Hai semua, sudah siap untuk reading?
'Siap thor!'
Wah semangat sekali😗♥ aku suka deh😍🌻Aku mau nanya, kalian asal mana nih?
'Kalau thor asal mana?'Aku asal mana? Aku asal hatimu, eak😂. Aku asal Delhi, lahir diMumbai, tinggal diJaipur, Menetap dikolkarta. Sipp selesai ya bercanda nya😂, yok langsung scrol kebawah. Love all♥♥
^^^
Pagi yang cerah, menandakan sang hati yang sedang ceria. Menatap langit pagi dengan senyuman semanis gula, ditambah dengan pipi yang merona.
Impian demi impian mulai terkabul dihari selanjutnya, Tuhanlah yang selalu memberikan ia jalan keluar disetiap permasalahan.
Asyima sedang duduk dibelakang Arga, ia menutupi sang wajah dengan novel yang ada ditangannya. Sesekali ia mencuri-curi pandangan si makhluk didepannya, dan sesekali pula ia menampilkan garis lengkung diujung bibir.
Ini yang diharapkannya sejak dulu, ia ingin sekali berangkat dan pulang bersama Arga. Dahulu ia hanya berhalusinasi dengan setiap momen bersama Arga, dan sekarang. Ya, dia sekarang rasanya ingin berteriak kepada tuhan.
Dia sangat senang bisa bersama Arga, walaupun tidak setiap saat bersamanya.
Pagi-pagi sekali, Arga telah mengantar Asyima menuju rumahnya. Ingat, Asyima hari ini masih sekolah.
Tak mudah baginya untuk bolos sekolah, jika itu terjadi. Pastinya Ibu akan marah besar kepada Asyima, apalah dayanya jika harus berurusan dengan harimau putih seperti Ibunya.
Setelah selesai berganti pakaian, Arga pula yang mengantar Asyima pergi kesekolah.
Kurang so sweet apa makhluk ini. Bagaimana hati Asyima tidak meleleh jika perilaku Arga seperti itu?
Asyima mencoba menetralkan jantungnya saat didekat Arga, namun nihil. Jantungnya selalu berdetak sangat kencang, selain itu, tangan Asyima selalu terasa dingin saat didekat Arga.
"Loh, kenapa pucet?" tanya Arga saat melihat Asyima dari kaca spion.
"Hah, gak papa." karena malu, ia pun menutup kembali wajahnya dengan novel.
'Shit, gua berasa mau mati!' Grutu Asyima.
Arga pun berfikir 5x lebih keras, apa yang terjadi dengan wanita dibelakangnya? Apakah dia akan mati dijalan?
'Kalau dia tiba-tiba mati, ntar gua yang dipenjara. Gak, gak bisa begitu!' batin Arga.
Sebentar, apakah Asyima akan pingsan dimotor?
Arga pun mulai cemas, apa yang harus ia lakukan. Aha! Dia baru saja teringat sesuatu.
"Itu tukang bubur, kita kesana aja." ujarnya.
"Hiih Kak, gak usah. Lagian mau ngapain?" tanya Asyima.
"Numpang cuci tangan." Ucapan Arga itu membuat Asyima berfikir lebih keras.
Apa maksud dari makhluk yang ada didepannya itu? Mau cuci tangan? Emang tangannya kotor kenapa?
Arga pun berhenti disebuah kedai bubur ayam yang ada dipinggir jalan, Asyima pun turun dan diikuti oleh langkah Arga.
"Mang, 2 ya!" ucap Arga.
"Siap Mas ganteng,"
"Katanya mau cuci tangan, kok malah pesen?" tanya Asyima.
"Udah jangan banyak tanya, lu duduk dan makan. Gua takut lu mati!"
"Cie...khawatir," ledek Asyima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Sebuah Senyuman [End]
Teen Fiction[WARNIG! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [Completed✔] ••• Aku Asyima Nuraini gadis berusia 16 tahun, gadis yang mempunyai senyuman semanis gula. Namun tanpa di sangka ia memiliki arti lain dalam senyuman tersebut, orang lain pernah menyangka bahwa As...