Bagian 6

396K 3.9K 39
                                    

“Kau mau kemana Justin?”

       Wanita sialan itu lagi. Malas sekali mejawab pertanyaannya.

       “Pergi”

       “Kau mau pergi? Pergi dari rumah? Dengan siapa? Dalam rangka apa?” Sial. Pertanyaan yang terlalu berbelit. Kuhentikan langkahku dan berbalik untuk menjawab pertanyaannya.

       “Ke Venezuela. Dengan Nathalie. Grand Opening perusahaan rekan bisnisku. Tidak perlu menelfonku. Karena aku tidak akan pernah mengangkatnya” langkahku berlanjut untuk keluar dari rumah ini. Dan masuk ke audi.

       Kulihat darikaca jendela mobil, wanita sialan itu melihat kepergianku dengan mata yang berkaca-kaca. Apa aku peduli? Tentu saja tidak. Aku lebih peduli pada Nathalie yang kini sudah menungguku di bandara. Aku harap dia tidak lama menunggu.

**

       “Kenapa tadi anda lama sekali Mr. McAListe?” Tanya Nathalie saat kita berdua sudah berada didalam salah satu jet pribadi milikku. Kupeluk erat pinggang Penggoda Kecilku ini. Hari ini dia berdandan sesuai keinginanku. Pencil skirt  diatas lutut,bralette  dan blazer .

       “Maafkan aku darlin’. Aku lupa mensetel alarm ku” ucapku yang dijawab helaan nafas oleh Nathalie. Bukan hanya lupa mensetel alarm,tetapi wanita sialan tadi menghambat keberangkatanku dengan pertanyaan berbelitnya.

       “Kau harus mulai memakai pager, Justin. Aku bisa mensetel pager mu agar kau ingat apa yang harus kau lakukan saat pager mu berbunyi” Sial. Senyuman menggoda nan manja.

       “Termasuk agar aku tidak lupa untuk bercinta denganmu darlin’?” tanyaku dengan senyum menggoda kearahnya. Nathalie tersipu malu. Menyembunyikan wajah cantikya di dada bidangku dan meremas lembut kemejaku.

“Aku tidak berpikir sampai kesana” ucapnya yang masih menyembunyikan wajah cantiknya.

“Tetapi bagaimana jika aku berpikir kesana?” kuberikan Nathalie pandangan menggoda. Dia hanya tersipu malu. Penggoda Kecil ku yang manis.

“Dengan senang hati aku akan melakukannya untukmu”

Kubalas ucapan Nath dengan menciumnya lembut dan dalam. Aku suka bibir seksinya yang dilumuri dengan lipgloss chery. Terasa manis saat dikecup.

“Apa Shawn tau bahwa kau pergi ke Venezuela?” akhirnya aku ingat untuk menanyakannya tentang Shawn. Aku tak ingin Shawn megetahui hubungan terlarang kami .

“Ya. Shawn sudah tau. Dan dia megijinkanku” jawabnya seraya mengelus dadaku. Sial. Sentuhannya membuatku bergetar. Mungkin Nathalie tau bahwa sentuhannya membuat ku bergetar. Karena dia terkikik sendiri.

Are you serious, Justin? On plane? “ tanyanya yang masih saja tersenyum geli. Oh Nath, kau tak tau seberapa berpengaruhnya kau bagiku.

“Jika kau tak keberatan darlin’

“Maaf Justin. Aku lelah dan ingin tidur” jawabnya seraya meletakkan kepala cantiknya di pundakku. Kuhembuskan nafas lelahku. Aku harus menahannya, entah sampai kapan.

“Bagaimana jika nanti kita membaptis kamar hotel kita? Kita satu kamar, bukan?” tawarnya yang kupikir  tadi dia sudah tidur. Membaptis? Seperti mengerti apa yang aku pikirkan, Nathalie menjawab

“Bercinta” jawabnya disertai desahan di telingaku. Dasar Penggoda Kecil ku yang nakal. Kuremas lembut pinggangnya dan mencium puncak kepalanya.

“Tentu darlin’. Kita harus melakukannya. Sekarang tidurlah”

**

Darlin’ wake up. Kita sudah sampai”

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang