[5] - Sulit Mengingat

153 16 2
                                    

"Kesal itu disaat kita mencoba mengingat sesuatu, namun sesuatu itu terus saja mengganjal dan tidak mau keluar."


Sheila Melviana

*****

Min meminta izin untuk pergi ke toilet, sedangkan El dan Sheila Ia tinggalkan di ruang tamu. Sebenarnya Min sengaja pergi untuk memberikan waktu kepada dua sejoli yang mungkin membutuhkan obrolan karena sudah lama tidak bertemu.

Sheila duduk dengan gelisah ketika El menatapnya dengan sorot mematikan. Pandangan cowok itu terus tertuju padanya membuat Sheila gugup. Cewek itu menggigit bibir dalamnya kaku, andai saja ada sedikit senyuman di bibir cowok itu, mungkin Sheila tidak akan setakut ini.

Sheila berdeham. "Oh, jadi lo itu anaknya om Min? Pantes aja sama-sama cakep. Hehe,"

Sheila memaksakan senyumnya, berharap El bisa sedikit menghargai usahanya untuk membuat cowok itu bersikap ramah walaupun sedikit.

El diam. Cowok itu enggan membuka mulutnya. Mata hanzelnya terus menyorot Sheila dengan tatapan memburu. Alis tebalnya menambah kesan sangar pada wajah cowok itu.

Sheila tertegun melihat sorot kebencian yang dipancarkan El. Ada apa dengan cowok itu? Kenapa dia terlihat tidak menyukai Sheila. Apa Sheila memiliki kesalahan kepadanya?

Sheila berdeham lagi untuk menutupi kegugupannya.

"Katanya kita temenan dari kecil? Kok Lo jutek banget si? Tapi, kenapa gue gak ingat sama Lo? Eumm, Sebenernya gue itu emang pelupa orangnya. Hehe, jadi maklum kalo gue gak bisa ingat sama Lo." Ujar Sheila terkekeh.

Sheila berharap tatapan El kepadanya bisa sedikit lembut, tapi nihil! Cowok itu malah semakin mengeraskan uratnya. Cowok itu membuang muka seakan tidak ada Sheila di depannya.

El berdecih. "gue gak peduli. Mendingan sekarang Lo minggat dari sini!" Balasnya dingin.

Sheila tertegun. Kenapa cowok itu jutek sekali! Padahal katanya mereka adalah teman sejak kecil? Tapi, Yang menjadi pertanyaan Sheila adalah kenapa Sheila tidak bisa mengingat masa kecilnya? Sekuat apapun Ia berusaha mengingatnya, tapi tetap saja Sheila tidak mengingatnya!

Setiap kali Sheila memaksakan ingatannya tentang masa kecilnya, semua ruang terasa gelap dan Sheila mulai pusing. Napasnya selalu sesak! bahkan Sheila tidak bisa mengingat momen-momen bersama orang tuanya. Masa lalu Sheila terasa kosong dan hampa, Sebenarnya apa yang terjadi padanya di masa lalu?

Ketika Sheila bertanya tentang masa kecilnya selalu saja orang tuanya bungkam dan enggan bercerita. Kini Sheila yakin bahwa orang tuanya pasti menutupi suatu hal terhadap Sheila.

"Lo gak mau pergi?" Tanya El dengan penekanan di setiap katanya membuat Sheila tertegun.

El sudah muak dengan wajah polos Sheila. Gadis itu tidak mengingatnya! Dia bukan Sheila yang El kenal dulu. Jadi untuk apa El repot-repot menyambutnya. Toh kini El sudah melupakannya. Bagi El, cewek yang berada di hadapannya adalah orang asing! Tidak lebih dan tidak kurang.

Sheila akhirnya mengangguk dan mengerti bahwa cowok itu tidak suka dengan keberadaannya. Sheila segera bangkit dan meminta izin kepada El. Walaupun Sheila masih bingung dengan apa yang terjadi tapi Sheila mencoba untuk sabar menghadapi perlakuan kasar El. Toh sifatnya tidak beda jauh dengan perlakuannya di sekolah.

"Yaudah, gue pulang dulu. Bilang sama om Min kalo gue buru-buru. Jadi gak sempat pamit. Sampai jumpa lagi besok di sekolah, El."

El tidak membalas, cowok itu membiarkan Sheila pergi begitu saja.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang