Bagian 20

86K 1.3K 30
                                    

"Hai"

Tidak. Suara siapa itu? Terdengar menyeramkan. Bisikan.

"Kak, ini aku. Kenapa kakak diam saja?" kakak? Siapa yang berani-beraninya memanggil aku kakak. Bahkan aku tidak memiliki seorang pun adik.

"Oh my gosh, kak berbaliklah" baiklah. Aku akan berbalik orang asing.

"Jimmyyyyyyyyy" oh, aku sangat senang bisa bertemu dengan Jimmy. Keponakan tampanku. Kupeluk tubuh tinggi langsingnya, harumnya sangat maskulin dan manis.

"Kau lucu kak" Jimmy tertawa seraya membalas pelukanku. Aku pun ikut tertawa. Bagaimana bisa-bisanya aku lupa dengan keponakanku ini. Ia terlihat lebih rapi sekarang. Dulu ia sangat kotor, maksutku dalam hal berpakaian. Katanya, ia dulu adalah anak punk rock.

"Oh, lihatlah my little Jimmy. Sekarang sangat tampan, seperti model" kubelai rambut pirangnya yang lembut nan harum ini.

"Aku sekarang bekerja di IMG Modelz kak" apa? Apa tadi yang ia bilang? IMG Modelz? Apa ia sekarang berubah menjadi model? Lucunya Jimmy.

"Aku baru saja berpelukan dengan seorang model"

"Kak..." Jimmy mengerang ketika aku berusaha untuk memeluknya. Aku tertawa, yaa untuk sejenak lupakan para lelaki tua itu. Tidak, Shawn dan Justin tidak tua. Hanya saja sebentar lagi mereka akan tua haha.

"Baiklah, ayo kerumah kakak Jimmy. Aku harus membuatkanmu semangkuk sup krim jagung yang gurih" Jimmy hanya mengangguk patuh menurut dengan perintahku. Ia memeluk pinggangku hingga telapak tangannya sedikit menyentuh perut buncitku.

"Sayang" kemana Shawn? Sepertinya tadi ia berada dirumah saat kutinggal sebentar membeli persiapan tampon. Dan tadi ia bilang tidak bekerja hari ini.

"Dimana Shawn, kak?"

"Entahlah Jimmy, kakak juga tidak tahu. Tadi ia bilang jika ia tidak bekerja hari ini. Kakak akan mencarinya di kamar"

"Baik kak" Jimmy memang patuh daridulu walaupun ia adalah anak punk rock pada masa itu. Jimmy kecilku yang manis.

Aku menaiki tangga dengan pelan dan berpegangan untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Akhir-akhir ini tubuhku cepat sekali lelah, dan kakiku pegal-pegal. Risiko ibu hamil.

Kubuka pintu kamarku dan menemukan Shawn yang sedang tertidur dengan menggunakan selimut. Aneh, ini kan siang hari dan juga udara panas. Dan ia juga menyalakan AC. Kuletakkan telapak tanganku di keningnya. Panas. Ia demam.

"Sayang, bangun. Kau demam?" yang aku dengan sedikit menggerakkan bahunya agar ia terbangun. Kebiasaan jika sakit ia tidak pernah bilang dan langsung saja pergi tidur.

Kulihat perlahan matanya terbuka dan mengerjap dengan pelan. Bola matanya pun terlihat merah. Ia benar-benar sakit.

"Sayang, kau sakit. Ayo bangun dan pergi ke rumah sakit"

"Tidak, baby. Aku tidak mau kerumah sakit" suaranya serak. My big papa. Aku tidak tega melihatnya seperti ini.

"Baiklah jika tidak ingin pergi ke rumah sakit. Tetapi bangunlah, aku akan mengambilkan aspirin dan air mineral" tapi tiba-tiba ia menahan lenganku saat aku akan beranjak dari tempat tidur. Kepalanya menggeleng dengan pelan.

"Tidak, sayang. Kau tidak boleh kemana-mana. Nanti kau lelah, kasihan baby disana. Aku hanya butuh pelukanmu untuk saat ini" tangannya memaksaku untuk berbaring disampingnya. Dan lengannya yang besar memelukku dari belakang dan menjangkau perutku seraya mengekusnya.

Disaat aku mataku akan terpejam, aku baru ingat sesuatu. Kakak. Jimmyku, aku meninggalkannya sendirian di dapur. Biarlah, pun ia sudah dewasa. Pasti bisa menjaga rumah ini.

Justin POV

"Siapa namanya?" tanyaku pada Dan. Sedaritadi yang ia lakukan hanyalah memainkan ponselnya. Tetapi aku tau itu ia lakukan untuk menjawab pertanyaanku.

"Namanya Jimmy. Tepatnya Jimmy Brashton. Umur 23. Lahir di Australia. Sepupu dari Nathalie" akhirnya. Kuhembuskan napasku pelan dengan lega. Hal yang kutakutkan ternyata bukanlah kenyataan.

Tadi aku sempat melihat Nathalie saat berada di salah satu minimarket di sekitar rumahnya. Ia berpelukan dengan seorang pria, dan itu jelas bukan Shawn. Ia berperawakan tinggi dan seperti model, kukira.

Akhir-akhir ini aku belum bisa menghubungi Nathalie. Hal itu dikarenakan kesibukanku yang sangat menyita waktu. Aku sangat merindukan malaikat brunette ku. Tubuhnya yang sedang mengandung adalah hal yang sangat kurindukan. Oh, bayiku juga. Jagoan McAliste. Kutunggu kau, nak. Buatlah ibumu menjadi milikku.

**********

Hwaaa akhirnya bisa update juga yaa😁. Maaf juga kalo pendek, ini lagi stuck banget. Niatnya si mau hiatus ampe abis un kalo gagitu abis ke terima ptn. Tapi aku kasian jg sama readers kesayanganku ini😍😍
Oiya, td uda isi formulir snmptn doain sukses yaa😚 biar gamikir sbm lg wkwk. Jadinya kan bisa rajin update hehe. Minta doanya yaa semua kakak, adek, ibu, bapak, om, tante dan siapapun yang baca cerita ini.
Belum sempet edit:(
leave ur comment.vote.follow ya

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang