Cahaya matahari pagi hari menerobos melalui daun-daun ,sesekali semilir angin membuat daun bergerak kesana kemari sehingga membuat hawa sejuk seperti saat ini Lili. Terlihat Lili sedang merasakan angin yang menerpa wajah nya dia terlihat agak tenang semenjak mengetahui tentang apa yang menimpanya sambil memejam kan kedua kelompak mata nya,sehingga dia tak tahu jika sedari tadi Julian yang sedang berdiri tepat di depan Lili."Lagi ngapain"sambil memandang wajah Lili tenang,Lili membuka mata nya dia terkejut dengan kedatangan Julian.
"Cuma nenangin diri aja"lalu Julian duduk di samping Lili sambil mengelus kepala Lili lembut
"Kalo ada masalah bilang jangn dipendem sendiri"
"Enggak aku gak ada masalah sama sekali,tumben kamu dateng nya pagi"tanya Lili
"Nanti ada tandingan Futsal sama pak Rozi disuruh dateng pagi"
"Nanti bakal aku suppot kamu"Julian tersenyum lalu menarik kepala Lili agar bersandar di dadanya sampai Lili di buat nyaman oleh nya.
"Ke kantin aku tau kamu pasti belum sarapan"
"Aku bawa bekal,kamu mau aku suapin yah"lalu Lili mengambil kotak bekal dari dalam tasnya dan saling menyuapi satu satu sama lain ,mereka tak tahu jika ada seseorang yang memperhatikan nya dengan raut wajah tak suka.
Jarum jam sudah menujukkan angka hampir jam tujuh Lili segera mamasuki kelas nya saat hendak menuju bangku nya disana sudah ada setangkai bunga mawar di atas meja nyakarena penasaran akhirnya dia mengambilnya dan melihat isi surat yang tercantum disana.
*Jangan pernah percaya perilaku seseorang yang baik tapi hati tidak sesuai dengan keinginan*
"Dari siapa?"gumam nya sambil memegang bunganya dan memasuk kan nya kedalan laci meja.
.
Sore harinya Lili sedang melihat pertandingan futsal yang di adakan di sekolahnya saat keadaan panas panas nya karena pertandingan akan selesai Lili merasa didalam hidung nya ada yang bergerak buru butu dia lari ke toilet sekolah saat sanpai disana dia berkaca sambil meraih tisu sebanyak banyaknya. Ternyata hidung Lili mengeluarkan darah yang dangat deras sambil dia terlihat panik buru buru masuk ke dalam toilet karena dia mendengar ada siswa yang masuk ke dalam.
"Aduh.... gimana nih"ucap Lili panik tetapi dia mencoba untuk tenang dan tak selang lama kemudian darah nya sudah mulai agak mampat karena dia mencoba untuk tenang setelah darah kering Lili membasuh nya dengan air lalu dia keluar dengan wajah tenang seakan tak terjadi apa apa.
Saat sudah sampai di lapangan keadaan semakin ramai karena pertandingan dimenangkan oleh kelompok Julian. Julian mengalih kan pandangan nya ke arah Lili sambil tersenyum begitu pula dengan Lili lalu dia menghampirinya sambil memberinya minuman.
"Selamat ya,nih minum dulu"lalu mengelap keringat di dahi Julian
"Makasih"sambil memeluk Lili
"Ihh bau tau"
"Bau gini kami sayang"goda Julian saat itu Julian tak sengaja melihat ada noda darah di dasi Lili
"Kamu kenapa kok ada bekas darah ?"tanya Julian
"Hahh mana,ini tadi kecipratan saos dikantin"ucap Lili bohong
"Beneran gak bohong kan?"
"Nggak beneran sumpah nih"sambil mengangkat tangan nya dua jari
Setelah pertandingan selesai Julian mengajak Lili pulang saat ada dipejalanan tiba tiba Julian memberhentikan motornya.
"Kok berhenti disini?"tanya Lili
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliandra
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya dicintai seseorang hanya untuk mencapai cinta masa lalunya ,dan betapa sakitnya jika cinta sejatinya adalah orang terdekatmu sendiri,sedih,marah menjadi satu itulah yang dirasakan oleh Akailania Liliandra inilah rasanya dikala cin...