masuk ke rumah orang tanpa izin! Itu melanggar HAM namanya!"

El membuang napas berat. Kenapa cewek di sampingnya itu sangat berisik? gendang telinganya hampir pecah mendengar lengkingan suara Sheila,

El mendelik. "Bokap Lo yang nyuruh gue tinggal disini."

Sheila ternganga lebar. "What? Lo di suruh tinggal di sini?" Teriak Sheila refleks. "Lo pasti becanda kan?"

Sayangnya El sama sekali tidak bercanda. El harus tinggal disini untuk menjaga Sheila, sedangkan Min dan kedua orang tua Sheila harus pindah jauh untuk mencari Arkana yang kabur dari penjara. Entah kemana mereka mencari pria keparat itu, El hanya berharap semoga mereka kembali dengan keadaan baik-baik saja. Sementara itu, El harus merahasiakan kejadian ini kepada Sheila. Jika Sheila tahu, mungkin gadis itu akan sedih dan menderita.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang