"WOY SAPE MAU MIE LIDI??" teriak Sean, si pemasok makanan pedas.
Anak - anak yang lagi pada tepar kayak ikan asin langsung pada heboh ngacung.
"Nih makan ya rakjel!" Kata Sean sambil lempar - lempar bungkusan mie lidi.
"Sok kaya lu miskin!" teriak Nadia yang lagi duduk di pojokan.
"Duit gue berlimpah kaleee!"
"AMASA?"
"Gue yakin ni anak dua jodoh pasti," Kata Sava sambil ngunyah mie nya Sean tadi.
"Gue juga," kata Jehan yang ikutan ngunyah.
"HEH GUE DENGER YA SETAN," Teriak Nadia yang sambil ngegeplak Sava kenceng.
"ADUH!" Teriak Sava sambil ngusap - ngusap tangannya.
Jehan ketawa - ketawa, "LU JUGA DIEM," Kata Nadia ngegeplak Jehan.
"ADUUUUHH," Jehan jadi ribut ngusap - ngusap tangannya juga.
Emang dasar tenaga banteng, kenceng banget astaga.
"Ampun ndoro 🙏" kata Jehan sambil nunduk - nunduk.
"Cium kaki ndoro," Kata Nadia nyodorin kakinya.
"Ngelunjak lu ya!" Kata Jehan sambil nendang kaki Nadia.
-
"Kak gue izin kebelakang ya," Kata Jehan.
Kak Rian yang lagi beresin stan noleh, langsung nyamperin soalnya Jehan bilang sambil bongkok megangin perut, "Kenapa, Je?"
"Mules," Kata Jehan.
Daniel yang ngeliat langsung cepet - cepet nge WhatsApp Sava. Terus nyamperin Jehan.
"Gue aja bang yang anter," Kata Daniel.
Rian ngangguk, "Ke RS in aja Niel?"
"Ruang kesehatan aja, Kak," Kata Jehan.
"Yaudah cepet sembuh, ya," Kata Rian.
Daniel langsung mapah Jehan, "Dah gue WA si Sava," Kata Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double - Triple J
FanfictionAwalnya cuman modus, taunya malah serius. 2020, somejae© Picture on cover by Ouvert Planet.