[2] - Elziland Delkavano

230 15 3
                                    

"Sebuah pertemuan yang buruk, dan dengan orang yang buruk pula."

Elziland Delkavano

*****

[3 Hari kemudian]

Hari ini telah tiba. Hari dimana Sheila untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di sekolahnya yang baru. Sebuah plang besar bertuliskan 'Fantagio high scool' yang baru saja dilewati oleh gadis itu membuat Sheila sedikit canggung. Sebelumnya Sheila belum pernah merasakan bagaimana rasanya pindah ke sekolah baru yang sama sekali asing untuknya. Sheila mencoba menutupi kegugupannya dan berjalan setenang mungkin menuju ruang guru.

Tunggu! Sheila sama sekali tidak mengetahui dimana letak ruang guru berada. Sheila celingak-celinguk mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya. Keadaan sekolah yang sangat sepi membuat Sheila bingung harus bertanya kepada siapa.

"Nggak ada orang. Atau jangan-jangan udah bel masuk?" Tanya Sheila yang mulai khawatir.

Daripada terlambat, lebih baik Sheila mencarinya sendiri. Sheila tidak mau hari pertamanya di sekolah ini menjadi awal yang buruk untuk pelajarannya.

"Walaupun gue bodoh. Setidaknya gue harus rajin. Semangat nyari ruang guru!" Sorak Sheila menyemangati dirinya sendiri.

Sheila berjalan menyusuri ruangan demi ruangan, tapi tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan letak ruang guru berada. Sheila hanya melihat lorong sekolah yang sepi dan gelap. Sepertinya Sheila berada di jalan yang salah.

Sheila mendengus. "Harusnya gue minta Papa buat temenin gue ke sekolah!"

Brukk..

Sheila terkejut ketika sesuatu tiba-tiba menabraknya. Tunggu! Sepertinya tubuh Sheila yang sudah menabrak sesuatu yang keras tapi sedikit empuk. Sheila merasakan panas di bagian bibir dan hidungnya. Wajahnya memerah akibat benturan yang ditimbulkan benda tersebut. matanya terpejam ketika hidungnya mencium aroma wangi dari benda yang barusaja Ia tabrak. Tanpa sadar Sheila merentangkan tangannya dan memeluk benda tinggi dan wangi itu.

Cupp..

Sheila menciumnya singkat. "Gue suka aroma kayak gini. Wanginya kayak parfum Papa." Gumam Sheila tersenyum cerah.

"APA-APAAN LO!!" Teriak seseorang membuyarkan pikiran Sheila.

Sheila membuka matanya lebar-lebar. Cewek itu terkejut ketika mengetahui bahwa yang ditabraknya bukanlah benda, melainkan seorang cowok yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya. Sejak kapan cowok itu berdiri disana? Sheila mendongak dan menatap mata cowok di depannya dengan perasaan tak enak.

Jika di lihat-lihat, cowok itu memiliki aura yang khas. Badan tinggi tegap, hidung mancung, bibir tipis namun terlihat seksi. alisnya tebal dan hitam, dia memiliki mata hazel yang sangat unik membuat Sheila tidak bosan memandangnya.

Sheila mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya yang mulai terlena.

Sial! Sheila tersadar bahwa sedari tadi cewek itu menciumi wangi yang berasal dari tubuh cowok di depannya. Bahkan gadis itu mendusel keenakan di dada bidang cowok yang tidak Ia kenal sama sekali.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang