11. Daffa cape, mau tidur sebentar

8.2K 645 193
                                    

Teken bintangnya dulu gaees... biar ga molor updatenya 😗

Diharap sebelum membaca baca do'a dulu ya.. biar kalian selamat dimanapun kalian berada. Oke..

Daffa saranin bacanya di kamar sambil selimutan. Lampu juga kudu di matiin, Yaa..

 Lampu juga kudu di matiin, Yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
.
.
.

Abrisam, Jeffrey dan Haris kini tengah sibuk mendirikan tenda. Arini dan Karina nantinya akan bertugas untuk memasak. Sedangkan Daffa dan Nathan masih asik bermain air dipinggir Danau.

Tak butuh waktu lama, tenda mereka sudah berdiri dengan kokoh tanpa meleyot. Arini dan Karina langsung beristirahat di dalam tenda yang nantinya akan mereka tempati berdua. Sedangkan para bapak-bapak kini tengah mengobrol sambil menggelar tikar di depan tenda mereka. Menikmati embusan angin sore yang terasa menyegarkan disaat badan terasa lelah dan gerah.

Banyak juga pemuda yang berkemah disini terlihat bersantai seperti rombongan keluarga Abrisam, hingga akhirnya tetangga tenda sebelah tertarik untuk bergabung mengobrol dengan keluarga Abrisam.

"Pak Isam sudah berapa kali main kesini ?" tanya Doni, pemuda dari tetangga tenda sebelah.

"baru tiga kali, dua kali kesini waktu saya masih muda. Ketiga kalinya ya baru sekarang ini sambil bawa anak cucu. Mau nostalgia masa-masa muda sama si ibu" ucapnya penuh semangat.

Ditengah obrolan seru mereka tiba-tiba ada dua orang berbeda usia datang dengan membawa beberapa ekor ikan yang ada di tangannya.

"Abang. Cepetan ini ikannya dimasak gih" ucap Rendi sambil menyerahkan ikan hasil tangkapannya kepada Doni. Jeffrey duga anak yang berdiri di depannya ini seumuran dengan Daffa. Doni langsung pamit undur diri karena dia akan memasak untuk saudara-saudaranya.

Di dekat danau, Daffa dan Nathan masih asik bermain lempar batu, mereka bersaing mulai dari siapa yang bisa melempar paling jauh hingga melakukan tantangan melempar batu hingga menimbulkan pantulan pada permukaan air.

Daffa masih fokus dengan kegiatannya. Mencoba berulang kali melempar batu kecil hingga lemparannya berhasil memantul tiga kali pada permukaan air.

"Lo, masih diem-dieman sama Om Jeff ?" tanya Nathan tanpa menolehkan kepalanya. Ia mengikuti gerakan Daffa, namun hanya dua pantulan yang mampu ia lakukan.

"hm"

"ga biasanya lo kaya gini, Daff" heran Nathan. Nathan sangat mengenal sosok Daffa itu seperti apa. Daffa ga akan bisa mendiami orang-orang di dekatnya seharian. Tapi mengapa kali ini Daffa mendiami Papanya sampai seminggu.

 Tapi mengapa kali ini Daffa mendiami Papanya sampai seminggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAPA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang