[20] - PMS

96 4 0
                                    

Setelah bertemu denganmu, hobby ku bertambah satu.

Yaitu mengagumi senyum mu..

*******

Sheila memegang rok bagian belakang-nya dengan gelisah. Terdapat noda darah disana, PMS di hari pertama memang akan keluar banyak! Sheila berdecak menahan kesal, sesekali mulutnya komat Kamit menggerutu tak jelas. Sheila kesal karena PMS kali ini benar-benar mendadak, tidak ada persiapan sama sekali!

Jaket yang di sematkan di pinggangnya juga tidak dapat menutupi noda itu dengan sempurna. Sesekali El membenarkan letak jaketnya untuk menutupi rok cewek itu yang sedikit tersingkap.

Sheila, cewek itu mendesah berat. "Kenapa harus hari ini si? Mana perut gue kerasa sakit! Terus gue gak bawa rok ganti! Dan juga gak bawa kancut paforite gue! Masalahnya itu kancut paling nyaman dipake pas mens!"

El yang sedari tadi mengekor di belakang hanya bisa mendengarkan ocehan cewek itu. Walaupun cowok itu sudah tidak tahan ingin memenggal kepala Sheila! Beraninya dia berkata hal-hal yang tidak masuk akal untuk di dengar!

Tak habis disitu, Sheila kembali berdecak. "Gue gak bawa softex daun siri! Mengki gue bisa gatel-gatel kalo gak pake itu! Gue takut mengki gue iritasi!"

Anjing! Ingin sekali El menebas mulut jahannam milik cewek itu! Kuping El sudah panas mendengar ocehan Sheila yang dirasa-nya terlalu fulgar.

El mendengus. "Bisa gak si Lo ngomong yang bener? Cewek itu gak pantes ngomong jorok kayak gitu!" Ujarnya sinis.

Sheila menoleh ke belakang dengan tatapan pura-pura kaget. "Omaigosh! Lo dari tadi ada di belakang gue? Gue kira gak ada orang, hehe." Balasnya sengaja.

El memutar bola matanya malas. "Bacot! Lo tau gue ada disini dari tadi!"

Sheila menyengir kuda. "Ya maaf, mulut gue kan emang gini."

Setelah sampai di sebuah ruangan bertuliskan 'Toilet Wanita' El segera menyuruh Sheila untuk masuk.

El mengakibaskan tangannya. "Cepetan Lo masuk, gue mau ke minimarket dulu."

"Ke minimarket buat apa?" Tanya Sheila bingung.

"Ckk.. Bego di piara! Gue mau beli pembalut buat Lo, sekalian celana dalam. Lo tunggu disini sampe gue datang!"

Glupp...

Anjir! Kenapa Sheila jadi merinding mendengar ucapan cowok itu! Seketika PMS Sheila mengucur sangat deras! Serius cowok itu mau melakukannya?

Sheila menggaruk tengkuknya. "Lo serius mau beliin gue softex sama Cangcut?" Tanya cewek itu dengan raut wajah tak percaya.

El menyentil kening Sheila dengan keras. "Gue bilang celana dalam!" Ujarnya sebal.

Sheila berdecak. "Sama aja Bambang! Celana dalam adalah Cangcut! Kalo celana dalam cowok itu namanya semvak!"

Ingin sekali El melempar wajah cewek bar-bar itu dengan seribu golok! El merasa heran dengan mulut Sheila yang tidak ada habisnya berbicara hal aneh. Apakah cewek itu tidak sadar jika ucapannya itu bisa membuat orang lain salah paham!

El memalingkan wajah kesal. "Serah! Cepet masuk sana!"

Melihat raut wajah cowok itu yang berubah menjadi kesal membuat Sheila terkikik. "Yaelah! Gitu doang ngambek. Gak asik Lo!"

El tidak peduli. Cowok itu segera mendorong kepala Sheila supaya gadis itu segera masuk ke dalam toilet, lalu El menutup pintu dan menguncinya dari luar membuat Sheila sedikit kaget. Cewek itu menggedor pintu namun El berpura-pura tuli.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang