“Shawn!!” teriak Nathalie dari kejauhan seraya berlari. Shawn yang melihat Nathalie berlari ditengah keramaian Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport mulai terlihat meringis geli saat Nathalie mulai menabrak orang-orang yang berada di bandara tersebut.
“I miss you” bisik Shawn saat Nathalie sudah berada di pelukannya. Harum tubuh Nathalie membuatnya senang. Nathalie berada di pelukannya sekarang, dan nyata.
“Oh, miss you too my big papa”
“Sepertinya kita harus cepat sampai rumah. Karena tidak hanya diriku yang merindukanmu sayang” bisik Shawn tepat ditelinga Nathalie yang membuatnya menggelinjang karena geli. Dia tahu apa yang dimaksud oleh Shawn.
“Ohhh kasihan dia. Sudah berapa lama tidak pulang kerumah?” Tanya Nathalie dengan menyeringai geli ke Shawn. Shawn yang melihat itu hanya terkekeh geli seraya melepas pelukannya dan langsung menggandeng tangan istrinya untuk segera pergi meninggalkan bandara ini.
**
Dipandangnya rumah besar dihadapannya kini. Ashley hanya bisa menghela napasnya kasar. Mau tidak mau kini dia harus menceritakan seluruh masalah rumah tangganya kepada ibunya. Dia masih belum percaya dengan apa yang menimpanya saat ini. Ashley mempunyai ekspetasi yang besar terhadap pernikahannya dengan Justin. Tetapi itu hanya diawalnya saja. Realitanya sungguh terbalik.
Knock knock
“Oh sayang. Aku merindukanmu”
“Aku juga mom”
“Masuklah sayang”
Ya. Mau tidak mau Ashley harus menceritakan semuanya.
“Aku ingin menceritakan sesuatu mom. Sungguh, sebenarnya aku tidak ingin membebanimu dengan masalahku kini. Tapi aku sudah tidak kuat lagi” ucap Ashley lirih yang berusaha agar tidak menangis pada saat itu juga.
“Mungkin kau tidak perlu menceritakannya sayang. Jadi, siapa wanita itu?”
“Darimana mom mengetahuinya?” Ashley cukup kaget saat ibunya langsung bertanya ke pokok masalahnya.
“Sekretaris. Wanita itu adalah sekretarisnya mom. Bahkan wanita jalang itu sudah mempunyai suami. Masih saja menggoda suami orang lain!!” ucap Ashley yang terdengar membentak ibunya. Tetapi ibunya mengerti bagaimana perasaan anak satu-satunya tersebut. Dia hanya sanggup menenangkan perasaan anaknya.
“Apabila masih bisa dipertahankan, pertahankanlah sayang. Dan jika hal tersebut sangat mustahil untuk dipertahakan, maka lepaskanlah”
“Tapi mom aku masih sangat mencitai si brengsek McAliste itu!”
“Terkadang kau memang harus mengorbankan perasaanmu untuk kebahagiaan orang yang kau cintai”
**
Nathalie merasa ingin menangis sekarang. Dirinya merasa kotor. Dia tidak kuat menahan tangisnya hingga membuat Shawn yang sedang bercinta dengan posisi doggie pun mengernyitkan dahinya bingung. Lalu Shawn menghentikan gerakannya.
“Hei sayang. Ada apa? Apa aku terlalu kasar kepadamu?” Tanya Shawn seraya mengelus pipi Nathalie dari samping.
“Tidak ada apa-apa Shawn. Aku sangat merindukanmu hingga rasanya begitu sakit dan membuatku ingin menangis”. Bohong. Tentu saja Nathalie berbohong.
Shawn memutar tubuh Nathalie tanpa melepaskan penyatuan mereka. Diusapnya air mata istri kesayangannya terseut dan meciumnya.
“Aku disini sayang. Sudahlah jangan menangis lagi”
Nathalie hanya memandang Shawn dengan penuh arti. Tiba-tiba direngkuhnya kedua pipi Shawn untuk mendekat dan mencium bibirnya. Begitu dalam. Nathalie melingkarkan kedua kakinya di pinggul Shawn. Membuat sesuatu yang sedang berada didalam dirinya pun masuk semakin dalam.
“Kenapa kau sangat nakal sekali?” Tanya Shawn seraya menggoyangkan pinggulnya yang membuat Nathalie mendesah dibuatnya.
“Ohh Shawnn hhhhh”
Shawn yang berada diatas Nathalie hanya memandangi wajah istrinya yang berada dibawahnya dengan tatapan sendu. Nathalie, istrinya yang sangat dicintainya dan seksi itu kini mendesah dengan wajahnya yang sangat merah dibawahnya.
Hentakan tubuh Shawn kian menggila. Otot vagina Nathalie mencengkram penisnya dengan kuat. Mau tidak mau Shawn juga harus mempercepat gerakan maju-mundur nya. Dia merasa ingin orgasme.
“Ayo Nathalie sayang. Keluarlah, bersamaku” bisik Shawn ditelinga Nathalie yang disambut dengan anggukan lemah darinya. Tangan Nathalie mencengkram erat punggung polos milik Shawn. Mencakarnya. Gila. Baru kali ini Nathalie merasakan nikmatnya bercinta dengan Shawn.
Goyangan pantat Shawn akhirnya berhenti. Ya, dia dan istri tercintanya sudah orgasme. Shawn masih bertahan diatas tubuh Nathalie. Dengan pelan Shawn menyingkir dari atas tubuh Nathalie. Diusapnya peluh dikening Nathalie dengan tangannya.
“Kau begitu hebat sayang”
“Tidak. Kau yang hebat Shawn”
“Aku mencintaimu sayang”
“Love you too suamiku”
**
“Hei, morning Mr. Sleepy”
“Nathalie, aku masih mengantuk. Biarkan aku tidur lagi sayang” erang Shawn yang kini mengambil bantal disampingnya untuk menutupi wajahnya. Dengan kesal Nathalie menarik bantal tersebut dari genggaman Shawn.
“Tidak. Sekarang sudah jam 7 am sayang. Bangunlah, kau bisa telat”
“Aku mengambil libur hari ini sayang. Dan aku berencana hari ini kita akan menghabiskan waktu berdua” ucap Shawn yang sebenarnya terdengar tidak jelas ditelinga Nathalie. Tetapi Nathalie masih dengan jelas mendengar perkataan Shawn yang menyebutkan bahwa dia libur dan mereka akan menghabiskan waktu berdua.
“Baiklah. Kau harus cepat bangun dan mandi. Aku akan menyiapkan sarapan. Cepat bangun tukang tidur!” ucap Nathalie yang diakhiri dengan gerakan menepuk pantat Shawn hingga suaranya terengar nyaring di kamar mereka.
“Hei. Apa-apaan itu tadi?”
**
“Yes. Dia baru saja keluar dari Starbucks Coffee”
“……”
“Baiklah. Saya mengerti”
“…..”
“Saya akan mengabarkan tentang perkembangan selanjutnya”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf yaa ini pendek bgt. Belum lagi ada ide. Otak jg lg mampet gt-_-. Ada yg bisa kasih ide mungkin? :D. Justin nya dipending dulu yaa. Lagi banyak job dia. Kasian hihi. Jangan lupa vomment jg. Thxxxx much love~
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
Romance⚠️⚠️MATURE CONTENT⚠️⚠️ Sekali lagi aku tekankan cerita ini memuat adegan dewasa, bagi pembaca yang anti 🔞 bisa skip aja okay xixi jadi lah pembaca yang bijak☺️ Kisah cinta terlarang antara sang sekretaris baru dengan CEO nya di kantor. Dimana fanta...
