Season 2 - Two

705 148 12
                                    

Malam ini dimana waktunya arin berkelut dengan semua laporan-laporan kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini dimana waktunya arin berkelut dengan semua laporan-laporan kantor. Baru seminggu pertama masuk tetapi pekerjaannya telah menumpuk. Semelelahkan ini ya bekerja. Arin kira bekerja itu adalah hal yang menarik selain sekolah ternyata ekspektasi nya terlalu jauh.

Arin berjalan dari dapur apartemen yang ia tempati ke arah meja kerjanya. Setelah semester 8, arin memohon kepada kakanya untuk tinggal terpisah karena ingin mencoba hidup mandiri. Awalnya sulit menerima kata setuju tetapi ia terus berusaha sampai akhirnya kakaknya itu menuruti mau dirinya.

Tanganya meletakan segelas coklat hangat di atas tatakan gelas yang memang selalu tersedia di mejanya. Mencoba meraih salah satu laporan kantor yang harus ia periksa tetapi pergerakannya terhenti saat telfonnya berbunyi nyari menandakan ada sebuah notifikasi pesan masuk.

Haris

Rin, apa kabar?.

Tumben lo nanyain kabar gua.


Ya emang kenapa sih?.

Gapapa.
Btw, lo belom tidur jam segini?


Ngurusin kerjaan. Elo?

Haha, sama.


Vidio call?.

Sure.

Read.
23.56.

Ia langsung meletakan ponselnya dan menyalakan laptop yang langsung menampilkan panggilan skype dari haris. Ia mengangkatnya dan menampilkan laki-laki itu yang tengah terduduk di hadapan laptop juga.

"Lo berantakan banget sih ris"

Ucapan arin membuat haris langsung memeriksa keadaan tubuhnya lalu tertawa kecil. "Iya nih, gua lagi banyak kerjaan jadinya ga terlalu ngurusin penampilan. Apalagi kalo dirumah gini"

Arin mengangguk. Ia setuju karena dirinya juga kadang seperti itu. Hanya hari ini saja ia lagi terlihat rapih, hari sebelumnya sih hampir sama dengan haris keadaan dirinya.

"Kok lo belum tidur sih rin?"

"Ngurusin kerjaan. Btw, gua sambil kerja ya"

"Okey"

Arin sibuk memeriksa laporan-laporan kantor sedangkan haris malah lebih memilih menatap gadis itu. Gadis yang sampai saat ini masih menjadi prioritas nya.

"Cantik". Gumam haris membuat arin langsung menoleh ke arah layar laptop.

"Kenapa ris?"

"Engga kok. Btw, lo udah makan?"

Arin mengangguk kecil. "Udah kok. Hari ini gua ga telat makan kaya kemaren-kemaren karena kerjaan gua ga numpuk banget. Masih bisa ditinggal bentar lah buat makan"

"Jangan telat makan lagi. Nanti maag lo kambuh"

"Iya bawel"

Arin kembali sibuk dengan laporannya begitu juga haris yang malah sibuk menatap aktivitas lawan bicaranya.

"Rin"

"Hm". Arin bergumam tanpa menoleh sedikitpun.

"Dia masih nyariin lo rin"

Seketika itu juga pergerakan arin terhenti. Ia terdiam sejenak lalu menoleh kearah haris dan tersenyum tipis.

"Lo ga cerita tentang keadaan gua sama dimana gua tinggal sekarang kan ris?"

Haris menggeleng. "Kalo lo ngelarang gua gaakan bisa ngomong rin"

Arin mengangguk kecil lalu kembali fokus dengan kertas-kertas di hadapannya. Sejujurnya saat ini kejadian dulu benar-benar seperti berputar bagaikan film yang di tonton ulang.

"Mau sampai kapan rin kabur dari dia? Lo ga capek?"

"Capek ris. Tapi mau gimana? Dia harus tau rasanya kehilangan gua"

"Yaudah kalo mau lo gitu. Tapi jangan pernah hilang dari gua ya rin"

Arin tertawa kecil mendengar ucapan teman baiknya itu. "Emang gua mau hilang kemana sih?"

"Ya siapa tau lo mau kabur juga dari gua"

"Kalo gua kabur, lo mau apa?"

"Nyari lo sampe dapet"

Arin menggeleng melihat bercadaan haris yang selalu sama tiap mereka vidio call. "Bosen ah, lo ngomongin itu mulu"

"Oke-oke sorry. Btw, dapet salam dari yang lain"

"Salam balik bilangin"

Haris mengangguk. Ia akan menyampaikan salam tersebut kepada aji juga esa yang saat ini sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Lo kalo pengen istirahat matiin aja ya ris, gua masih ngerekap laporan"

"Gua temenin sampe lo selesai"

"Ih tapi gua masih lama selesainya"

"Gapapa"

Akhirnya mau tidak mau arin mengikuti apa yang dikatakan haris. Laki-laki itu tetap menemaninya seperti malam-malam sebelumnya saat arin harus lembur di rumah untuk mengerjakan tugas kantor.

"Jangan capek-capek, nanti sakit"

"Iya bawel"

Kangen kalian :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kangen kalian :(


Aku baru sempet up pelik kali ini karena baru bisa ngetik lagi akibat jatoh dari tangga bikin bagian badan aku sebelah kanan banyak luka. Ini ngetik penuh usaha maka dari itu jangan lupa vote sama komen ya ♡


Sejujurnya ini spesial vote juga buat kalian. Aku berharap hadirnya part 2 ini bisa bikin kalian semangat buat vote anak-anak di kingdom nanti. Kalo kalian rajin vote aku bakal bantu menuntaskan rasa penasaran kalian karena pelik.

Jangan lupa apk votenya di siapin yang sayang.

PELIK • LEE FELIX √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang