"Lo tuh gue liat - liat gapernah merasakan pusingnya kuliah ya, jalan mulu kerjaannya," Kata Jehan dengan nada iri.
"Lah ngapain dibawa pusing, kan ada joki," Jawab Daniel dengan bangga.
Zarin yang duduk di belakang geleng - geleng kepala, "Senior macam apa ini."
"Lah lo ngapain ikut sih, Rin? Bikin sempit aje," Omel Daniel.
"Enak aja lo mau ninggalin gue, jelas - jelas gue lagi sama Jehan ya!"
"Photoshoot kek apa kek, jangan ngintilin gue."
"Libur!"
"Yauda nga—ADOOOHHH GUE LAGI NYETIR ANJIR????"
"DIAAAAMMMMM!!!!!!" Kata Jehan ngejambak rambut Daniel.
Zarin ketawa puas, merasa dibela.
Daniel ngusap - ngusap rambutnya, "Sumpah ya, gimana bisa ada yang naksir sama orang galak kayak lo, bisa mati muda kali."
"Dih gue kalo ke pacar tuh gaakan kayak gini kali, bakal gue saiank saiank," Kata Jehan.
"Halah, KDRT kali tiap hari."
Jehan menatap Daniel dengan bengis, "Mau gue jambak lagi?"
"Ya Tuhan, lo mau kita masuk UGD rame - rame apa gimana."
"Baiklah gajadi."
"Ini kita mau kemana, sih?" Tanya Zarin.
"Nyari bubur ayam, sekalian cerita - cerita lah kita bertiga," Jawab Daniel.
Zarin ngangguk - ngangguk, "Oke rendah kalori."
"Masih diet?" Tanya Jehan.
"Iya, dua kilo lagi."
"Yaampun, susah banget ya jadi model."
Zarin merengut, "Gabisa makan es krim sama ciki."
"Lo kalo dah turun dua kg boleh makan itu ga?" Daniel nimbrung.
"Boleh, tapi tetep dibatas juga sih."
Jehan ngacung, "Gue beliin!"
"AAAAA seneng bangeeeet! Janji, ya?"
"Iya!"
Daniel yang lihat senyum - senyum, "Lo berdua mau gasih gue pacarin?"
"JAGA OMONGAN LO!"
"APAAN ANJIR!!!!!"Daniel di serang, teman - teman.
Setelah melewati banyaknya keributan, mereka bertiga akhirnya nyantap bubur ayam di tenda langganan Jehan.
"Lo pada harus coba sambelnya, si Sava naksir parah sama ni sambel," Kata Jehan sambil nyendokin sambelnya ke Zarin sama Daniel.
"Sava magang, ya?" Tanya Daniel.
Zarin ngangguk, "Iya, sibuk banget anaknya."
"Tapi sama lo mah selalu nyempetin," Kata Jehan.
"Ah sama lo pada juga."
"Gak selalu kalo sama kita, kemaren aja diajakin dateng buat makan - makan dirumah gue gak dateng dia, tapi sama lo cuman anter beli kaos kaki aja nyempetin," Timbal Zarin.
"Hm kenapatuh," Tambah Jehan.
Daniel ketawa - ketawa, "Terpesona kali sama gue."
Zarin narik napas dalam - dalam. Tenang Zarin.
"Dah, Rin jangan dilanjut. Nanti gue malah ngamuk ga bagus," Bisik Jehan.
"Setuju."
"Modeling gimana, Rin? Gue perhatiin lo makin susah main ga sih?" Tanya Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double - Triple J
FanfictionAwalnya cuman modus, taunya malah serius. 2020, somejae© Picture on cover by Ouvert Planet.