4. Merawat papa

8.3K 626 23
                                    


Jeffrey pulang lebih awal dari jam biasanya. Pria itu berjalan terhuyung-huyung menuju kamarnya. Badannya terasa tidak enak dan perutnya sangat perih. Baru saja ia berbaring di kasurnya tiba-tiba Jeffrey merasakan gejolak aneh pada perutnya. Lantas ia berlari terbirit-birit ke kamar mandi dan segera memuntahkan isi perutnya ke closet.

Daffa keluar dari kamarnya. Anak itu sudah berpakaian rapi karena mau pergi bertemu dengan mamanya. melihat pintu kamar ayahnya yang ada di sebelahnya sedikit terbuka, Daffa merasa penasaran. kenapa papanya berlari ke arah kamar mandi dengan gaduh.

"Papa ?"

Daffa yang melihat Jeffrey berlari ke kamar mandi segera membuntutinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daffa yang melihat Jeffrey berlari ke kamar mandi segera membuntutinya.

"Papa, kenapa ?"
Tangannya membantu memijat tengkuk Jeffrey.

Hoeek Hoeek Uhuk..

Tak ada jawaban dari Jeffrey karena pria itu masih sibuk berusaha memuntahkan isi perutnya.

Dan kini rasa mual itu berganti jadi mulas

"Keluar fa, papa butuh toilet"

Daffa tak bertanya lagi dan segera meninggalkan papanya di kamar mandi. Daffa memutuskan ke dapur, Membuatkan teh hangat untuk Jeffrey agar badannya terasa lebih baik.

Setelah Jeffrey selesai dengan urusannya ia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang terasa sangat lemas dan tanpa tenaga. Daffa kembali masuk ke kamar papanya.

"Papa istirahat aja, ini teh nya di minum dulu biar enakan badannya"

Tangannya membuka minyak kayu putih yang tadi sempat di ambil dari kamarnya. Daffa membantu Jeffrey berbaring. Melepaskan kancing baju Jeffrey dan mengoleskan minyak kayu putih pada perut dan dada ayahnya dengan lembut.

"Nanti kita ke dokter ya pa"

"Ga usah. Papa hanya butuh istirahat" jawabnya lemes

"Tapi papa lemes banget. Pucet banget itu mukanya. Yaudah nanti Daffa teleponin Om Teguh deh, biar Om Teguh yang datang periksa papa" Daffa tak menyerah membujuk papanya.

"Hmm" hanya gumaman yang Daffa dengar karena sepertinya papanyaya kembali terlelap.

Daffa menyelimuti tubuh papanya. Mengelus kepala papanya sayang "jangan sakit pa, Daffa sayang papa" Daffa mengecup pipi ayahnya

.

"Papa gimana om ? Apakah Perlu di bawa ke rumah sakit ?"
Daffa bertanya khawatir setelah dr. Teguh selesai memeriksa Jeffrey

PAPA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang