Taukan caranya nyenengin author?
Tinggal klik bintangnya.Saat ini mereka sudah berada didepan rumah yang besar ntah rumah siapa Lili sampai bingung.Tadi yang mengantarkan Lili adalah Kevin
"Ini rumah siapa?"
"Ini rumah gue,tadinya sih gue mau ngajak lo nanti tapi gak papalah"
Saat Lili masuk betapa besarnya rumah ini dan cantik didepan terpajang sebuah taman yang sangat cantik dan penuh dengan bungawarna warni sampai membuat Lili ternganga lalu dia mendekati sebuah tanaman mawar.
"Ini cantik banget bunganya"sambil mencium aromanya dalam dalam
"Lo suka ambil aja"tanpa menunggu lama Lili memetik setangkai bunga itu tiba tiba
Akkhhh
"Lo kenapa?"Kevin yang melihat Lili kesakitan buru buru dia memghampirinya,lain kali hati hati tuhkan jadi ketusuk gini
" maaf lagian ini kenapa banyak durinya sih?"
Kevin langsung membawa Lili kedalam rumahnya dan didudukkan di sofa Kevin sedang mencari kotak P3K di dapur.Dengan sangat telaten Kevin mengobati lukanya tanpa disadari sedari tadi ada yang memperhatikan mereka dari jauh.
"Aduhh pulang kerumah udah bawa cewek nihh"ucap seorang perempuan yang umurnya tak jauh dari Mama Dian
"Mama apaaan sih"ucap Kevin dengan nada dinginnya
"Assalamualaikum tante kenalin saya Lili temennya Kevin"sapa Lili
"Ohhh ini yang namanya Lili yang sering dibahas sama temennya Kevin,kenalin saya Seli mamanya Kevin"Lili yang mendengar itu terkejut jadi selama ini Kevin dan teman temanya membahas dirinya, betapa malunya Lili
"Maksud tante apa yah?"
"Itu lohh jadi temen gue itu penasaran sama lo jadi gitu deh,lukanya udah kering nih"Kevin buru burumengalihkan topik
"Ma siapin minuman dong masa ada tamu dibiarin aja"
"Ya udah bentar ya,calon mantu"Goda mama Seli
"Jangan dimasukin kehati omongannya mama emang gitu"Lalu dibalas dengan anggukan oleh Lili
Saat melihat sekeliling rumah ini dihiasi oleh beberapa hiasan tatapan Lili beralih ke sebuah foto kecil Kevin saat bersama dengan Aziel dan Julian.
Mereka tampak sangat lucu dan imut di foto itu,apalagi kevin yang berada di bagian tengah dengan pose tertawa bahagia."Ini foto kalian bertiga?"
"Iya,kenapa?foto kecil gue norak ya?" Tanya kevin tak percaya diri.
"Ihhhh norak darimananya orang kalian lucu banget gitu dibilang norak,apalagi anak kecil di posisi tengah itu ucul banget tau giginya ompong lagi kan jadi imut parah" jawab lili antusias
"Are you seriously?lo nyindir apa muji gue nih ceritanya"
"Hahahah dua duanya lah"
"Hehhh"sambil menatap Lili dengan tidak suka
"Ihhhh canda doang Vin,masa ngambek sih kayak anak kecil tau gak"
"Siapa yang ngambek,gue biasa aja"
"Emmmm masa sihhh keliatan lohh dari mata loh kalo lo itu ngambekkan "menoel pipi Kevin.
Kevin mendorong bahu Lili pelan dan beranjak pergi ke kamarnya.Hari sudah mulai senja Lili ingin berpamitan kepada
Tante Seli"Tante,Lili pamit mau pulang dulu"
" iyah sayang lain kali kalo ada waktu main-main kesini lagi yah temenin tante yah"
"Pasti tante nanti Lili kalo ada waktu bakalan main kesini lagi"meyakinkan Tante Seli
Setelah berpamitan, Kevin mengantarkan Lili pulang sebelum itu mereka mampir ke tempat penjual martabak yang ada didekat rumah Kevin.
"Pak martabak dua ya"Kevin
"Iyah dek tunggu sebentar"
"Buat siapa"tanya Lili
"Buat nyokap lo lagian tadi gue main bawa anak orang aja gak bilang dulu sama maknya"
"Kenapa banyak banget satu aja cukup lagian gak ada yang makan"
"Berarti lo gak menghargai pemberian gue dong"
"Eh bukan gitu maksudnya"Lili sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Udah gue cuma becanda,oh ya tadi gue bawa lo kerumah karena nyokap gue lagi kesepian makannya gue bawa lo lagian nyokap gue pengen liat muka lo"
"Iyah gak papa kok lagian tante Seli itu baik banget gue suka tadi gue diajarin masak terus tante Seli bawa gue ke taman bunga itu" ucap Lili senang
"Lo suka banget ama bunga?"
"Iyah sukaa bangetttt"
Sambil menunggu pesanan merak berbicara tentang kepribadian mereka.Hembusan angin sangat kencang membuat Lili kedinginan karena tadi Lili meminjam pakaian nyokapnya Kevin untung ada yang pas.Rambut Lili terbang kesana kemari membuat Kevin ingin membernarkan rambut Lili.
"Li sorry ya"Ucap Kevin lalu membenarkan rambut Lili menggunakan tali rambut ntah dia mendapatkan dari mana
"Makasihh vin"Lili sangat gugup pasalnya jantung berdetak dia kali lebih kencang
"Dek ini pesanannya"ucap penjual itu lalu Kevin membayarnya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Lili.
Sesampainua didepan gerbang rumah Lili kangsung turun dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengantarkan dia pulang dan buat karena dia sudah mambantunya saat dia pingsan.Setelah mengantarkan Lili,Kevin langsung pulang takutnya nyokapnya nyariin sebab dia sendirian di rumah.
"Assalamualaikum Lili pulang"Ucap Lili keras tapi tak ada sautan mungkin mamanya belum pulang tanpa banyak mikir dia naik ke atas dan membersihkan dirinya sebelum itu Lili memakan martabak yang dibelinya tadi saat bersama Kevin.
Setelah selesai Lili mebantingkan tubuhnya dikasur karena merasa sangat lelah dan menatap langit langit kamarnya sambil memikirkan perlakuan Kevin tadi.
"Kenapa dia baik banget ya sama gue mungkin gara gara gue abis sakit yah?"pikirnya
"Ahh tapi gak mungkin juga"dan
Drrttttt
Ponsel Lili bergetar dia kangsung membuka aplikasi whats Appnya dan banyak notifikasi yang masuk dari grup kelasnya karena kurang seminggu ini Lili sudah memulai ujian tengah semesternya. Buru buru dia membalas satu persatu pesannya mungkin karena Lili ketua kelasnya jadi harus aktif ya bund:) .
Dia lupa dia belum belajar sama sekali Lili langsung beranjak ke kursi tempat meja belajarnya.Pukul setengah sebelas dia ingin istirahat tiba tiba Lili merasakan kepalanya sangat pusing sekali bahkan sampai dia tidak bisa bekonsentrasi dengan pelajarannya.
Mungkin karena lelah pikirnya Lili memutuskan untuk beristirahat mungkin dia kecapean karena seharian ini dia tidak beristirahat.
Done!!
Jangan lupa beri semangat buat author ya mungkin dengan vote dan komennya karena satu komentar dari kalian sangat berarti bagi author.Mungkin cerita ini terlalu klis ya wajar lah kan baru pertama kalinya aku buat cerita.
Cuma 952 kata gak papa lah yah :)
See youu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliandra
Teen FictionBagaimana rasanya dicintai seseorang hanya untuk mencapai cinta masa lalunya ,dan betapa sakitnya jika cinta sejatinya adalah orang terdekatmu sendiri,sedih,marah menjadi satu itulah yang dirasakan oleh Akailania Liliandra inilah rasanya dikala cin...