[18] - Bis olimpiade

76 5 0
                                    

"Teruntuk teman kecilku, apa kau ingat? Kita pernah menikah dan memiliki anak. Kita belum berpisah dan jangan coba-coba buat selingkuh."

Elziland Delkavano•

********

Hari ini adalah hari paling berat untuk Sheila, karena hari ini Sheila harus mengikuti olimpiade matematika tingkat provinsi. Cewek itu meremas rok sekolahnya dengan gusar.

"Chik? Kayaknya gue gak akan sanggup deh ikut olimpiade ini. Otak gue terlalu lemot buat ikut-ikut kayak gini! Nilai matematika gue aja jeblog semua, gimana bisa orang bego kayak gue ikutan olimpiade matematika?"

Chika mengerti Sheila saat ini sedang dilanda cemas. Namun Chika juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lo tenang dulu shei. Lagian ini juga salah El. Ngapain cowok itu pake minta di dampingi segala! Padahal di tahun sebelumnya dia gak mau punya rekan tim."

Sheila berdecak. "Gimana bisa tenang? Sebentar lagi bis olimpiade bakal Dateng dan gue bahkan belum belajar sama sekali. Untung aja Lo juga ikutan olimpiade bahasa Indonesia. Coba kalo Lo gak ikut, pasti gue disana gak ada temen."

"Santai aja Shei. Tahun kemaren El tetep menang walaupun dia cuma sendiri. Gue yakin sekarang juga dia bakal menang. Lagian kan El cuma minta di dampingi doang, bukan berarti Lo juga harus ikutan ngisi soal juga kan?"

Perkataan chika memang ada benarnya, tapi tetap saja Sheila merasa tertekan dengan kondisi ini. Sheila bahkan tidak tahu menahu tentang olimpiade apapun.

Lima menit kemudian bis olimpiade telah tiba, sederet guru menyuruh murid-murid yang ikut olimpiade untuk berkumpul di lapangan utama Fantagio high school sebelum berangkat ke tempat olimpiade.

"AYO ANAK-ANAK! HARAP SEMUANYA SEGERA BERKUMPUL DAN BARIS DENGAN RAPI." Ujar Bu Riska dengan membawa toa besar yang di kalungkan di lehernya.

"SEBELUM KITA BERANGKAT JANGAN LUPA CEK SEMUA PERLENGKAPAN DAN ALAT TULIS KALIAN, TAKUTNYA ADA YANG KURANG. DAN SETELAH KITA SUDAH SAMPAI DI SANA, DI HARAPKAN UNTUK SALING WASPADA DAN HATI-HATI. JAGA DIRI BAIK-BAIK DAN JANGAN LUPA BERDOA TERLEBIH DAHULU. SEMOGA SEKOLAH KITA BISA MEMBAWA BANYAK KEMENANGAN."

"APA KALIAN SUDAH SIAP?"

"Siap Buu!!" Balas semua murid.

"SEKALI LAGI! APA KALIAN SUDAH SIAP?"

"SIAP BUU!!"

"KALAU BEGITU, SILAHKAN UNTUK MENAIKI BUS YANG SUDAH DI SEDIAKAN."

******

Di dalam bis hanya berisikan dua puluh orang, itupun termasuk tiga guru yang ikut mendampingi muridnya. Jadi Sheila bisa memilih kursi manapun yang Ia mau. Tapi Sheila lupa jika El adalah spesies manusia yang sangat menyebalkan di muka bumi ini! Cowok itu tidak mengijinkan Sheila duduk dengan Chika.

Cowok itu bersikeras duduk di samping Sheila dan membuat Sheila dongkol setengah mati! Cowok itu memeriksa tas Sheila dan dengan lancangnya cowok itu mengeluarkan beberapa snack yang Sheila beli di supermarket.

"Lo ngapain beli Snack banyak-banyak?" Tanya El dengan wajah dingin seperti biasa.

"Ya buat gue makan lah! Siapa tahu nanti gue laper terus pengen ngemil disana kan? Jadi gue borong itu ciki-cikian buat ganjel perut."

El menyorot Sheila dengan tajam. "Ini gak sehat. Perut Lo gak bisa makan makanan kayak gini." Ucapnya.

Detik berikutnya cowok itu memindahkan semua ciki-cikian milik Sheila ke ranselnya.

My Rude Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang