RSS || End🌻

118 11 59
                                    

Tarik nafas, buang....
I love you❤

~Awal akan berakhir, Datang akan pergi, Lewat akan berlalu, Ada akan tiada~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Awal akan berakhir, Datang akan pergi, Lewat akan berlalu, Ada akan tiada~

[By: Rahasia Sebuah Senyuman]

^^^

6 tahun kemudian

Setiap kehidupan pasti ada saja cobaan yang menimpa, entah cobaan yang berat, hingga cobaan yang ringan.

Namun kita harus yakin, bahwa cobaan yang menimpa hanyalah sementara. Tuhan tidak pernah memberikan cobaan kepada hambanya melebihi batas kemampuan sang hambanya. Dan tuhan yakin, bahwa sang hambanya bisa menghadapi cobaan tersebut.

Seperti yang dialami gadis manis ini, gadis yang tengah duduk dibersihnya pasir pantai. Dia sedang menatap senja yang baru saja tiba, dia berkhayal lagi bahwa sang Ayah akan muncul dibalik senja yang tiba.

Yap, telah bertahun-tahun ia mengkhayal akan itu. Sampai sekarang pun Ayahnya belum ditemukan.

Besok adalah hari special baginya, namun akankah sang Ayah bisa hadir diacara sakral itu. Dimana sang Ayah akan menjadi wali bagi Asyima, dan dimana pula Asyima akan melepas masa lajangnya disamping sang Ayah.

Asyima menangis sembari melihat desiran ombak yang besar, ujung kaki kecilnya pun terkena ombak yang menghampirinya.

Dia mengingat kata orang, bahwa jika kita berteriak dialam luas dengan sekencang-kencangnya, teriakan tersebut akan didengar oleh seseorang yang kita panggil.

Asyima berdiri, dan menyiapkan suaranya yang akan keluar.

"Ayah!" teriaknya.

"Ayah, Asyima rindu. Dimana Ayah?!" teriaknya lagi dengan suara bergemetar.

"Ayah, Asyima besok mau kalau Ayah jadi wali Asyima!" teriak Asyima.

Ketiga teriakan Asyima membuat seisi pantai bergema, Asyima pun tertunduk menatap pasir yang tengah ia injak.

Dia merasa bodoh melakukan hal tadi, bagaimana mungkin sang Ayahnya akan mendengar?

Iya, ini adalah tempat dimana Ayah dan Ibunya yang menghilang dulu. Dipantai Kutai, Bali. Tetapi, apakah akan ada keajaiban dari sang Tuhan?

Asyima pun berniat ingin kembali kehotel, dia akan menikah besok. Sebenarnya Ibu melarangnya untuk keluar rumah, tetapi Asyima yang bandel pun keluar tanpa sepengetahuan sang Ibu.

Namun, saat Asyima ingin melangkah kebelakang, ada yang menyebut namanya. Suara laki-laki itu menggema di pantai yang luas.

"Asyima!"

Asyima pun menghentikan langkahnya dan berbalik badan agar mengetahui siapa yang memanggilnya.

Dia tidak menyangka lelaki itu yang memanggilnya, lelaki paruhbaya dengan batang hidung yang sama. Wajahnya akan selalu ia rindukan, wajah yang ia lihat dari kecil.

Rahasia Sebuah Senyuman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang