"Kemana sahabat gua yang dulu? Gua ga kenal lo yang arogan gini"
•
"Kalo lo mau tau sahabat lo yang dulu itu udah mati. Itu semua gara-gara perbuatan lo sendiri Felix Alterio Javas"
~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aji itu termasuk orang yang banyak tingkah memang. Tapi loyal nya aji jangan ditanya. Bahkan laki-laki itu pernah membelikan kamu sebuah sepatu yang bisa dibilang harganya tidak murah. Padahal kamu sama sekali tidak minta dibelikan. Bahkan kamu sendiri bingung bagaimana bisa laki-laki itu tau kalau kamu sedang menginginkan sepatu baru.
"Kemaren liat di instagram gitu. Banyak cewek yang suka yaudah gua beli. Tapi gua lupa kalo gua ga punya kaka atau adik cewek. Apalagi pacar. Yaudah gua kasih ke lo aja"
Random sekali kan. Maka dari itu kamu jadi merasa tidak enak dengan aji. Terasa sungkan hanya karena dibelikan sebuah sepatu. Sejujurnya kamu bisa saja mengganti dengan uang tabunganmu tetapi aji menolak mentah-mentah
Alhasil kamu berniat membawa sebuah brownies yang kamu buat di rumah saat keadaan rumah sepi. Bundamu tengah menghadiri acara keluarga bersama dengan iris, sedangkan ayah dan kak chan pastinya berada di kantor masing-masing.
Kamu menatap layar ponselmu yang menunjukan maps kearah rumah aji yang diberikan oleh haris. Bujukan dan rayuan yang kamu lontarkan kepada haris membuat laki-laki itu akhirnya mau mengirimkan alamat rumah aji. Sejujurnya haris juga menawarkan untuk mengantar tetapi kamu menolak dan berniat untuk naik angkutan umum saja.
"Ini rumahnya?"
Kamu menatap rumah minimalis yang di dominasi dengan warna putih. Beberapa tanaman juga tumbuh subur di halaman. sepertinya rumah ini penuh dengan kehangatan.
Kamu menyimpan ponselmu lalu membuka pagar yang kebetulan tidak terkunci. Kamu berjalan mendekati pintu utama dan mengetuknya dengan pelan.
Butuh waktu sekitar 5 menit untuk menunggu, sampai seseorang membukakan pintu.
"Loh felix?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi kesini cuma buat nganter brownies?"
Kamu menatap felix yang baru saja kembali dari dapur. Laki-laki itu membawa satu gelas jus jeruk dan setoples kecil cookies.
"Iya. Tapi lo kenapa disini? Gua kira gua salah rumah"
Berteman dengan felix memang sudah cukup lama tetapi kalian sama-sama tidak mengetahui rumah masing-masing. Mungkin untuk haris dan yang lain pasti sering main tetapi untuk kamu yang harus pulang tepat waktu untuk membantu bundamu membuat kamu tidak mengetahui rumah mereka semua.
